Ariel Winter Alami Trauma Akibat Body Shaming

4 hours ago 7

TEMPO.CO, Jakarta - Ariel Winter mengungkapkan dirinya menjadi target body shaming di media saat menjadi aktris remaja di Modern Family. Ia merasa hal tersebut benar-benar merusak harga dirinya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Melansir dari Variety, Winter mengatakan bahwa saat memerankan Alex Dunphy dalam 11 musim Modern Family, media mengkritik penampilan fisiknya secara brutal. Saat membintangi musim-musim awal acara tersebut, Winter baru berusia 14 tahun, dan itu sulit untuk dihadapinya.

"Setiap judul berita yang saya baca tentang diri saya, seperti orang dewasa menulis artikel tentang saya yang mengatakan bahwa saya terlihat buruk atau hamil atau seperti pelacur gemuk. Maksud saya, saya berusia 14 tahun," kata Winter. "Itu benar-benar merusak harga diri saya."

Aktris 27 tahun itu juga mengatakan bahwa apapun yang terjadi, dirinya selalu yang menjadi sasaran. Sangat sulit baginya untuk melihat diri di cermin dan mengatakan bahwa ia menyukai versi dirinya yang sekarang.

Ariel Winter Tinggalkan Los Angeles

Melansir dari People, Winter dan pacarnya meninggalkan Los Angeles setelah Modern Family berakhir pada 2020. Tetapi ia menegaskan bahwa tidak meninggalkan industri hiburan. Ia masih mencintai dunia akting dan menekuninya sambil menikmati memproduksi beberapa proyeknya sendiri. Alasannya meninggalkan Los Angeles karena kota tersebut menyimpan sejumlah kenangan yang kurang menyenangkan. Saat itu, ia masih muda dan belum pernah tinggal di tempat lain, sehingga Winter berpikir untuk mencoba sesuatu yang baru. Menurutnya, jika seseorang tidak lagi terlibat dalam acara televisi yang syuting di sana, maka tidak ada keharusan untuk tetap tinggal di Los Angeles. Jika suatu saat mendapat proyek acara televisi lagi, ia bisa dengan mudah kembali.

Winter juga memulai podcast dan mengembangkan acara memasak. Di luar dunia akting, Winter bekerja dengan kelompok advokasi SOSA (Safe From Online Sex Abuse), yang membantu melindungi kaum muda dari para predator daring. Kelompok ini bertindak sebagai umpan untuk memikat para pedofil internet dan kemudian bekerja sama dengan aparat penegak hukum setempat dan regu penanggulangan kejahatan untuk mengatur pertemuan langsung dan menangkap para pelaku.

“Saya seperti, 'Ya Tuhan, saya ingin sekali menjadi bagian dari itu,'” kata Winter.  Ia merasa dirinya sebagai korban grooming daring dan di kehidupan nyata serta CSA (pelecehan seksual anak). Ia mengungkapkan melalui komentar Instagram awal tahun ini tetapi tidak membagikan detail lebih lanjut. “Itu sangat mempengaruhi saya karena saya adalah anak yang telah menjadi mangsa daring berkali-kali,” katanya.

Kehidupan Baru Ariel Winter

Di tengah kesibukannya bekerja bersama SOSA dan kini mengedukasi orang lain mengenai pentingnya menyelamatkan anjing, Winter merasa akhirnya menemukan tujuan hidup yang sesungguhnya. Ia berharap perjalanannya tidak semata-mata dikenang sebagai kisah penuh duka dan perjuangan untuk bertahan, melainkan sebagai cerita tentang harapan, perubahan, dan arti dari menemukan makna baru dalam hidup.

Ia mengakui secara teknis dirinya adalah seorang penyintas karena telah melewati berbagai pengalaman sulit. Namun, menurutnya, banyak orang juga mengalami hal serupa. Ia merasa menyebut dirinya penyintas justru mengaburkan tujuan utamanya, yaitu membantu orang lain dan memberi perhatian kepada mereka yang membutuhkan. Lebih dari segalanya, ia ingin kisah hidupnya dikenal sebagai cerita tentang bagaimana ia memanfaatkan platform yang dimilikinya untuk tujuan yang baik. Baginya, proses menemukan dan menyembuhkan diri kini dilakukan melalui tindakan membantu sesama dan itulah satu-satunya hal yang benar-benar penting baginya.

SOFWA NAJLA TSABITA SUNANTO

Pilihan Editor: Resah Body Shaming, Billie Eilish Rilis Film Pendek

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |