Profil Perdana Menteri Termuda Thailand yang akan Ditemui Prabowo

4 hours ago 10

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto melakukan kunjungan resmi ke Thailand, Senin, 19 Mei 2025. Dia telah tiba dan dijadwalkan bertemu dengan Raja Thailand Yang Mulia Maha Vajiralongkorn di Amphorn Royal Palace, Bangkok, pada pukul 09.30 waktu setempat.

Menurut Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Yusuf Permana, kunjungan ini bertujuan memperkuat kerja sama antara Indonesia dan Thailand di berbagai bidang. Selain bertemu dengan Raja Thailand, Prabowo akan bertemu dengan Perdana Menteri Thailand Paetongtarn Shinawatra.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Paetongtarn Shinawatra adalah Perdana Menteri ke-31 Thailand yang baru saja dilantik pada 16 Agustus 2024. Ia menjadi perempuan kedua dalam sejarah Thailand yang menjabat sebagai perdana menteri, mengikuti jejak bibinya, Yingluck Shinawatra. Diangkat menggantikan Srettha Thavisin, yang diberhentikan oleh Mahkamah Konstitusi. Dia merupakan perdana menteri termuda dalam sejarah Thailand.

Lahir di Bangkok pada 21 Agustus 1986, Paetongtarn adalah anak bungsu dari mantan Perdana Menteri Thaksin Shinawatra yang juga menjadi penasihat Danantara. Ia dikenal dengan nama panggilan “Ung Ing” di kalangan masyarakat Thailand. Latar belakang keluarganya yang kuat dalam dunia politik membentuk langkah awalnya, meski baru secara resmi memasuki dunia politik pada 2021.

Paetongtarn menempuh pendidikan tinggi di Universitas Chulalongkorn, meraih gelar sarjana dalam bidang Ilmu Politik, Sosiologi, dan Antropologi. Ia kemudian melanjutkan pendidikan di Inggris dan memperoleh gelar Master dalam Manajemen Hotel Internasional dari University of Surrey.

Sebelum terjun ke politik, Paetongtarn dikenal sebagai pengusaha dan pemegang saham utama SC Asset Corporation. Ia juga menjabat sebagai direktur di Thaicom Foundation. Ia menikah dengan pilot komersial Pitaka Suksawat pada 2019 dan telah dikaruniai dua anak.

Dalam karier politiknya, ia menjabat sebagai Ketua Komite Partisipasi dan Inovasi Partai Pheu Thai, serta memimpin proyek “Keluarga Pheu Thai.” Ia menjadi salah satu dari tiga kandidat perdana menteri partai tersebut dalam pemilu 2023 dan akhirnya menjabat sebagai pemimpin partai sejak Oktober 2023.

Meskipun minim pengalaman administratif, Paetongtarn tampil menonjol selama masa kampanye dan menjadi simbol kesinambungan dinasti politik Shinawatra. Ia kini menghadapi tantangan besar, termasuk upaya pemulihan ekonomi dan pelaksanaan janji distribusi bantuan rumah tangga sebesar 10.000 baht kepada setiap warga Thailand berusia 16 tahun ke atas.

Paetongtarn Shinawatra sempat melontarkan kritik tajam terhadap independensi Bank Thailand, yang dinilainya menjadi hambatan dalam penyelesaian masalah ekonomi. Saat itu, kritik tersebut sempat diremehkan oleh publik karena dianggap datang dari sosok yang belum berpengalaman. Namun, di tengah ketidakpastian politik, dinasti Shinawatra yang telah terbentuk selama dua dekade terakhir memberikan dukungan kuat kepada Paetongtarn. Berkat dukungan tersebut, kini ia berhasil mengamankan posisi sebagai Perdana Menteri Thailand.

Hendrik Yaputra, Rachel Farahdiba Regar, dan Nabiila Azzahra turut berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Pilihan Editor: Aksi Kreatif Mahasiswa UGM Menolak Tentara Masuk Kampus

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |