CNN Indonesia
Senin, 19 Mei 2025 20:14 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama Hilman Latief mengatakan keberangkatan kelompok terbang (kloter) yang terdiri dari berbagai syarikat yang berbeda kemungkinan akan terjadi menjelang puncak haji.
Hilman mengaku telah mengkoordinasikan keberadaan kloter yang disebutnya gado-gado ini dengan pemerintah Arab Saudi.
"Cuma saya sampaikan juga kepada pemerintah Saudi, nanti di belakang-belakang ada lagi gado-gadonya," kata Hilman saat rapat kerja bersama Komisi VIII DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (19/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hilman menjelaskan koordinasi dengan otoritas Arab Saudi terkait kloter 'gado-gado' ini agar para jemaah tidak mengalami kesulitan di titik checkpoint masuk kota Makkah.
Ia bahkan menyebut ada kemungkinan dibentuknya kloter 'sapu jagat' untuk mengakomodasi keberadaan jemaah yang berasal dari ragam embarkasi.
"Tapi insya Allah untuk jemaahnya akan kita dorong, dan bahkan nanti ada di kloter Sapu Jagat mungkin kita sebut, ada jamah yang dari provinsi berbeda itu digabungkan, dan insya Allah mungkin treatment-nya, kalau ini berjalan normal sebagian besar insya Allah," ujar dia.
Buntut kejadian ini, Anggota Komisi VIII DPR RI dari NasDem Dini Rahmania mengkritik Kemenag yang tidak bisa mengantisipasi perbaruan sistem syarikah tersebut.
"Syarikah ini yang saya tahu sudah ada sejak tahun 2022, namun yang ingin saya tanyakan kenapa kekacauan ini kita alami pada tahun 2025, padahal kita punya banyak waktu untuk memitigasi sistem ini," ujar Dini dalam rapat.
Ia pun meminta pemerintah untuk introspeksi diri agar kejadian serupa tidak terjadi lagi.
Adapun kloter gado-gado ini terjadi imbas adanya visa haji jemaah Indonesia yang terlambat terbit. Hal itu menyebabkan jemaah terpaksa mengundur waktu terbangnya demi menunggu visa terbit.
(kid/mab/kid)