INFO BISNIS - Pelaku UMKM di Pulau Pramuka mengaku terbantu dengan kehadiran Bank DKI di wilayah mereka. Warsiti, 47 tahun, tidak lagi repot menyebrang ke Jakarta daratan setiap pekan untuk belanja bahan makanan. Pedagang soto ayam ini cukup mengandalkan aplikasi JakOne milik Bank DKI. Sekali klik, ayam dikirim, dagangan tetap jalan.
“Seminggu sekali saya belanja ayam untuk bahan pembuatan soto ke Jakarta daratan. Daripada saya ke sana, mendingan transfer dan nanti dikirim,” ujar Warsiti, Selasa, 27 Mei 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ibu dua anak ini juga rutin mengirim uang bulanan ke anak sulungnya yang tinggal di Jakarta. Kebetulan, sang anak juga memiliki rekening Bank DKI. “Selama ini lancar, nggak ada masalah untuk transfer. Apalagi bank yang dipakai anak saya itu sama,” katanya.
Baginya, keberadaan layanan Bank DKI bukan cuma mempermudah urusan usaha, tapi juga menjadi jembatan komunikasi ke keluarga. “Saya senang Bank DKI mau terus meningkatkan pelayanan di Kepulauan Seribu. Bagus sekali, mempermudah kami melakukan berbagai transaksi,” ujarnya.
Direktur Utama Bank DKI, Agus H Widodo (kanan), meninjau stan UMKM kuliner di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, Selasa, 27 Mei 2025. Dok.TEMPO/Rega Wijaya
Pengakuan serupa diucapkan Maskur, 43 tahun, pengelola Resto Alam Nusantara. Resto miliknya menjadi salah satu tujuan kuliner favorit di Pulau Pramuka, dengan menu ikan bakar hingga udang saus Padang yang disajikan dalam konsep prasmanan.
“Ramai pengunjung biasanya akhir pekan, karena itulah waktu libur dan wisatawan datang ke Pulau Pramuka,” ucap Maskur.
Setiap pekan, omzet restonya bisa menembus Rp 3 juta. Sebagian besar transaksi kini dilakukan secara digital, terutama melalui QRIS. “Sekarang pengunjung nyaris 90 persen bayar pakai QRIS,” katanya. Uang hasil penjualan pun langsung masuk ke rekening Bank DKI.
Maskur menyebut dirinya nasabah setia Bank DKI. Hampir semua transaksi, dari pembayaran bahan makanan hingga kebutuhan operasional, dilakukan lewat platform digital Bank DKI. “Dari mulai QRIS, transfer, belanja bahan, hampir semua kebutuhan pakai bank itu,” kata dia. “Semua jadi lebih mudah berkat Bank DKI.”
Tak berhenti di situ, Maskur kini merasa memiliki tanggung jawab moral agar pelaku usaha lainnya di Pulau Pramuka juga go-digital. “Zaman sekarang serba digital, tidak manual lagi seperti dulu. Nanti bisa dibilang kuno. Saya ingin semua UMKM di sini bisa akrab digital,” katanya. Apalagi, menurut dia, Bank DKI telah memberikan banyak dukungan. “Sekarang Bank DKI sudah kasih banyak bantuan, edukasi dan pelayanan. Harus kita manfaatkan sebaiknya.”
Warsiti dan Maskur adalah contoh UMKM yang sudah akrab digital di wilayah kepulauan. Mereka mendapat penghargaan sebagai Duta Literasi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang hadir ke pulau tersebut selama dua hari, 26-27 Mei 2025.
Kehadiran OJK dan Bank DKI dalam program Gencarkan Goes to Pulau Pramuka menjadi bagian dari Kick Off Bulan Literasi Keuangan DKI Jakarta 2025. Program ini merupakan inisiatif nasional OJK untuk mendorong inklusi keuangan, khususnya di wilayah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar), termasuk Kepulauan Seribu.
Selama dua hari pelaksanaan, masyarakat Pulau Pramuka mulai dari pelajar, nelayan, hingga pelaku UMKM, mendapatkan edukasi pengenalan produk dan layanan jasa keuangan digital, serta fasilitas pembukaan rekening untuk program Satu Rekening Satu Pelajar atau Kejar. (*)