TEMPO.CO, Jakarta - Komisaris Utama PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) Iwan Setiawan Lukminto ditetapkan sebagai tersangka oleh Kejaksaan Agung (Kejagung). Iwan diduga menyalahgunakan dana hasil kredit dari beberapa bank daerah dan bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang seharusnya untuk modal usaha Sritex.
“Dana tersebut tidak dipergunakan sebagaimana tujuan dari pemberian kredit untuk modal kerja, tetapi disalahgunakan,” kata Direktur Penyidikan Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Kejagung Abdul Qohar dalam konferensi pers di Gedung Kejagung, Jakarta, Rabu, 21 Mei 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selain Iwan, Kejagung juga menetapkan status tersangka terhadap dua mantan petinggi bank daerah. Mereka adalah Direktur Utama PT Bank DKI tahun 2020 Zainuddin Mappa, serta Pemimpin Divisi Komersial dan Korporasi PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten atau Bank BJB tahun 2020 Dicky Syahbandinata.
“DS dan ZM telah memberikan kredit secara melawan hukum, karena tidak melakukan analisis yang memadai dan menaati prosedur,” ucap Qohar. Lantas, seperti apa sosok eks petinggi Bank DKI dan Bank BJB tersebut?
Profil Zainuddin Mappa
Berdasarkan Laporan Tahunan 2020 Bank DKI, Zainuddin Mappa lahir di Barru, Sulawesi Selatan pada 25 November 1961. Dia menjabat sebagai Direktur Utama sejak 25 Juni 2019 berdasarkan hasil keputusan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Bank DKI.
Sebelum di Bank DKI, Zainuddin pernah berkarier di PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI. Dia sempat menjadi Pemimpin Wilayah Medan pada 2009-2010, Kepala Divisi Bisnis Korporasi (Umum dan Energi) pada 2010-2012, Kepala Audit Wilayah Semarang pada 2012-2014, serta Kepala Divisi Bisnis Korporasi (Agribisnis) pada 2014-2016.
Selain itu, Zainuddin juga pernah bekerja di anak perusahaan BRI, yaitu PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk. Di anak perusahaan bank pelat merah tersebut, dia bertugas sebagai Direktur Operasional dan Keuangan sejak 2016 hingga 2018.
Pendidikan tinggi Zainuddin diawali dari jenjang sarjana (S1) jurusan Ekonomi Akuntansi di Universitas Hasanuddin (Unhas), Makassar, dan tamat pada 1985. Selanjutnya, dia meraih gelar magister (S2) di bidang keuangan dari universitas yang sama pada 2013.
Profil Dicky Syahbandinata
Sementara itu, mengacu pada Laporan Tahunan 2020 Bank BJB, Dicky Syahbandinata lahir pada 8 Juli 1980 dan berdomisili di Bandung, Jawa Barat. Dia menyandang gelar sarjana di bidang ilmu Akuntansi dari Universitas Langlangbuana pada 2005.
Setelah itu, Dicky melanjutkan studi ke jenjang S2 hingga meraih gelar magister di bidang ilmu Keuangan Perbankan dari Universitas Padjadjaran (Unpad) pada 2009. Dia menjabat sebagai Pejabat Eksekutif Bank BJB, tepatnya sebagai Pemimpin Divisi Komersial dan Korporasi sejak 2017 berdasarkan Surat Keputusan (SK) Direksi Nomor 1127/SK/DIR-HC/2017.
Sekretaris Perusahaan Bank BJB Ayi Subarna mengatakan Dicky adalah mantan pegawai Bank BJB yang telah berakhir tugasnya pada 23 April 2023. “Kami menghargai langkah-langkah yang diambil oleh aparat penegak hukum dalam menegakkan prinsip keadilan, transparansi, dan akuntabilitas. Terkait dengan penetapan salah satu tersangka dengan inisial DS,” ujar Ayi dalam keterangan tertulis, seperti dikutip Jumat, 23 Mei 2025.
