TEMPO.CO, Jakarta - Utang masyarakat Indonesia di layanan paylater menyentuh nominal Rp 29,59 triliun per April 2025. Sebanyak Rp 8,24 triliun disalurkan oleh perusahaan pembiayaan dan Rp 21,35 triliun oleh bank, dilansir dari laman wantimpres.go.id.
Kredit macet paylater dilaporkan naik dari 3,48 persen menjadi 3,78 persen. Sementara itu, utang pinjol mencapai Rp 80,94 triliun, naik 29,01 persen secara tahunan, tingkat kredit macet pinjol juga naik dari 2,77 persen menjadi 2,93 persen.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Diketahui penggunaan paylater didominasi generasi Milenial dan Gen z dengan persentase partisipasi mencapai 48,27 persen milenial dan 39,94 persen Gen Z. Dimana 41,9 persen transaksi paylater dilakukan melalui QRIS.
Apa itu paylater?
Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), paylater merupakan opsi layanan pembayaran yang memungkinkan individu untuk menunda pembayaran atau berhutang, kemudian harus dilunasi pada waktu yang ditentukan.
Metode pembayaran ini diminati karena berbagai alasan, misalnya kenyamanan bertransaksi hingga banyaknya penyedia layanan paylater yang menawarkan promo dan cashback. Selain itu, paylater juga memberikan kemungkinan bagi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan mereka pada saat kondisi keuangan menipis, seperti sebelum gajian.
Manfaat Paylater
Adapun terdapat beberapa manfaat paylater yang ditawarkan antara lain:
1. Memudahkan Transaksi
Paylater menawarkan proses pendaftaran hingga pengajuan pinjaman yang mudah dan dapat dilakukan secara online.
2. Tenggat Waktu Fleksibel Tanpa Bunga
Tenggat waktu (tenor) sangat fleksibel. Setiap platform menawarkan beragam opsi tenor, biasanya berkisar antara 3 hingga 12 bulan. Beberapa platform bahkan menawarkan pinjaman tanpa bunga selama tenggat waktu tertentu.
3. Bisa Dilakukan Kapan dan Dimana Saja
Pengguna dapat menggunakan layanan paylater kapan saja dan di mana saja sesuai kebutuhan Anda karena seluruh layanan dapat diakses secara online. Bahkan dalam situasi darurat, Anda dapat dengan mudah mengakses fitur ini.
Kerugian Paylater
Selain aspek positif, fitur paylater memiliki beberapa kerugian yang perlu diketahui sebelum menggunakannya. Berikut adalah beberapa kerugian utama dari menggunakan paylater:
1. Mengganggu Pengaturan Keuangan Pribadi
Kenyamanan fitur paylater bisa mengganggu pengelolaan keuangan pribadi, hal ini karena adanya cicilan yang harus dibayar secara berkala. Pada banyak kasus, dana yang seharusnya dialokasikan untuk membayar cicilan justru digunakan untuk kebutuhan mendesak lainnya, mengakibatkan keterlambatan dalam pembayaran cicilan.
2. Biaya Tidak Terduga
Umumnya menyertakan biaya tambahan yang tidak selalu disadari oleh pengguna. Biaya-biaya ini bisa termasuk biaya langganan, biaya administrasi cicilan, atau biaya lainnya. Semua ini akan menambah beban keuangan setiap kali tagihan paylater datang.
3. Perilaku Konsumtif
Mendorongan konsumen berbelanja secara impulsif. Penawaran diskon atau promosi menarik, dapat menggoda seseorang untuk berbelanja lebih dari yang diperlukan.