Soal Kaca Antipeluru Istana Wakil Presiden di IKN

1 day ago 15

TEMPO.CO, Jakarta -ikn Pembangunan Istana Wakil Presiden (Wapres) di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur, terus menunjukkan progres signifikan. Hingga akhir Mei 2025, progres pembangunan tahap pertama sudah mencapai 43 persen. Salah satu fitur keamanan yang menarik perhatian adalah penggunaan kaca antipeluru di bangunan kantor Wapres.

Kepala Otorita IKN, Basuki Hadimuljono, menyatakan bahwa saat ini struktur bangunan sudah rampung dan pembangunan mulai memasuki tahap penyelesaian arsitektur serta pemasangan kaca antipeluru. “Struktur sudah rampung, tinggal arsitektur dan kaca antipeluru,” ujar Basuki saat meninjau proyek di IKN, Rabu, 28 Mei 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pembangunan tahap pertama mencakup kantor dan Istana Wakil Presiden, sekretariat, serta asrama pengamanan. Target penyelesaian proyek ini dijadwalkan pada Desember 2025. Basuki pun menyampaikan bahwa Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka akan mulai berkantor di IKN setelah pembangunan kantornya selesai.

Gubernur Kalimantan Timur, Rudy Mas’ud, yang turut mendampingi Basuki dalam peninjauan tersebut, menambahkan bahwa Wapres Gibran dijadwalkan mulai berkantor di ibu kota negara baru pada tahun 2026. “Insyaallah. Mohon doanya, ya,” ujarnya.

Dalam kunjungannya ke IKN pada 28-29 Mei 2025, Gibran meninjau sejumlah proyek strategis, termasuk Jalan Tol Segmen 5B, rumah sakit, kawasan perguruan tinggi, serta Istana Wapres. Ia juga turut menanam pohon ulin di Plaza Bhinneka Tunggal Ika sebagai bagian dari simbolisasi keterlibatan dalam pembangunan berkelanjutan.

Apa Itu Kaca Antipeluru?

Sekilas, kaca antipeluru tampak seperti kaca biasa. Dikutip dari laman Science How Stuff Works, Namun, kemampuannya jauh lebih kompleks. Kaca biasa bisa langsung pecah saat terkena tembakan, sementara kaca antipeluru dirancang untuk menahan satu atau beberapa peluru, tergantung pada ketebalannya dan jenis senjata yang digunakan.

Kaca antipeluru dibuat melalui proses laminasi, yakni menyatukan beberapa lapisan kaca dengan bahan plastik polikarbonat di antaranya. Bahan polikarbonat ini dikenal tangguh dan transparan, sehigga hasilnya adalah material tembus pandang yang bisa memiliki ketebalan antara 7 milimeter hingga 75 milimeter.

Saat peluru mengenai kaca jenis ini, lapisan luar mungkin retak, namun energi peluru diserap oleh lapisan-lapisan dalam yang fleksibel, sehingga proyektil tidak menembus seluruh kaca. Untuk peluru yang ditembakkan dari senapan, tentu dibutuhkan kaca dengan ketebalan yang lebih besar dibandingkan peluru pistol biasa.

Kaca Antipeluru Satu Arah

Selain kaca antipeluru biasa, terdapat pula teknologi kaca antipeluru satu arah. Jenis ini memungkinkan kaca menghentikan peluru dari satu sisi, namun membiarkan peluru menembus dari sisi sebaliknya. Biasanya digunakan dalam kendaraan atau pos pengamanan, agar petugas tetap bisa melakukan pembalasan jika diserang.

Kaca satu arah ini dibuat dari kombinasi material rapuh dan fleksibel. Saat peluru dari luar mengenai kaca, sisi rapuhnya menyebarkan energi peluru dan sisi fleksibelnya menyerap sisa energi sehingga peluru gagal menembus. Namun, bila peluru ditembakkan dari dalam, kekuatan peluru menyebabkan sisi rapuh pecah ke luar dan memungkinkan proyektil melewati sisi fleksibel.


Riri Rahayu
berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |