Batal Tayang di Netflix: Kontroversi Film Dokumenter Penyanyi Prince

3 hours ago 6

TEMPO.CO, Jakarta - Dokumenter tentang kehidupan dan karier penyanyi legendaris Prince batal tayang di Netflix setelah perselisihan dengan pihak estate (pengelola aset warisan) sang musisi.

Dokumenter yang dipimpin oleh sutradara Ezra Edelman ini menjadi kontroversi setelah munculnya tuntutan dan keberatan dari keluarga Prince. Proses produksi yang berlangsung selama lima tahun ini berakhir dengan kesepakatan bahwa dokumenter tersebut tidak akan dirilis di platform streaming tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sudut Pandang Berlainan

Netflix mengonfirmasi bahwa mereka telah mencapai kesepakatan dengan estate Prince. Ini memungkinkan estate tersebut untuk mengembangkan dan memproduksi dokumenter baru yang sesuai dengan visi mereka. Pihak estate dan Netflix menyatakan bahwa film dokumenter yang telah selesai dikerjakan oleh Edelman tidak akan dirilis di platform tersebut. Kesepakatan ini diambil setelah munculnya ketidaksepakatan mengenai isi dokumenter yang menampilkan sisi kontroversial kehidupan pribadi Prince.

Edelman yang sebelumnya mendapat akses ke arsip pribadi Prince 'The Vault' bekerja dengan sumber daya yang sangat besar untuk menggali cerita dan wawancara mendalam dengan orang-orang terdekat Prince. Namun, setelah perubahan pengelolaan estate Prince, yang kini melibatkan beberapa ahli waris dan perusahaan Primary Wave, akses tersebut dibatasi dan akhirnya diblokir. Dokumenter yang semula direncanakan sebagai seri enam jam berubah menjadi sembilan jam menyebabkan perubahan dalam kesepakatan asli antara Netflix dan estate Prince.

Kontroversi Isi Dokumenter

Dokumenter yang dikerjakan oleh Edelman menyuguhkan pandangan kompleks tentang Prince, termasuk aspek-aspek gelap dari kehidupannya. Film ini menampilkan wawancara dengan mantan kekasihnya, seperti Jill Jones yang mengaku mengalami kekerasan fisik dari Prince.

Adapun kisah-kisah tentang masa kecil Prince yang penuh kekerasan dan ketergantungan obat-obatan, serta hubungan rumit dengan istrinya, Mayte Garcia setelah pasangan ini kehilangan anak mereka. Namun, perwakilan dari keluarga mendiang penyanyi tersebut merasa bahwa film ini terlalu berfokus isu-isu sensasional dan tidak memberikan gambaran yang seimbang mengenai kehidupan sang musisi.

Dikutip dari Variety, keluarga mengeklaim bahwa dokumenter tersebut mengandung fakta yang tidak akurat dan kesalahan. Keluarga juga memandang sudut pandang yang mau ditampilkan tidak mencerminkan kesuksesan karier Prince sebagai seorang seniman.

Estate juga mengungkapkan bahwa mereka merasa wajib untuk melindungi warisan Prince. Hal yang menceritakan kisahnya secara lebih adil dan menyeluruh, tanpa terjebak dalam narasi yang terlalu dramatis.

Tanggapan Sutradara

Sutradara Ezra Edelman yang dikenal lewat karyanya OJ: Made in America ini menyatakan kekecewaannya terhadap keputusan untuk membatalkan peluncuran dokumenter. Edelman menjelaskan bahwa film ini tidak dimaksudkan untuk merusak citra Prince, melainkan untuk menyajikan kisah yang lebih manusiawi tentang sang legenda.

Dikutip dari USA Today, ia menjelaskan bahwa dokumenter ini berusaha menggali kedalaman kehidupan pribadi dan profesional Prince yang sering tersembunyi di balik statusnya sebagai bintang besar.

Edelman merasa bahwa film ini menunjukkan beragam sisi lain dari Prince yang jarang diketahui publik, seperti konflik pribadi yang berpengaruh karier dan karyanya. Ia mengakui bahwa ada sisi gelap dalam kehidupan Prince, tetapi hal tersebut tidak mengurangi penghargaan terhadap karya-karya musik yang telah menginspirasi. Menurut Edelman, film ini menawarkan kesempatan untuk melihat sosok Prince sebagai manusia dengan segala kelebihan dan kekurangannya.

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |