TEMPO.CO, Jakarta - Hari Raya Waisak menjadi momen bagi umat Buddha selain untuk beribadah juga berkumpul dengan keluarga. Beberapa destinasi berikut bisa menjadi pilihan bagi umat Buddha untuk berekreasi sekaligus berwisata religius.
1. Taman Lumbini - Nepal
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam banyak hal, kisah agama Buddha bermula di Taman Lumbini. Dilansir dari Visitworldheritage.com, situs ini menjadi salah satu tempat suci terpenting di dunia. Lumbini diyakini sebagai tempat kelahiran Sidharta. Bagi para pengunjung, Lumbini adalah tempat yang sangat spiritual dan ketenangan tempat ini paling terasa di Taman Suci yang mengelilingi Kuil Mayadevi di bagian tengah.
Sebuah kolam besar, yang konon merupakan kolam tempat Pangeran Siddhartha dimandikan untuk menyucikan diri, memantulkan pepohonan di taman tersebut. Bendera doa tergantung di dahan-dahan dan bergoyang lembut tertiup angin saat para penyembah duduk di bawahnya dalam meditasi yang mendalam.
Lumbini menawarkan lebih dari sekadar kuil dan taman di pusatnya. Situs ini tersebar di area yang luas, di mana Anda akan menemukan lebih dari 30 biara yang terbuka untuk umum, pusat meditasi, area alam yang damai, dan taman yang indah.
Lebih jauh lagi, di area sekitar Lumbini, terdapat ribuan tahun sejarah yang dapat dijelajahi. Anda dapat berjalan mengikuti jejak Buddha saat mengunjungi tempat tinggalnya semasa kecil, melihat kota ibunya, dan berdiri di tempat yang sama di mana ia meninggalkan rumah melalui gerbang istana untuk memulai perjalanannya menuju pencerahan.
2. Kuil Wat Pho - Thailand
Wat Pho adalah kompleks kuil Buddha yang terletak di daerah Pulau Rattanakosin, tepat di sebelah selatan Istana Agung Bangkok. Kuil ini terkenal sebagai rumah bagi patung Buddha berbaring terbesar di Thailand.
Wat Pho terkenal dengan patung Buddha berbaring, yang dibangun pada masa pemerintahan Raja Rama III. Patung raksasa yang dilapisi emas ini tingginya 15 meter dan panjang 46 meter. Telapak kakinya dihiasi dengan lebih dari 100 gambar keberuntungan, dihiasi dengan mutiara.
Di dalamnya juga terdapat plakat bergambar yang menjelaskan berbagai subjek, termasuk Yoga, sejarah, leksikografi, sastra, Budha, peribahasa, adat istiadat, kesehatan, dan pengobatan.
3. Vaishali - India
Vaishali adalah tempat di mana Sang Buddha menyampaikan khotbah terakhirnya. Dilansir dari Buddhistourism.online, Vaishali memiliki banyak hal yang dikaitkan dengan Sang Buddha dan banyak penguasa, yang juga merupakan pengikut agama Buddha, memerintah di wilayah tersebut. Vaishali berada di bawah banyak kerajaan termasuk Gupta dan Ashoka, tetapi didirikan di kekaisaran Magadha.
Ada banyak objek wisata yang dapat dikunjungi di sini yang berhubungan dengan Gautam Buddha. Pilar Ashoka di Vaishali merupakan bukti hubungan kota tersebut dengan ideologi Buddha. Pilar yang dibuat oleh kaisar Ashoka diakui sebagai bukti pertama dari kepercayaan Buddha dan prasasti pada salah satu Pilar Ashoka dimaksudkan untuk menyebarkan dharma ke seluruh wilayah.
Vaishali paling baik dikunjungi pada bulan Oktober hingga Maret. Seseorang dapat mencapai bandara Patna (55 km) dan menuju Vaishali dengan taksi atau mencapai stasiun kereta api terdekat di Muzaffarpur yang memiliki kereta api dari banyak kota besar di India termasuk Ahmedabad, Delhi, Mumbai, dan Howrah.
4. Nara - Jepang
Dikutip dari Merokalam.com, Agama Buddha telah ada di Jepang sejak abad ke-6. Sekitar 70% penduduk Jepang beragama Buddha. Nara adalah tempat lahirnya budaya Jepang. Kawasan Kuil Nara beserta 13 Kuil dan Tempat Suci lainnya terdaftar sebagai Situs Warisan Dunia. Kuil lain di sekitar kuil Nara adalah Taman Nara dan Kuil Tdai-ji, Kuil Kofuku-Ji, Kuil Tshdai-ji, Kuil Yakushi-Ji, dll.
5. Pagoda Shwedagon - Myanmar
Pagoda Shwedagon yang juga dijuluki sebagai Pagoda Emas berada di sebelah barat Danau Kandawgyi, Myanmar. Pagoda ini tingginya 99 meter. Pagoda ini terbagi menjadi empat sisi, yakni barat, timur, selatan, dan utara. Patung Buddha tertua berada di bagian barat dan yang termuda di utara.
Pagoda Shwedagon merupakan tempat ibadah di Myanmar yang menyimpan relik Buddha tua yaitu tongkat Kakusandha, saringan air Konagamana, jubah Kassapa. Pagoda Shwedagon juga menjadi tempat beribadah bagi warga lokal. Sudah menjadi kebiasaan bagi umat Buddha di Myanmar untuk melakukan beribadah ke tempat ini, setidaknya sekali seumur hidup mereka.