Ketahui berbagai contoh konsep morfologi di permukaan bumi, mulai dari pembentukan gunung, pulau, sungai, hingga semenanjung.
4 Februari 2025 | 11.51 WIB
Konsep morfologi adalah salah satu konsep esensial dalam kajian ilmu geografi. Melalui konsep morfologi, perwujudan daratan muka bumi digambarkan sebagai hasil dari pengangkatan atau penurunan wilayah akibat proses geologi.
Melansir eprints.uny.ac.id, konsep morfologi juga mempertimbangkan peristiwa erosi dan sedimentasi, sehingga terbentuk pulau-pulau dengan daratan luas, berpegunungan, lereng-lereng, lembah-lembah, dan dataran aluvial.
Morfologi turut membahas kajian bentuk lahan yang berkaitan dengan tebal tanah, jenis vegetasi dominan, serta ketersediaan air.
Morfologi menggambarkan relief atau bentuk permukaan bumi yang berbeda-beda di setiap daerah. Lantas, apa saja contoh konsep morfologi dalam geografi?
Pengertian Konsep Morfologi
Mengacu pada ojs3.unpatti.ac.id, konsep morfologi merupakan konsep yang membahas bentuk permukaan bumi sebagai akibat dari kegiatan endogen (di dalam bumi) maupun eksogen (di luar bumi). Dalam kebanyakan kasus, morfologi juga bisa dilihat di dasar laut.
Proses eksogen meliputi angin, abrasi, panas matahari, erosi, pelapukan, peluruhan, dan juga pengendapan. Sementara proses endogen mencakup pergerakan lipatan, uplift, pergerakan lempeng kerak bumi dan kerak samudra, subsidence, serta seisme.
Konsep morfologi mempunyai dampak yang signifikan terhadap bagaimana manusia dalam memanfaatkan sumber daya alam. Manusia umumnya memperoleh keuntungan lebih banyak dari daerah-daerah yang memiliki tanah subur, karena cuacanya mendukung untuk berbagai jenis aktivitas, terutama pertanian.
Contoh Konsep Morfologi dalam Geografi
Berikut beberapa contoh penerapan konsep morfologi dalam kajian ilmu geografi:
- Batuan karst yang terbentuk di laut merupakan hasil pengangkatan dari dasar laut di kawasan Ring of Fire. Misalnya, laguna Bintang di Geosite Piaynemo, Waigeo, Raja Ampat, Papua Barat yang telah terjadi sekitar 15 juta tahun lalu.
- Gunung berapi dan pegunungan terbentuk akibat dari aktivitas vulkanik dan akumulasi material magma. Misalnya, Gunung Merapi dan Gunung Anak Krakatau.
- Lembah sungai aluvial mempunyai lahan tanah yang subur, karena pengaruh erosi air atau glasial yang membawa unsur hara dari berbagai wilayah yang berbeda. Misalnya Lembah Sungai Indus di India dan Pakistan, serta Lembah Sungai Nil di Mesir.
- Bukit adalah elevasi yang lebih rendah daripada gunung, tetapi lebih tinggi dibandingkan dengan daratan di sekitarnya. Misalnya, Bukit Teletubies di Bromo dan Bukit Sikunir di Dieng, Yogyakarta.
- Dataran plato dengan kemiringan kurang dari lima derajat umumnya dimanfaatkan sebagai daerah permukiman atau pertanian. Misalnya, dataran tinggi Dieng dan dataran plato di Kerinci, Jambi.
- Teluk adalah bagian dari samudra atau laut yang masuk ke dalam daratan melalui erosi atau akumulasi sedimen di kawasan pesisir pantai. Misalnya, Teluk Aimere di Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT), dan Teluk Air Hitam di Kalimantan.
- Semenanjung adalah hamparan lahan yang menghubungkan daratan dengan laut atau samudra, akibat dari akumulasi sedimen atau pengangkatan tanah. Misalnya, Semenanjung Blambangan di Banyuwangi, Jawa Timur, dan Semenanjung Bomberai di Papua Barat.
- Pulau merupakan daratan yang dikelilingi laut di semua sisinya, akibat dari aktivitas erosi, pengangkatan tanah, atau vulkanik. Misalnya, Pulau Bali dan Pulau Jawa.
- Danau vulkanik adalah danau yang terbentuk akibat adanya aktivitas vulkanik yang menyebabkan munculnya lubang kawah di sebuah gunung berapi. Misalnya, Danau Toba di Sumatra Utara dan Danau Kelimutu di NTT.
- Aliran sungai yang mengalir dari hulu di dataran tinggi ke hilir di dataran lebih rendah mempunyai aliran yang bermacam-macam. Misalnya, Sungai Kapuas dan Sungai Mahakam di Kalimantan.
Pilihan Editor: Tenaga Eksogen: Pengertian, Proses Terbentuk, Jenis, dan Dampaknya
PODCAST REKOMENDASI TEMPO
- Podcast Terkait
- Podcast Terbaru