6 Kecerdasan Akal dan Sosial pada Anak di Karakter Jumbo

1 day ago 19

TEMPO.CO, Jakarta - Psikolog Pendidikan Orissa Anggita menjelaskan keberhasilan anak di masa depan tidak cukup dengan memiliki karakter kecerdasan akal saja, namun anak juga harus memiliki cerdas sosial karena membantu anak untuk hidup dan tumbuh dengan baik sebagai bagian dari masyarakat. "Jadi bukan hanya tentang mengenal dan mengelola dirinya sendiri, tapi juga belajar untuk memahami orang lain," kata Orissa dalam keterangan pers yang diterima Tempo pada akhir Mei 2025. 

Ia menambahkan, ada beberapa contoh aktivitas yang bisa dilakukan oleh orang tua dalam membangun cerdas akal anak. Beberapa di antaranya adalah rutinitas membaca buku minimal 10 menit setiap hari, membangun rasa ingin tahu anak dengan mengajak bermain variasi kegiatan dan mengamati lingkungan sekitar, hingga hindari memberikan solusi secara instan saat anak menemui kesulitan serta dukung asupan nutrisinya. "Sedangkan, beberapa aktivitas cerdas sosial yang dapat dilaukan oleh orang tua diantaranya mengajarkan si kecil untuk mengenal wajah, membalas senyuman, belajar untuk antri, berbagi, menunggu giliran hingga interaktif dalam bermain dengan teman sebaya serta peduli dengan orang lain,” katanya.

Untuk mendapatkan kecerdasan akal dan sosial, penting pula untuk orang tua memperhatikan kesehatan saluran cerna dan nutrisi yang tepat dan seimbang. Saluran cerna bukan hanya tempat mencerna makanan, tapi juga pusat dari sistem imun dan produksi neurotransmitter penting seperti serotonin (hormon suasana hati). Sekitar 90 persen serotonin dan 70-80 persen sel imun terdapat di usus. Saluran cerna yang sehat memastikan penyerapan nutrisi optimal, yang sangat penting untuk perkembangan otak dan regulasi emosi. 

Ini menunjukkan bahwa usus memiliki peran langsung terhadap fungsi otak dan emosi anak. Anak dengan saluran cerna sehat akan lebih aktif, ceria, dan mudah berkonsentrasi sehingga mendukung perkembangan kecerdasan akal (kognitif). Kesehatan pencernaan juga berkontribusi pada kenyamanan emosional anak. Anak yang tidak rewel karena gangguan pencernaan cenderung lebih mudah bersosialisasi dan menunjukkan kecerdasan sosial. Makanan yang baik untuk kesehatan cerna antara lain adalah makanan yang mengandung kombinasi serat prebiotik seperti FOS:GOS yang terbukti klinis mendukung keseimbangan mikrobiota usus dan kesehatan saluran cerna. 

Nutrisi yang tepat dan seimbang juga perlu untuk diperhatikan. Otak yang berkembang pesat hingga usia 5 tahun, membutuhkan nutrisi seperti Serat FOS:GOS, DHA, ALA, LA, vitamin, dan mineral. Nutrisi memengaruhi pembentukan dan konektivitas neuron, serta fungsi neurotransmitter.

Kecerdasan akal dan sosial juga terlihat di dalam karakter film animasi Jumbo. “Melihat euforia film Jumbo, kita disadarkan bahwa karakter seperti Don dan kawan-kawannya adalah gambaran ideal anak-anak. Mereka tidak hanya pintar secara intelektual, tapi juga punya kepekaan sosial yang tinggi," kata Head of Brand Bebelac Annisa Ardiellaputri. 

Berikut 6 Contoh Cerdas Akal dan Sosial di Karakter Jumbo

Cerdas Akal 

1. Punya Rasa Ingin Tahu Tinggi

Don sangat penasaran dengan asal-usul Meri, peri misterius yang muncul dari buku dongeng peninggalan orang tuanya. Rasa ingin tahu Don mendorongnya untuk menjelajahi dunia imajinasi dan memahami lebih dalam tentang Meri, menunjukkan semangat eksplorasi dan keingintahuan yang tinggi. 

2. Kreatif dan Inovatif

Terlihat saat Don dan kawan-kawannya hadir menolong Meri menggunakan sepeda. Kreativitas Don dan kawan-kawan dalam menciptakan solusi dari keterbatasan menunjukkan kemampuan inovatif yang mendukung keberhasilan tim mereka.

3. Cepat Memahami Sesuatu

Nurman dengan cepat memahami bahwa Meri membutuhkan bantuan untuk menemukan orang tuanya yang hilang. Kemampuan Nurman dalam menangkap situasi dan kebutuhan Meri menunjukkan kecerdasan dalam memahami konteks dan empati terhadap orang lain. 

4. Bisa Menyelesaikan Masalah Sendiri

Ketika buku dongeng Don dicuri oleh Atta, Don bersama teman-temannya merancang strategi untuk merebutnya kembali tanpa bantuan orang dewasa. Kemampuan mereka dalam menyusun rencana dan mengambil tindakan menunjukkan kemandirian dan kemampuan problem-solving yang baik. 

5. Bisa Menghubungkan Informasi yang Didapat

Don mengaitkan cerita dalam buku dongeng dengan petunjuk-petunjuk di dunia nyata untuk menemukan lokasi persembunyian Atta. Kemampuan Don dalam mengintegrasikan informasi dari berbagai sumber menunjukkan pemikiran analitis yang tajam.

6. Fokus Saat Belajar atau Bermain

Selama latihan untuk pentas seni, Don dan teman-temannya menunjukkan fokus tinggi dalam mempersiapkan penampilan mereka. Konsentrasi mereka dalam latihan mencerminkan dedikasi dan keseriusan dalam mencapai tujuan bersama.

Cerdas Sosial 

1. Peka Terhadap Sekitar

Mae menyadari perubahan suasana hati Meri dan berusaha menghiburnya saat merasa sedih. Kepekaan Mae terhadap perasaan orang lain menunjukkan empati dan kemampuan membangun hubungan yang hangat.

2. Mudah Bergaul & Bekerja Sama Dengan Teman

Don, Mae, dan Nurman bekerja sama dengan Meri dalam petualangan mereka, meskipun awalnya tidak saling mengenal. Kemampuan mereka untuk cepat beradaptasi dan membentuk tim yang solid mencerminkan keterampilan sosial yang baik. 

3. Bisa Memahami Perasaan Orang Lain (Empati)

Ketika Meri merasa putus asa, Don memberikan semangat dan dukungan moral untuk membantunya bangkit kembali. Tindakan Don menunjukkan empati yang mendalam dan kemampuan untuk memberikan dukungan emosional kepada teman.

4. Berani Mengungkapkan Pendapat

Mae menyampaikan idenya tentang strategi penyelamatan buku dongeng dengan percaya diri kepada kelompok. Keberanian Mae dalam mengemukakan pendapat menunjukkan rasa percaya diri dan kemampuan komunikasi yang efektif.

5. Bisa Berbagi & Tidak Egois

Don dan teman-temannya berbagi makanan dan perlengkapan dengan Meri selama perjalanan mereka. Sikap mereka yang dermawan mencerminkan kepedulian dan semangat kebersamaan dalam kelompok.

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |