Walubi Jateng Tak Keberatan dengan Pemasangan Stairlift di Borobudur

1 day ago 17

Yogyakarta, CNN Indonesia --

Ketua DPD Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi) Jawa Tengah (Jateng) Tanto Harsono menyatakan pihaknya mendukung upaya pemasangan stairlift dan ramp secara permanen pada Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah.

"Kita akan menyambut dengan suka cita kalau memang ini (stairlift dan ramp) akan dipakai terus, terutama untuk pengunjung maupun biku-biku yang tidak mampu naik ke candi," kata Tanto di Kompleks Candi Borobudur, Selasa (27/5).

Menurut Tanto, banyak biksu senior yang sudah tidak mampu naik dan beribadah di atas Candi Borobudur karena faktor ketinggian serta curamnya tangga pada situs warisan dunia tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Walubi dalam hal ini percaya pemerintah atau PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero)/InJourney selaku pengelola tidak akan mencederai struktur maupun batuan candi melalui pemasangan stairlift serta ramp tersebut.

Stairlift adalah alat--umumnya kursi--yang membantu pengguna dengan permasalahan tertentu untuk naik atau turun tangga. Kursi itu akan bergerak mekanis naik-turun di trek  atau ramp yang umumnya telah diatur di sisi tangga utama.

Bukan eksalator, apalagi ekskavator

Sebelumnya, Direktur Utama PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero)/InJourney, Maya Watono sementara itu memastikan prasarana candi yang sedang dipasang pihaknya bukanlah eskalator seperti beragam narasi beredar di media sosial, melainkan stairlift.

Maya menjelaskan stairlift dan ramp itu merupakan perangkat bantu mekanis berupa kursi untuk mengangkat orang naik-turun tangga.

"Jadi itu dipastikan bukan ekskavator apalagi eskalator, hoaks itu. Ini adalah ramp dan stairlift," tegas Maya.

Maya memastikan pemasangan stairlift dan ramp pada Candi Borobudur oleh pihaknya tak akan menggunakan bor maupun paku yang bisa merusak elemen situs candi Buddha terbesar di dunia ini.

"Yang kami bangun adalah prasarana yang bersifat portable, ini bongkar pasang. InJourney memastikan bahwa ini tidak ada sedikit pun kerusakan pada struktur candi," kata Maya.

"Kita tidak ada paku, tidak ada bor, kita tidak ada sama sekali penetrasi kepada batu candi. Semua dilakukan dengan teknik sipil yang sangat diperhitungkan matang," sambungnya.

Pemasangan ramp, menurut Maya, bisa ditemui di beberapa situs-situs dunia lainnya. Dia mencontohkan Acropolis di Athena, Yunani, dan Angkor Wat di Kamboja. Sementara stairlift, katanya, juga sudah dipasang di bangunan-bangunan Castle of Cretes, Pulau Kreta, Yunani.

Selain itu, khusus untuk di Borobudur, Maya mengatakan beragam rancangan ramp dan stairlift itu sebelumnya juga telah ditinjau Museum dan Cagar Budaya (MCB) di bawah Kementerian Kebudayaan. Desain yang disetujui juga telah mengikuti Analisis Dampak Pusaka atau Heritage Impact Assessment (HIA) dari UNESCO.

Dia mengatakan Stairlift dan ramp ini hanya dipasang di salah satu dari empat tangga naik candi, tepatnya pada sisi pintu selatan. Pemasangan dua prasarana ini tak lepas dari faktor licin serta curamnya tangga naik di Candi Borobudur dengan tingkat kemiringan 46 derajat.

Dengan penambahan fasilitas ini, InJourney berharap mampu menambah aspek inklusivitas pada Candi Borobudur, karena membuka akses lebih luas bagi penyandang disabilitas serta para lanjut usia (lansia) atau kalangan biksu senior.

"Karena juga ini Buddhist Temple, tempat ibadah, ada juga keinginan dari biku-biku senior yang sudah puluhan tahun tidak bisa beribadah, tidak bisa naik (ke Candi Borobudur)," bebernya.

Maya pun tak menampik, upaya peningkatan aspek inklusivitas oleh InJourney yang sejatinya sudah masuk ke dalam rancangan utama (masterplan) ini turut memanfaatkan momentum pertemuan antara Presiden RI Prabowo Subianto dan Presiden Prancis Emmanuel Macron di Candi Borobudur pada 29 Mei 2025 ini.

Dia bilang, kunjungan kenegaraan dari Macron besok juga terbuka untuk publikasi oleh pers, sehingga harapannya juga mampu mendongkrak citra situs warisan dunia yang ada di Indonesia.

InJourney juga akan masih mengkaji keberlanjutan pemasangan stairlift dan ramp ini setelah kunjungan kenegaraan Macron Kamis besok.

"Saya harap itu bisa diteruskan, kami akan tunjukkan bahwa yang kami buat itu memang organik lah dengan temple dan sama sekali tidak merusak, semoga bisa berkelanjutan," katanya.

(kum/kid)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |