Perusahaan Teknologi Dunia PHK Karyawan, Apa Saja?

1 day ago 17

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah raksasa teknologi dunia mengumumkan kebijakan pemutusan hubungan kerja (PHK) massal terhadap para karyawannya pada Mei 2025. Tak hanya di sektor teknologi, tetapi juga perusahaan rintisan (startup) turut memangkas jumlah pekerjanya dengan berbagai alasan.

Menurut pelacakan data terkini Layoffs.fyi, terdapat 62.114 karyawan dari 137 perusahaan teknologi yang diberhentikan per 30 Mei 2025. Lantas, apa saja perusahaan teknologi dunia yang mengambil langkah PHK pada Mei 2025? 

1. Amazon

Melansir TechCrunch, Amazon dilaporkan memberhentikan sekitar 100 karyawannya dari divisi perangkat dan layanan, termasuk yang bertugas di divisi asisten suara Alexa, bel pintu pintar Ring, pengeras suara pintar Echo, dan robotaxi Zoox. Perusahaan yang didirikan oleh Jeff Bezos tersebut telah melakukan PHK terhadap 27.000 pekerjanya sejak awal 2022 untuk menekan biaya operasional. 

2. Microsoft

Microsoft dikabarkan akan memangkas lebih dari 6.500 pekerja, yang mempengaruhi sekitar 3 persen dari tenaga kerjanya di seluruh dunia. PHK itu menjadi salah satu yang terbesar sejak pemberhentian 10.000 pekerja pada 2023. Adapun hingga Juni 2024, perusahaan yang didirikan oleh Bill Gates itu mempunyai 228.000 karyawan. 

3. Chegg

Chegg disebut-sebut akan melakukan PHK terhadap 248 karyawannya atau sekitar 22 persen dari total tenaga kerja. Rencana PHK dilakukan dengan tujuan untuk mengurangi biaya operasional dan efisiensi. Startup yang berkantor pusat di San Fransisco, Amerika Serikat itu dilaporkan telah mengalami penurunan lalu lintas web selama berbulan-bulan. 

4. Match

Match mengurangi sekitar 13 persen tenaga kerjanya atau sekitar 325 orang pada awal Mei 2025. Langkah PHK diambil oleh raksasa aplikasi kencan itu untuk reorganisasi yang bertujuan menekan biaya operasional dan menopang margin. 

5. CrowdStrike

CrowdStrike juga memutuskan untuk memangkas 5 persen dari tenaga kerjanya secara global atau sekitar 500 orang pada awal Mei 2025. Perusahaan keamanan siber itu menyebut PHK sebagai bagian dari rencana strategis untuk mengembangkan operasional guna menghasilkan efisiensi yang lebih besar. 

6. General Fusion

General Fusion telah memberhentikan sekitar 25 persen pekerjanya pada Mei 2025. Perusahaan yang mengembangkan teknologi untuk menghasilkan energi fusi itu sudah menghimpun dana investasi sebesar US$ 440 juta dari para investor, termasuk Jeff Bezos, Temasek Holdings dari Singapura, dan BDC Capital. 

7. Deep Instinct

Deep Instinct memangkas sebanyak 20 orang karyawannya atau setara dengan 10 persen dari total tenaga kerja. Pada April 2023, startup keamanan siber asal Israel itu sebelumnya telah menempuh langkah PHK terhadap sejumlah pekerjanya. 

8. Beam

Startup di bidang iklim asal Inggris, Beam, telah menutup operasinya beberapa bulan setelah mengumumkan rencana ekspansi besar. Menurut Kepala Bagian Bakat Beam James Reynolds, perusahaan itu telah memberhentikan sekitar 200 karyawannya pada Mei 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |