JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Ketua MPR sekaligus Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani membantah bahwa pertemuan makan siang di Istana Negara, Selasa (29/4/2025), membahas pengunduran diri Hasan Nasbi dari jabatan Kepala Kantor Komunikasi Presiden. Menurutnya, agenda makan siang bersama Presiden Prabowo Subianto itu berlangsung santai dan tidak membahas isu politik.
“Makan siang tidak ada yang serius. Enggak membahas yang politis,” kata Muzani di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat.
Dalam pertemuan tersebut, hadir pula Wakil Ketua DPR sekaligus Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya. Menurut Muzani, topik utama yang dibicarakan justru menyangkut evaluasi terhadap kinerja direksi BUMN.
Prabowo, kata dia, ingin agar badan usaha milik negara yang selama ini menerima penyertaan modal negara (PMN) cukup besar bisa menjadi institusi yang kuat dan memberikan kontribusi nyata terhadap pembangunan nasional.
“Tadi diomongin sedikit memang tentang berapa kinerja badan usaha negara. Beliau berharap bisa menjadi sebuah unit usaha negara yang memiliki kekuatan yang cukup tangguh,” ujar Muzani.
Muzani juga menyinggung ekspektasi masyarakat terhadap BUMN, termasuk yang tergabung dalam holding Danantara. Ia menyebut publik berharap BUMN bisa berperan besar dalam pengembangan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan rakyat.
Di sisi lain, Muzani mengaku belum mengetahui informasi soal pengunduran diri Hasan Nasbi yang disebut sudah disampaikan pada 21 April 2025 lalu. Bahkan, saat ditanya soal sosok pengganti Hasan, Muzani mengatakan belum mendapat kabar resmi apa pun.
“Saya belum tahu, maka dari itu cerita atau berita itu saya belum bisa konfirmasi kebenarannya,” ujar Muzani.
Meski begitu, Muzani mengakui gaya komunikasi pemerintah memang perlu terus disempurnakan agar informasi publik bisa disampaikan dengan lebih cepat dan tepat.
Hasan Nasbi sebelumnya mengumumkan bahwa dirinya telah mengundurkan diri sebagai Kepala Kantor Komunikasi Presiden. Pengunduran diri itu disampaikan melalui surat resmi yang dikirimkan kepada Presiden Prabowo melalui Mensesneg dan Seskab.
“Surat pengunduran diri saya tandatangani dan saya kirimkan kepada Presiden lewat dua kawan baik saya. Mensesneg dan Seskab,” kata Hasan dalam video yang diunggah kanal Total Politik, Selasa (29/4/2025).
Hasan menyatakan bahwa keputusannya mundur didorong oleh kondisi yang sudah tidak bisa lagi ia atasi. Ia menyampaikan pernyataan itu juga dalam beberapa podcast sebelumnya.
“Kalau ada persoalan yang sudah di luar kemampuan saya, maka tidak perlu ribut-ribut, tidak perlu heboh-heboh, kita pun harus tahu diri dan kemudian mengambil keputusan untuk menepi,” ujarnya.
Isu pengunduran diri Hasan mencuat tak lama setelah kontroversi pernyataannya terkait teror kepala babi dan tikus mati ke kantor redaksi Tempo. Saat itu, Hasan menyebut agar kepala babi tersebut dimasak saja, dan menganggapnya sebagai lelucon, mengacu pada respons santai jurnalis korban teror di media sosial.
Pernyataan itu menuai kecaman publik. Presiden Prabowo sendiri mengakui bahwa pernyataan Hasan adalah bentuk keteledoran. “Itu ucapan yang menurut saya teledor, itu ya keliru. Saya kira beliau menyesal,” ujar Prabowo saat diwawancarai di Hambalang, Bogor, 6 April 2025.
Sebelumnya, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi juga membantah bahwa Hasan di-reshuffle setelah Prasetyo ditunjuk sebagai juru bicara utama Presiden. Ia menegaskan bahwa struktur Kantor Komunikasi Presiden tetap berjalan sebagaimana mestinya.