The Fed Ungkap Pernyataan Hawkish, Rupiah Makin Lesu

22 hours ago 8

Petugas menghitung uang dollar AS di tempat penukaran valuta asing.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Analis pasar uang Bank Woori Saudara, Rully Nova, menyampaikan bahwa pelemahan nilai tukar (kurs) rupiah dipengaruhi oleh pernyataan hawkish dari Federal Reserve (The Fed).

“Rupiah pada perdagangan hari ini diperkirakan melemah di kisaran Rp 16.400–Rp 16.450 dipengaruhi oleh faktor global kenaikan indeks dolar yang dipicu oleh pernyataan The Fed yang hawkish,” ucapnya di Jakarta, Kamis (31/7/2025).

Mengutip Anadolu, The Fed mempertahankan suku bunga tetap konstan di kisaran 4,25–4,5 persen pada Juli 2025. Gubernur The Fed, Jerome Powell, menyampaikan bahwa pihaknya akan mempertahankan suku bunga acuan pada September 2025 sambil tetap mempertimbangkan apakah tarif akan mendorong inflasi. Hal ini disampaikan setelah bank sentral Amerika Serikat (AS) kembali mempertahankan suku bunga acuan pada Juli 2025.

Pihaknya meyakini bahwa sikap kebijakan moneter saat ini menempatkan bank sentral pada posisi yang tepat untuk merespons perkembangan ekonomi secara tepat waktu.

Powell mengatakan The Fed ingin memastikan bahwa tarif yang diberlakukan Presiden AS, Donald Trump, tidak akan menyebabkan lonjakan inflasi sebelum menurunkan suku bunga.

“The Fed menilai kebijakan menahan suku bunga acuan akan lebih tepat dalam menghadapi ketidakpastian efek tarif,” ungkap Rully.

Adapun sentimen domestik yang turut menyebabkan pelemahan kurs rupiah adalah tekanan pada pasar saham dan pasar obligasi negara bertenor panjang.

Nilai tukar rupiah pada penutupan perdagangan hari Kamis di Jakarta melemah sebesar 51 poin atau 0,31 persen menjadi Rp 16.456 per dolar AS dari sebelumnya Rp 16.405 per dolar AS. Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada hari ini juga melemah ke level Rp 16.459 per dolar AS dari sebelumnya Rp 16.387 per dolar AS.

sumber : Antara

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |