Anies: Luka Belum Sembuh di Tanah Air, Kompetensi Kalah oleh Koneksi

15 hours ago 9

CNN Indonesia

Jumat, 06 Jun 2025 12:03 WIB

Eks Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan sejumlah permasalahan di Indonesia masih terjadi, salah satunya koneksi mengalahkan kompetensi seseorang. Eks Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan sejumlah permasalahan di Indonesia masih terjadi, salah satunya koneksi mengalahkan kompetensi seseorang. (CNN Indonesia/Tunggul).

Jakarta, CNN Indonesia --

Eks Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan sejumlah permasalahan di Indonesia masih terjadi seperti kejujuran yang disingkirkan dan koneksi mengalahkan kompetensi seseorang.

Hal tersebut ia sampaikan ketika memanjatkan doa ketika menjadi khatib dalam shalat iduladha di Masjid Agung Al-Azhar, Jakarta, Jumat (6/5).

"Pada hari yang mulia ini, kami hadir di hadapan-Mu, mengadukan luka-luka yang belum sembuh di Tanah Air kami bahwa kejujuran kerap disingkirkan, kompetensi dikalahkan oleh koneksi," ujar Anies.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia kemudian melanjutkan doa dengan mengatakan saat ini di Indonesia masih tinggi angka kemiskinannya yang dipengaruhi oleh beberapa faktor.

"Kemiskinan diwariskan dari generasi ke generasi karena sistem yang enggan dibenahi. Kami sadar, keadilan dan kesetaraan bukan sekadar hasil dari niat baik, tetapi buah dari keberanian untuk menyentuh akar yang dalam, yang kadang menyakitkan," ujarnya.

Oleh karena itu, Anies meminta pertolongan kepada Allah SWT agar memberikan perlindungan dan petunjuk dalam menghadapi masalah ini.

Ia turut berharap agar Allah SWT memberikan melembutkan setiap hati hambanya agar kuat dalam melawan kezaliman yang semakin kasat mata.

"Lembutkan batin kami agar tak terbiasa memalingkan wajah dari kezaliman di sekitar kami. Bukakan mata nurani kami, agar kami tak sekadar tertegun menyaksikan ketimpangan, tetapi juga memiliki keberanian untuk mendekat, memahami, dan bertindak semampu yang kami bisa," tutur dia.

(mab/sfr)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |