Jamaah calon haji (JCH) mendengarkan penjelasan petugas di dalam replika (mock up) pesawat di Asrama Haji Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (7/5/2025). Fasilitas mock up pesawat tersebut sebagai sarana untuk membimbing JCH embarkasi Makassar khususnya bagi calon haji yang pertama kali naik pesawat dan para lansia tentang cara menggunakan toilet hingga tayammum dan sholat selama penerbangan menuju dan kembali dari Arab Saudi.
REPUBLIKA.CO.ID, TAIF --Perjalanan ibadah haji dan umrah yang panjang dan melelahkan membuat seseorang letih. Sehingga, terkadang ada kasus yang membuat jamaah itu malas dalam mengerjakan ibadah terutama sholat.
Untuk itu jamaah haji harus betul-betul menjaga kondisinya agar tidak lalai terhadap sholat yang merupakan wajib sama halnya dengan ibadah haji.
Syekh Maulana Muhammad zakariyya Al Kandahlawi, dalam kitabnya Fadhilah Haji menuliskan banyak sekali jamaah haji atau umrah yang bermalas-malasan dalam mengerjakan sholat karena letih dalam perjalanan.
"Bermalas-malasan dalam mengerjakan sholat ini adalah dosa yang sangat besar," katanya.
Menurutnya sebagian ulama telah menulis bahwa apabila jamaah haji menempuh perjalanan pada malam hari, maka apabila telah sampai pada waktu menjelang subuh, hendaknya tidak tidur terlentang. Akan tetapi tidur dengan menegakkan siku dan meletakkan tangan di atasnya.
"Supaya tidak larut dalam kantuk sehingga ketinggalan sholat subuh," katanya.
Syekh Muhammad Zakariyya mengatakan, karena keutamaan sholat lebih besar daripada keutamaan haji. Sebagian ulama menulis bahwa di antara syarat wajib haji adalah kemampuan seseorang menjaga sholat semasa perjalanan.
"Maka, apabila ia tidak bisa menjaga salat dalam perjalanan, hajinya tidak fardhu lagi," katanya.
sumber : Dok Republika