Menkes Budi Gunadi Sadikin Meyakini Covid-19 Sekarang Tidak Mematikan

1 month ago 23

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mengabarkan tujuh pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 pekan lalu telah sembuh. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengimbau masyarakat jangan khawatir dan mengklaim varian Covid ini relatif tidak mematikan.

"Itu (tujuh pasien positif Covid-19) data minggu lalu. Semuanya sudah sembuh. Varian ini tidak menimbulkan keparahan dan kematian," kata Juru Bicara Kemenkes Widyawati di Jakarta, Selasa, 3 Juni 2025 dilansir dari Antara

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hingga Selasa sore, dia menyebut Kemenkes belum memperoleh data aktual fluktuasi kasus yang mungkin terjadi di sejumlah daerah. Kendati demikian, masyarakat tetap perlu menerapkan disiplin protokol kesehatan seperti yang telah dijalani selama pandemi Covid-19, terutama mencuci tangan, menjaga kebersihan, dan menggunakan masker di tempat umum yang padat.

“Kami memahami kekhawatiran masyarakat karena mengingatkan pada situasi 2020-2023,” katanya.

Kemenkes mengimbau agar kelompok lanjut usia (lansia) dan penderita komorbid tetap menjadi perhatian utama. “Waspada tetap perlu, khususnya bagi mereka yang memiliki risiko tinggi. Mari jaga bersama dengan langkah-langkah pencegahan sederhana namun efektif,” ujarnya.

Menyusul situasi kesehatan nasional tersebut, Presiden Prabowo Subianto memanggil Budi Gunadi ke Istana Merdeka, Jakarta, pada Selasa, 3 Juni 2025. Dalam pertemuan tersebut, Budi melaporkan terjadinya peningkatan kasus Covid-19. Namun, Budi tidak menyebutkan angka dan daerah yang angka kasus Covid-19 meningkat. Dia mengimbau masyarakat untuk tidak panik.

“Tapi ini adalah varian-varian yang relatif tidak mematikan. Jadi enggak usah terlalu dikhawatirkan supaya masyarakat enggak panik,” kata Budi di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa, 3 Juni 2025.

Sebelumnya, peningkatan kasus Covid-19 kembali terjadi di sejumlah negara di Asia. Thailand, Malaysia, Hong Kong, dan Singapura melaporkan lonjakan infeksi akibat varian baru turunan Omicron. Merespons situasi ini, Kementerian Kesehatan menerbitkan surat edaran kewaspadaan bernomor SR.03.01/C/1422/2025 pada Jumat, 23 Mei 2025.

"Meski demikian transmisi penularannya masih relatif rendah, dan angka kematiannya juga rendah," demikian kutipan dari surat yang ditandatangani Dirjen P2P, Murti Utami. Kemenkes mencatat, Thailand sedang digempur varian XEC dan JN.1, sementara Singapura didominasi LF.7 dan NB.1.8, keduanya merupakan subvarian JN.1. Di Hong Kong varian JN.1 masih mendominasi, dan Malaysia dilaporkan menghadapi XEC yang juga turunan dari JN.1.

Sementara itu, situasi di Indonesia relatif terkendali. Kemenkes melaporkan tren penurunan kasus. Dari 28 kasus pada minggu ke-19 menjadi hanya tiga kasus di minggu ke-20 dengan tingkat positif 0,59 persen. Varian yang beredar di Tanah Air saat ini adalah MB.1.1 yang termasuk dalam turunan varian Omicron

Kendati demikian, Kemenkes tetap mewanti-wanti agar semua pihak untuk meningkatkan kewaspadaan. Surat edaran itu juga menekankan pentingnya deteksi dini, pemetaan, hingga meminta dinas kesehatan dan fasilitas layanan kesehatan untuk kembali menyosialisasikan protokol kesehatan yang pernah diterapkan pada masa awal pandemi Covid-19 pada 2020, seperti jaga jarak, cuci tangan, dan penggunaan masker.


Faiz Zaki, Mega Putri Mahadewi, Hendrik Yaputra
dan M Faiz Zaki berkontribusi dalam tulisan ini.
Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |