Mengapa Kekuatan Paspor Sebuah Negara Bisa Lemah?

8 hours ago 8

TEMPO.CO, Jakarta - Paspor sebagai dokumen resmi kewarganegaraan seseorang yang melancong ke negara lain memiliki tingkat akses bebas visa yang berbeda-beda. Beberapa negara memiliki kekuatan paspor yang bisa memberikan batasan kunjungan ratusan destinasi global tanpa memerlukan visa.

Negara dengan Paspor Terlemah di Dunia

Dilansir dari The Henley Passport Index yang menjadi pemeringkat kekuatan paspor di dunia dengan pembaruan setiap bulan, berikut negara-negara yang memiliki kekuatan paspor terlemah di dunia 2025: 

1. Afghanistan

Dengan jumlah kunjungan hanya 25 destinasi bebas visa dari 227 destinasi global, Afghanistan menjadi negara paling lemah dalam urusan paspor. Afghanistan berada di dalam posisi 101 dari 199 jumlah paspor di dunia.

2. Syria

Syria hanya memiliki 27 kunjungan bebas visa dari 277 destinasi global. Syria mengisi posisi ke 100 per Mei 2025.

3. Iraq

Iraq sendiri hanya memiliki 30 kunjungan bebas visa dengan posisi di urutan ke 99.

4. Yaman dan Pakistan

Yaman dan Pakistan berada dalam peringkat yang sama, urutan ke-98, dengan jumlah kunjungan bebas visa sebanyak 32 kunjungan destinasi bebas visa.

5. Somalia

Somalia berada dalam urutan ke-97 dengan jumlah kunjungan bebas visa sebanyak 33 destinasi.

Mengapa Kekuatan Paspor Bisa Lemah?

Dikutip dari Study International dan Henley Global, berikut beberapa alasan kekuatan paspor sebuah negara lemah:

1. Kondisi Tidak Stabil

Melemahnya paspor sebuah negara ini biasanya diakibatkan oleh kondisi negara yang tidak stabil, diplomasi internasional yang tidak baik, dan kebijakan luar negeri yang kurang baik. Afghanistan, misalnya, kondisi negara ini yang melibatkan banyaknya kekerasan dan konflik bersenjata membuat kedutaan Afghanistan kesulitan untuk meningkatkan kualitas visanya karena harus mementingkan situasi politik seperti terorisme dan kerusuhan sipil.

2. Masalah Kemiskinan dan Sosial

Kondisi lain yang mempengaruhi kualitas sebuah paspor adalah kemiskinan dan masalah sosial yang rumit dalam negara tersebut. Pemberian izin paspor kepada negara-negara dengan tingkat kemiskinan tinggi akan dipersulit untuk mencegah adanya pelancong yang bepergian dan menjadi pekerja ilegal di negara-negara lain.

3. PDB

Negara dengan produk domestik bruto (PDB) yang rendah menjadi indikator dalam memberikan izin bebas visa pada paspor negara tersebut. Pasalnya, PDB yang tinggi artinya dividen ekonomi yang diberikan oleh pengunjung akan lebih besar dalam memutar roda perdagangan, pariwisata, dan investasi.

Bukan hanya itu, negara-negara dengan PDB yang tinggi mendapatkan hak istimewa untuk mengunjungi banyak destinasi ini karena meminimalisir risiko biaya migrasi yang tidak sah. Pastinya, tidak akan membebani negara yang dikunjunginya secara sistem sosial.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Persoalan-persoalan di atas yang menjadi indikator paling kuat dalam membentuk kekuatan dan kualitas sebuah paspor. Sedangkan bentuk negara dan pemerintahan yang diadopsi tidak memiliki dampak apa pun.

Varieties of Democracy (V-Dem) di University of Gothenburg di Swedia menjelaskan bahwa bentuk pemerintahan yang demokrasi atau otoriter tidak memiliki korelasi yang signifikan dalam mempengaruhi sebuah paspor.

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |