9 Nama Wilayah di Sleman Gunakan Unsur “Martani”, Apa Maknanya?

5 hours ago 6

makna kata Martani dalam kata SelomartaniSuasana upacara peringatan Sejarah Perjuangan Plataran di Monumen Plataran Selomartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman pada Minggu (26/8/2018) silam.Dalam hal ini, unsur Martani memiliki makna "yang menghidupi" | Foto ilustrasi: tribunnews

SLEMAN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY),  setidaknya terdapat sembilan wilayah yang namanya menggunakan unsur “Martani”.

Ke sembilan wilayah tersebut adalah Tamanmartani, Selomartani, Purwomartani, Tirtomartani, Sindumartani, Minomartani, Widodomartani, Umbulmartani dan Wedomartani.

beberapa wilayah yang menggunakan unsur nama “Martani”, seperti Wedomartani, Tamanmartani, Minomartani, Purwomartani, dan Bimomartani. Penggunaan kata “Martani” dalam nama-nama wilayah ini memiliki makna dan sejarah tersendiri.

Apa Makna kata “Martani”?

Berbagai sumber menyebut, kata “Martani” berasal dari bahasa Jawa, yang dapat diartikan sebagai “yang menghidupi” atau “pemberi kehidupan”. Makna ini mencerminkan harapan agar wilayah tersebut menjadi tempat yang subur, makmur, dan memberikan kehidupan bagi penduduknya.

Sebagai contoh, nama “Taru Martani” yang digunakan oleh pabrik cerutu di Yogyakarta juga memiliki arti “daun yang menghidupi”, menunjukkan bahwa daun tembakau menjadi sumber kehidupan bagi industri tersebut.

Penggunaan unsur “Martani” dalam nama-nama wilayah di Sleman tidak lepas dari sejarah dan karakteristik masing-masing daerah. Sebagai contoh, nama “Minomartani” berasal dari kata “mino” yang berarti ikan dalam bahasa Jawa, dan “martani” yang berarti menghidupi. Hal ini mencerminkan harapan agar wilayah tersebut menjadi tempat yang subur dan memberikan kehidupan, seperti halnya ikan yang hidup di air.

Demikian pula, “Wedomartani” berasal dari kata “wedo” yang berarti pasir atau tanah, dan “martani” yang berarti menghidupi, mencerminkan harapan agar tanah tersebut memberikan kehidupan bagi penduduknya.

Demikian pula dengan nama Selomartani.  Nama Selomartani menyimpan makna yang dalam dan kaya akan filosofi Jawa. Secara etimologis, nama ini terbentuk dari dua kata: selo dan martani. Dalam bahasa Jawa, selo berarti batu atau bukit, sementara martani berasal dari kata martani yang berarti menghidupi atau memberi kehidupan.

Jika kedua kata ini dirangkai, Selomartani bisa dimaknai sebagai “bukit yang memberi kehidupan” atau “batu yang menghidupi”. Makna ini mencerminkan harapan dan doa masyarakat agar wilayah ini menjadi tempat yang kokoh, teduh, sekaligus subur dan menyejahterakan warganya.

Dalam pandangan masyarakat Jawa, selo atau batu bukan hanya benda mati, melainkan simbol keteguhan, keteduhan, dan kekuatan yang tidak mudah goyah. Sedangkan martani menggambarkan nilai kehidupan, pertumbuhan, dan harapan akan kesejahteraan.

Boleh jadi, nama Selomartani juga dipilih karena mencerminkan kondisi geografis wilayah tersebut—yang mungkin memiliki perbukitan atau batuan alam yang menonjol—namun lebih dari itu, nama ini menjadi penanda identitas dan cita-cita bersama sebuah komunitas yang ingin hidup seimbang antara kekuatan alam dan kesejahteraan manusia.

Penggunaan unsur “Martani” dalam nama-nama wilayah di Sleman mencerminkan harapan dan doa agar wilayah tersebut menjadi tempat yang subur, makmur, dan memberikan kehidupan bagi penduduknya. Makna ini juga menunjukkan nilai-nilai budaya dan spiritual yang kuat dalam masyarakat Jawa, yang menghargai kehidupan dan kesejahteraan bersama. [Redaksi – Berbagai Sumber]

Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |