Sudah Beroperasi, Apa yang Baru dari KRL Impor dari Cina?

1 day ago 16

TEMPO.CO, Jakarta - Kereta Api Indonesia atau KAI Commuter mulai mengoperasikan tiga rangkaian kereta rel listrik (KRL) baru pada Minggu, 1 Juni 2025. Dua dari tiga KRL tersebut merupakan KRL impor dari Tiongkok. Dua KRL impor itu akan melayani rute KRL Line Bogor dan KRL Line Cikarang.

Direktur Utama KAI Asdo Artriviyanto menyatakan Line Bogor menjadi fokus utama karena memiliki jumlah penumpang tertinggi. Berdasarkan data KAI Commuter, sepanjang Januari hingga April 2025, tercatat 48,6 juta penumpang menggunakan rute ini. Sementara Line Cikarang berada di posisi kedua dengan jumlah penumpang mencapai 26,8 juta orang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Nanti line lainnya juga akan kami siapkan armada baru," kata Asdo saat menjajal KRL baru bersama awak media menuju Stasiun Bogor pada Minggu pagi, 1 Juni 2025.

Bisa Angkut hingga 3.400 Penumpang

Asdo menjelaskan bahwa satu gerbong dari KRL baru ini mampu menampung hingga 289 penumpang. Satu rangkaian kereta terdiri dari 12 gerbong. "Bisa mengangkut 3.400 penumpang sekali jalan. Mudah-mudahan bisa mengurangi kepadatan, terutama saat peak hour," tuturnya.

Ia menambahkan, pengoperasian KRL baru dilakukan setelah melalui serangkaian uji coba dinamis dan mendapatkan sertifikasi kelayakan serta keselamatan, sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 49 Tahun 2023 yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA).

Dilengkapi Papan Informasi Rute Digital

Selain peningkatan kapasitas, KRL yang diimpor dari Tiongkok ini juga dilengkapi dengan papan informasi rute digital yang dipasang di atas pintu. Dengan fasilitas ini, penumpang dapat melihat posisi kereta dan stasiun tujuan berikutnya secara real-time.

Pada kereta model terbaru ini, informasi perjalanan ditampilkan melalui layar digital di atas pintu. Hal ini berbeda dari KRL lama—yang merupakan kereta bekas Jepang—di mana informasi rute disampaikan oleh petugas melalui pengeras suara. “Kemarin manual, ya. Sekarang lebih ke digital,” kata Asdo.

Lampu Indikator di Atas Pintu Gerbong

Selain dilengkapi dengan papan informasi digital, KRL baru hasil impor dari Tiongkok ini juga memiliki fitur tambahan berupa lampu indikator berwarna kuning yang terpasang di atas pintu gerbong. Lampu ini akan menyala dan mengeluarkan bunyi saat pintu kereta hendak dibuka atau ditutup.

Menurut Asdo, keberadaan lampu kuning ini berfungsi sebagai peringatan bagi penumpang agar lebih waspada ketika hendak naik atau turun dari kereta. “Kalau tidak bisa terbuka, itu akan menyala merah. Berarti, ada gangguan, ada permasalahan,” ucapnya.

Kursi Prioritas Tersedia di Semua Sisi Pintu

KRL baru Line Bogor dengan nomor seri CLI-125 terdiri dari 12 gerbong, lebih banyak dari versi sebelumnya yang hanya memiliki 10 gerbong. Di sisi kanan dan kiri setiap pintu, terdapat kursi berwarna abu-abu. Pada kedua ujung kursi panjang, terdapat warna merah yang menandakan kursi prioritas.

Menurut Asdo, kursi ini diperuntukkan bagi penumpang berkebutuhan khusus seperti ibu hamil, penyandang disabilitas, lanjut usia, serta mereka yang membawa bayi atau anak kecil. “Jadi, kenapa kok tidak di kursi khusus seperti yang rangkaian lama? Kami memudahkan penumpang prioritas mendapatkan tempat duduknya,” tutur Asdo.

Riri Rahayu berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |