Kilas Balik Hercules Sindir Gatot Nurmantyo dan Sutiyoso Berujung Minta Maaf

5 hours ago 8

TEMPO.CO, Jakarta - Pemimpin organisasi masyarakat GRIB Jaya, Rosario de Marshal atau yang dikenal dengan nama Hercules, menyampaikan permintaan maaf kepada para purnawirawan TNI atas pernyataannya yang telah menghina mereka. Permintaan maaf itu ia sampaikan secara langsung melalui panggilan video dengan Jenderal TNI (Purn) Dudung Abdurachman, yang kini menjabat sebagai Penasihat Khusus Presiden Bidang Pertahanan Nasional.

Ketua Bidang Komunikasi Publik Dewan Pimpinan Pusat GRIB Jaya Razman Arif Nasution mengonfirmasi permintaan maaf Hercules melalui panggilan video tersebut. Dia mengatakan, inisiatif panggilan berasal dari Dudung, yang sedang diwawancarai oleh reporter Metro TV untuk program Kontroversi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Yang menelepon duluan adalah Pak Dudung saat di-interview oleh reporter Metro TV,” kata Razman saat dikonfirmasi Tempo, Sabtu, 17 Mei 2025.

Lantas, bagaimana sebenarnya awal mula perselisihan antara Hercules dengan para purnawirawan TNI, termasuk mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo dan Letnan Jenderal (Purn) Sutiyoso? Berikut rangkuman informasi selengkapnya.

Kilas Balik Hercules Sindir Jenderal Gatot dan Sutiyoso

Hercules menuai kecaman setelah melontarkan pernyataan kasar terhadap sejumlah purnawirawan TNI. Pernyataan tersebut dilontarkan Hercules usai para purnawirawan, termasuk mantan Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso, menyuarakan tuntutan agar Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dicopot dari jabatannya.

Dalam sebuah video yang beredar, Hercules menanggapi tuntutan itu dan mengatakan tidak takut dengan Sutiyoso. Dia juga menyebut mulut Sutiyoso sudah "bau tanah." Dia menyindir para purnawirawan tersebut hanya kecewa karena kalah dalam pemilihan presiden 2024. Ucapan itu langsung memantik amarah dari mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) TNI Gatot Nurmantyo.

"Kok ngomong seenaknya kayak begitu. Tidak sopan. Sudah jadi raja kau?!" kata Gatot dalam podcast bersama Refly Harun yang diunggah pada Kamis, 1 Mei 2025.

Gatot menilai Hercules telah bertindak kurang ajar karena menghina Sutiyoso, seorang purnawirawan baret merah Kopassus berpangkat Letnan Jenderal (Purn), dan purnawirawan lainnya. Ia menegaskan bahwa Sutiyoso dan kawan-kawan tidak mungkin berupaya melakukan kudeta, seperti yang diduga oleh Hercules.

"Sutiyoso bintang tiga, saya juga purnawirawan, tak kau anggap, kau ngomong seenak perutmu. Ingat kau dulu TBO (Tenaga Bantuan Operasi) di Timor Timur, bisa ke Jakarta juga karena jasa purnawirawan. Gak sopan! Kamu ini preman memakai pakaian ormas," ujar Gatot dengan nada tinggi.

Menanggapi hal itu, Hercules pun balik menantang Gatot. "Saudara Gatot Nurmantyo, saya tidak takut sama Anda. Saya tidak menghargai Anda. Jadi kenapa, sikap Anda bengis banget gitu loh. Bengis banget gitu loh. Aku salah apa?," kata Hercules dalam tayangan video yang beredar di media sosial.

Sementara itu, dia meminta maaf kepada Sutiyoso dan mengaku ucapannya salah. “Saya minta maaf kepada Pak Sutiyoso. Saya minta sebesar-besarnya kepada Pak Sutiyoso dan kepada anak cucu dan keluarganya,” ucap dia.

Usai perseteruan itu, Hercules meminta maaf kepada para purnawirawan atas ucapannya terdahulu. Permintaan maaf itu disampaikan Hercules ketika Penasihat Khusus Presiden Bidang Pertahanan Nasional Jenderal TNI (Purn) Dudung Abdurachman menghubunginya dalam wawancara dengan jurnalis Metro TV.

Dudung mengatakan Presiden Prabowo Subianto memerintahkan Kementerian Dalam Negeri membubarkan ormas yang meresahkan. Hercules mendukung perintah Prabowo.  Kemudian Dudung menyuruh Hercules meminta maaf kepada Gatot Nurmantyo, Yayat Sudrajat, hingga jenderal di Keluarga Besar TNI (KBT).

"Minta maaf atas ucapan yang salah pada bapak-bapak purnawirawan, jenderal, aku minta maaf sebesar-besarnya," kata Hercules, dikutip dari tayangan kanal YouTube Metro TV, Jumat, 16 Mei 2025.

"Jadi dia (Hercules) minta maaf Pak Gatot, Pak Yayat, jenderal-jenderal di KBT atas pernyataan kemarin di media. Beliau minta maaf, beliau akan mendukung kegiatan pemerintah," kata Dudung.

Eka Yudha Saputra dan Titik Nurmalasari berkontribusi dalam penulisan artikel ini
Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |