Rincian Pengangguran Tertinggi Berdasarkan Jenjang Pendidikan

1 day ago 18

Para pencari kerja memadati Job fair yang digelar Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Semarang di Alun Alun Bung Karno, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, 9 Mei 2025. Ada 2.500 lowongan pekerjaan yang ditawarkan untuk mengurangi angka pengangguran terbuka di wilayah Kabupaten Semarang. Selain itu Dinas Tenaga Kerja juga membuat terobosan dengan membuat aplikasi SIPPPOLIN untuk mempermudah pelayanan kepada para pencari kerja dan Juga perusahaan. Tempo/Budi Purwanto

material-symbols:fullscreenPerbesar

Para pencari kerja memadati Job fair yang digelar Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Semarang di Alun Alun Bung Karno, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, 9 Mei 2025. Ada 2.500 lowongan pekerjaan yang ditawarkan untuk mengurangi angka pengangguran terbuka di wilayah Kabupaten Semarang. Selain itu Dinas Tenaga Kerja juga membuat terobosan dengan membuat aplikasi SIPPPOLIN untuk mempermudah pelayanan kepada para pencari kerja dan Juga perusahaan. Tempo/Budi Purwanto

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) telah merilis data tingkat pengangguran terbuka (TPT) per Februari 2025, pada Senin, 5 Mei 2025. Berdasarkan hasil Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) Februari 2025, TPT berada pada level 4,76 persen, turun 0,06 persen poin dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu. 

Hal itu diartikan bahwa ada lima orang penganggur dari 100 orang angkatan kerja. Adapun TPT merupakan indikator yang digunakan untuk mengukur tenaga kerja yang tidak terserap oleh pasar kerja dan menggambarkan kurang termanfaatkannya pasokan tenaga kerja. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sementara pengangguran didefinisikan sebagai penduduk usia 15 tahun ke atas yang tidak bekerja, tetapi sedang mencari pekerjaan; mempersiapkan usaha baru; sudah diterima bekerja atau sudah siap berusaha, tetapi belum mulai bekerja atau berusaha; maupun merasa tidak mungkin memperoleh pekerjaan atau putus asa. 

Dari hasil Sakernas Februari 2025 yang tertuang dalam Berita Resmi Statistik Nomor 44/05/Th. XXVIII tersebut, TPT lulusan sekolah menengah kejuruan (SMK) menjadi yang paling tinggi, yaitu mencapai 8 persen. Sementara TPT yang paling rendah adalah tamatan sekolah dasar (SD) ke bawah, yaitu 2,32 persen. 

Berikut rincian TPT berdasarkan pendidikan tertinggi yang ditamatkan oleh angkatan kerja pada Februari 2025:

  • SMK: 8 persen.
  • Sekolah menengah atas (SMA): 6,35 persen.
  • Diploma empat atau sarjana terapan (D4), sarjana (S1), magister (S2), dan doktor (S3): 6,23 persen.
  • Diploma I, II, dan III: 4,84 persen.
  • Sekolah menengah pertama (SMP): 4,35 persen.
  • SD ke bawah: 2,32 persen. 

Selain itu, BPS juga melaporkan distribusi pengangguran menurut pendidikan tertinggi yang ditamatkan pada Februari 2025. Distribusi pengangguran didominasi oleh lulusan SMA, yaitu sebesar 28,01 persen, sedangkan yang terendah adalah tamatan Diploma I, II, dan III, yaitu 2,44 persen. 

Berikut rincian distribusi pengangguran berdasarkan pendidikan tertinggi yang ditamatkan pada Februari 2025:

  • SMA: 28,01 persen.
  • SMK: 22,37 persen.
  • SD ke bawah: 17,09 persen.
  • SMP: 16,2 persen.
  • Diploma IV, S1, S2, dan S3: 13,89 persen.
  • Diploma I, II, dan III: 2,44 persen. 
Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |