5 Tren AI yang Mengubah Industri Otomotif

1 day ago 13

TEMPO.CO, Jakarta - Dengan persaingan global yang ketat, perubahan ekspektasi pelanggan, peningkatan biaya, serta tantangan rantai pasok, para produsen otomotif kini semakin gencar memanfaatkan teknologi komputasi awan (cloud) dan kecerdasan buatan (AI).

Fanly Tanto, Country Director Indonesia, Google Cloud, mengatakan di tahun 2024 pemain utama industri otomotif mulai memanfaatkan AI dan AI generatif (Gen AI) dalam berbagai aspek operasional, beralih dari sekadar proyek percontohan ke penerapan yang menghasilkan dampak nyata. “Pada tahun 2025, para pelaku industri siap meningkatkan implementasi AI guna mendorong pertumbuhan bisnis lebih lanjut,” ujar Fanly dalam keterangan tertulis, Rabu, 19 Februari 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurutnya, ada lima tren utama AI yang akan mengubah proses mobil dirancang, diproduksi, dipasarkan, dan digunakan.

Peningkatan efisiensi operasional berbasis AI generatif

Tahun ini AI akan mendorong peningkatan efisiensi yang signifikan dalam operasional administratif (back-office). Produsen seperti Toyota telah memanfaatkan AI Hypercomputer dari Google Cloud untuk menjalankan AI dengan latensi rendah di berbagai pabrik perakitan yang tersebar di lokasi terpencil. 

Teknologi ini memungkinkan AI diintegrasikan ke dalam proses produksi dalam pabrik, seperti memeriksa aplikasi perekat yang digunakan untuk memasang kaca pada pintu mobil, atau mendeteksi anomali pada mesin cetak injeksi yang digunakan untuk membuat bumper. 

Pembelian mobil tanpa hambatan dengan AI generatif

AI juga akan menyempurnakan pengalaman pembelian mobil. Saat ini proses pembelian mobil masih melibatkan kombinasi interaksi daring dan luring yang sering kali menimbulkan hambatan bagi pembeli. AI generatif menawarkan solusi untuk menyederhanakan perjalanan pelanggan, mulai dari riset awal hingga layanan purna jual.

Produsen otomotif seperti Ford dan ALVA menerapkan personalisasi berbasis AI untuk menyesuaikan pengalaman pembelian dan kepemilikan dengan preferensi masing-masing individu. Selain itu, ALVA, yang memproduksi kendaraan listrik roda dua (EV), juga memanfaatkan AI generatif untuk memberikan wawasan dalam waktu seketika (real-time) kepada tim layanan pelanggannya mengenai perilaku berkendara, seperti kecepatan, percepatan, pengereman, orientasi giroskop, jarak tempuh, dan level baterai kendaraan. 


Agen AI multimodal buka era baru dalam berkendara

Tahun 2025 akan menjadi tahun istimewa bagi agen AI multimodal, menghadirkan interaksi yang lebih personal dan intuitif antara pengemudi dan kendaraan, meningkatkan kenyamanan serta keselamatan. Berbeda dengan asisten dalam mobil konvensional, agen AI multimodal mampu memahami dan merespons berbagai jenis input, termasuk teks, suara, dan gambar. 

Mercedes-Benz, menjadi salah satu pelopor dalam mengintegrasikan agen AI otomotif dari Google Cloud ke dalam Asisten Virtual MBUX, yang akan hadir pada Mercedes-Benz CLA baru akhir tahun ini. 

Peningkatan keamanan berkat AI generatif

Seiring dengan semakin berkembangnya mobil berbasis perangkat lunak (terkoneksi atau bahkan otonom), keamanan siber menjadi sangat krusial. Sejak 2021, Waymo, penyedia layanan transportasi daring (ride-hailing) dengan kendaraan listrik otonom di San Francisco dan Los Angeles, telah menerapkan proses keamanan ketat berdasarkan prinsip secure-by-design dari Google untuk mengidentifikasi, memprioritaskan, dan menangani ancaman siber. 

Begitu pula dengan Formula E, ajang balap global yang menjadi wadah pengembangan teknologi kendaraan listrik terkini, memperkuat manajemen data berbasis cloud serta operasional vitalnya dengan kemampuan intelijen ancaman, response insiden, dan operasi keamanan berbasis AI dari Google Cloud.

Munculnya rantai pasok cerdas 

Terakhir, rantai pasok cerdas identik dengan rantai pasok yang tangguh karena mampu beradaptasi lebih baik terhadap perubahan. Menghadapi kompleksitas dan disrupsi baru, mulai dari peristiwa yang dipicu oleh perubahan iklim hingga dinamika pasar yang berubah, produsen otomotif seperti Renault telah memanfaatkan platform AI berbasis cloud untuk memperoleh visibilitas menyeluruh (end-to-end) dalam rantai pasok mereka. 

Teknologi ini memungkinkan mereka melacak komponen, memantau tingkat inventaris, dan mengoptimalkan logistik secara seketika. 

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |