TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan cuaca di Indonesia pada 28 Februari sampai 6 Maret 2025 dominan berawan dan hujan ringan. Kemungkinan tersebut dipengaruhi oleh sejumlah fenomena atmosfer.
“Memasuki awal Ramadan, curah hujan tinggi masih berpotensi terjadi dan perlu diwaspadai, terutama di wilayah-wilayah yang rentan terdampak cuaca ekstrem,” tulis BMKG melalui Instagram @infobmkg, Kamis, 27 Februari 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Faktor yang mempengaruhi kondisi cuaca ini adalah gelombang atmosfer seperti Rossby Ekuatorial, Low Frequency, dan Kelvin diprediksi aktif dalam sepekan ke depan. Kemudian adanya sirkulasi siklonik dan labilitas lokal yang kuat berpotensi meningkatkan pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah Indonesia. Kondisi ini membuat potensi hujan dengan intensitas tinggi diperkirakan akan terus mengguyur.
Analisis BMKG juga menunjukkan terbentuknya sirkulasi siklonik di Samudra Hindia atau di barat Aceh serta di selatan Papua. Kehadiran sirkulasi siklonik tersebut menyebabkan perlambatan kecepatan angin atau konvergensi di berbagai perairan, termasuk Laut Natuna, Laut Banda, perairan selatan Sulawesi, Laut Arafuru, dan Maluku.
Lalu daerah pertemuan angin (konfluensi) juga terdeteksi di sepanjang Laut Flores, Laut Banda, Laut Arafuru, hingga Papua bagian selatan. “Kondisi ini berpotensi memicu peningkatan curah hujan di wilayah-wilayah tersebut dan dapat berdampak pada aktivitas maritim serta masyarakat pesisir,” tulis BMKG.
Selain itu terdapat fenomena Madden-Julian Oscillation (MJO) yang masih aktif di Kepulauan Papua. MJO berkontribusi terhadap peningkatan aktivitas pembentukan awan yang dapat memperbesar potensi hujan deras di sejumlah wilayah.
Analisis labilitas lokal juga mengindikasikan potensi signifikan untuk perkembangan awan konvektif di berbagai daerah, termasuk Aceh, Sumatera Utara, Sumatra Barat, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Bengkulu, Lampung, Banten, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur, serta hampir semua wilayah Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua. “Labilitas atmosfer ini berperan dalam mendukung proses pembentukan awan hujan, terutama pada siang hingga sore atau malam hari,” tulis BMKG.
BMKG mengimbau masyarakat di wilayah terdampak agar tetap waspada terhadap potensi hujan lebat yang dapat disertai kilat, angin kencang, bahkan kemungkinan banjir di daerah yang memang sudah rawan. Pemantauan cuaca secara berkala penting untuk mengantisipasi dampak dari dinamika atmosfer yang terus berkembang.
Prakiraan Cuaca 28 Februari – 2 Maret 2025
BMKG memperkirakan cuaca 28 Februari – 2 Maret 2025 dominan berawan hingga hujan ringan. Namun perlu diwaspadai menjadi hujan sangat lebat yang disertai petir dan angin kencang.
Wilayah yang berpotensi mengalami hujan sedang hingga lebat adalah Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Lampung, Banten, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Utara, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Gorontalo, Sulawesi Utara, Maluku, Maluku Utara, Papua Barat, Papua Tengah, Papua, Papua Pegunungan, dan Papua Selatan.
Wilayah yang berpotensi mengalami hujan lebat hingga sangat lebat adalah Aceh, Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Papua, Papua Pegunungan, dan Papua Selatan.
Sedangkan daerah yang berpotensi ditimpa angin kencang adalah Maluku.
Periode 03-06 Maret 2025
BMKG memperkirakan cuaca masih dominan berawan hingga hujan ringan. Tapi perlu diwaspadai adanya potensi peningkatan menjadi hujan ekstrem yang dapat disertai petir dan angin kencang.
Wilayah yang berpotensi mengalami hujan sedang hingga lebat adalah Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Gorontalo, Sulawesi Utara, Maluku, Maluku Utara, Papua Barat, Papua Tengah, Papua, Papua Pegunungan, dan Papua Selatan.
Wilayah yang berpotensi mengalami hujan lebat hingga sangat lebat adalah Aceh, Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Kepulauan Bangka Belitung, Lampung, Jawa Barat, Kalimantan Timur, Papua Tengah, Papua Pegunungan, dan Papua Selatan. "Prospek di atas merupakan kondisi secara umum," tulis BMKG.