Bos Sritex Berdalih Pinjaman Modal Kerja, Malah Dipakai Beli Tanah

4 hours ago 5

CNN Indonesia

Kamis, 22 Mei 2025 05:50 WIB

Kejagung menyebut nilai kerugian negara dalam kasus korupsi pemberian fasilitas kredit dari perbankan kepada PT Sritex mencapai Rp692 miliar. Eks Dirut PT Sritex Iwan Setiawan Lukminto menyalahgunakan pinjaman modal kerja untuk hal yang semestinya. (Trio Hamdani/detikFinance)

Jakarta, CNN Indonesia --

Kejaksaan Agung (Kejagung) menyebut nilai kerugian negara dalam kasus korupsi pemberian fasilitas kredit dari perbankan kepada PT Sritex mencapai Rp692 miliar.

Direktur Penyidikan Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus Kejagung Abdul Qohar menyebut nilai kerugian itu sesuai besaran kredit dari Bank DKI dan Bank BJB yang seharusnya digunakan sebagai modal kerja.

"Terkait kerugian keuangan negara ini sebesar Rp692 miliar. Ini terkait dengan pinjaman PT Sritex kepada dua bank. Tadi saya sampaikan Bank DKI Jakarta dan Bank BJB," ujarnya dalam konferensi pers, Rabu (21/5) malam.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Qohar merincikan besaran kredit yang diberikan kedua Bank BJB sebesar Rp543 miliar dan Bank DKI sebesar Rp149 miliar.

Ia menjelaskan uang kredit yang seharusnya dipakai untuk modal kerja itu justru tidak digunakan Dirut PT Sritex saat itu Iwan Setiawan Lukminto untuk hal yang semestinya.

Qohar menyebut dari hasil pemeriksaan penyidik, Iwan malah menggunakan dana kredit itu untuk membayar utang dan membeli aset non produktif.

"Tidak sesuai dengan peruntukan yang seharusnya, yaitu untuk modal kerja tetapi disalahgunakan untuk membayar utang dan membeli aset non-produktif," jelasnya.

"Itu utang PT Sritex kepada pihak ketiga. Untuk aset yang tidak produktif, antara lain dibelikan tanah. Ada beberapa tempat, ada yang di Jogja, ada yang di Solo," imbuhnya.

Dalam kasus ini Kejagung telah menetapkan total tiga orang sebagai tersangka terkait dugaan korupsi pemberian fasilitas kredit dari perbankan kepada PT Sritex.

Ketiga tersangka itu merupakan Eks Dirut PT Sritex periode 2005-2022, Iwan Setiawan Lukminto; Direktur Utama Bank DKI periode 2020, Zainuddin Mappa; dan Pemimpin Divisi Komersial dan Korporasi Bank BJB periode 2020, Dicky Syahbandinata.

(tfq/isn)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |