Heboh! Warga Baturetno Kompak Tolak Rencana Peternakan Babi, Ormas hingga Takmir Masjid Angkat Suara Tegas!

6 hours ago 8

PeternakanDiskusi membahas peternakan babi di Baturetno Wonogiri. Joglosemarnews.com /Aris Arianto

WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Rencana pendirian peternakan babi di Kecamatan Baturetno Wonogiri memicu gelombang penolakan dari berbagai elemen masyarakat.

Hal ini terungkap saat digelar pemaparan dan diskusi bersama rencana investasi peternakan babi yang digelar di Pendopo Kantor Kecamatan Baturetno Wonogiri, Minggu (25/5/2025).

Hadir dalam forum tersebut Camat Baturetno Andika Krisnayana, Anggota DPRD Wonogiri Lutfi Angga Pradana, perwakilan investor, ormas keagamaan, hingga para takmir masjid.

Tidak berlangsung lama, diskusi melahirkan suara bulat penolakan dari tokoh-tokoh keagamaan dan masyarakat.

“Babi Itu Haram, Jelas Dilarang! Jangan Sampai Ada Azab”

Penolakan keras datang dari perwakilan MTA, Yusuf Darmawan, yang menyatakan bahwa babi adalah hewan yang haram, najis, dan tidak boleh menjadi sumber penghidupan bagi umat Muslim.

“Nabi menegaskan, jangan jual beli dari barang yang haram. Jika dilanggar, azab Allah bisa datang!” tegas Yusuf Darmawan.

Ia menyebutkan, tidak hanya proses konsumsi, tapi seluruh aktivitas yang berkaitan—dari beternak hingga menggaji karyawan Muslim—berpotensi mencemari keberkahan hidup.

Warga Minta Ganti Komoditas: “Ayam Saja, Jangan Babi!”

Perwakilan takmir Masjid Wonokerso menyatakan sudah ikut tiga kali sosialisasi dengan pihak perusahaan.

“Kami tidak menolak investasi, tapi tolong jangan babi,” ujarnya.

Sementara perwakilan Muhammadiyah, Ari Prasmono, pun bersuara senada. Pihaknya tidak bisa menerima. Semua yang haram tetap haram, tidak bisa dinegosiasikan. Silakan investasi, tapi jangan babi.

Penolakan juga muncul dari tokoh lainnya,
Dedi AlJawi tokoh agama Baturetno tidak menolak investasi, yang jelas di babi itu haram.

Yang penting sekarang perlu mencari solusinya. Bisnis akan lebih baik diganti ke peternakan unggas. Mengingat juga saat ini banyak daerah di Baturetno yang dibangun peternakan ayam.

“Jaga kondusifitas, jangan sampai ada benturan karena perbedaan pendapat.
Mari bijaksana,” tandas Dedi AlJawi.

Tokoh setempat Parman Hanif mengatakan jangan sampai ada cekcok, kerukunan mesti tetap ada, pemimpin juga mesti mempunyai sikap tegas.

Sedangkan Mbah Dalyono Yusuf mengatakan tidak setuju dan tidak rela jika muslim bekerja di peternakan atau pabrik babi. Pihaknya mengusulkan kepada pemimpin di desa jangan sampai warganya nguyak duit tapi menghilangkan keimanan atau keyakinan.

Investor Klaim Peternakan Modern & Ramah Lingkungan, Tapi…

Pihak investor, Heru dan Arif, menjelaskan bahwa peternakan di sejumlah daerah dibangun dengan sistem modern full-close yang minim bau dan kontaminasi. Limbah akan diolah jadi biogas, dan hasil produksinya khusus untuk ekspor.

“Karyawan tetap dari warga lokal. Kami pastikan tidak ada yang memaksa Muslim memelihara atau konsumsi. Jika ada yang melanggar, akan diberi SP,” kata Heru.

Namun Arif menegaskan satu hal: “Kami datang ke Wonogiri karena diundang. Tapi kalau ada yang tidak setuju, kami mundur. Kami tamu, manut tuan rumah.”

Wakil Rakyat Minta Jangan Ada Benturan

Anggota DPRD Lutfi Angga Pradana mengimbau agar persoalan ini diselesaikan secara terbuka. “Pemerintah hanya memfasilitasi. Jangan sampai ada kericuhan di belakang. Semua harus clean and clear,” ucapnya.

Rencananya, peternakan babi akan dibangun di Desa Kedungombo dan Sendangrejo. Namun dengan kuatnya penolakan dari ormas, tokoh agama, dan warga, masa depan investasi ini kini berada di ujung tanduk.

Situasi masih terus bergulir. Semua pihak diminta menjaga kerukunan dan menahan emosi. Yang jelas, warga Baturetno sudah bersuara: “Kami tolak peternakan babi!” Aris Arianto

Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |