Daftar Tersangka Kejahatan Perang ICC yang Masih Buron, Ada Putin hingga Netanyahu

3 hours ago 7

MANTAN Presiden Filipina Rodrigo Duterte telah menjadi mantan kepala negara Asia pertama yang ditahan oleh Mahkamah Pidana Internasional atas tuduhan kejahatan terhadap kemanusiaan atas pembunuhan yang terkait dengan "perang melawan narkoba".

ICC saat ini memiliki daftar 31 tersangka yang masih buron dari pengadilan di Den Haag. Berikut ini adalah ikhtisar nama-nama yang paling terkenal di antara mereka.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu

Hakim mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada November 2024. Ia dituduh bertanggung jawab secara pidana atas tindakan-tindakan termasuk pembunuhan, penganiayaan, dan kelaparan sebagai senjata perang sebagai bagian dari "serangan yang meluas dan sistematis terhadap penduduk sipil Gaza".

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Selain Netanyahu, mantan Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant juga menjadi tersangka yang masih buron dengan tuduhan yang sama.

Israel menolak yurisdiksi pengadilan yang berbasis di Den Haag tersebut dan menyangkal telah melakukan kejahatan perang di Gaza. Netanyahu menyebut surat perintah terhadap dirinya sebagai antisemit.

Presiden Rusia Vladimir Putin

ICC mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Presiden Rusia Vladimir Putin pada Maret 2023, menuduhnya melakukan kejahatan perang dengan mendeportasi ratusan anak dari Ukraina secara ilegal.

Kremlin menyebut langkah tersebut tidak ada artinya dan berulang kali membantah tuduhan bahwa pasukannya telah melakukan kekejaman selama invasi ke negara tetangganya.

Putin adalah presiden ketiga yang menjabat yang mendapatkan surat perintah penangkapan dari ICC, setelah Omar al-Bashir dari Sudan dan Muammar Gaddafi dari Libya.

Mantan Presiden Sudan Omar Bashir

ICC mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Omar al-Bashir pada 2009, menuduhnya mendalangi genosida, kejahatan terhadap kemanusiaan, dan kejahatan perang di wilayah Darfur, Sudan, tempat sekitar 300.000 orang terbunuh dan lebih dari 2 juta orang mengungsi. Sudan mengecam ICC pada saat itu sebagai pengadilan neo-kolonialis.

Bashir dan beberapa sekutunya dipenjara di Sudan setelah pemberontakan rakyat pada tahun 2019, tetapi tidak pernah dikirim ke Den Haag. Tentara mengatakan bahwa mantan diktator itu dipindahkan dari penjara ke rumah sakit militer pada April 2023.

Panglima Perang Uganda Joseph Kony

Kony, pendiri dan pemimpin Tentara Perlawanan Tuhan, adalah buronan terlama ICC. Surat perintah penangkapan dikeluarkan untuknya pada 2005.

Para hakim ICC pada tahun 2024 mengambil keputusan yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk mengizinkan jaksa penuntut mengajukan sidang atas tuduhan terhadapnya secara in absentia, yang diperkirakan akan dimulai pada September 2025.

Jaksa penuntut ingin mendakwa Kony dengan 36 dakwaan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan, termasuk pembunuhan, pemerkosaan, penggunaan tentara anak, perbudakan seksual, pernikahan paksa, dan kehamilan paksa.

Permintaan Surat Perintah yang Tertunda

Dalam beberapa bulan terakhir, jaksa penuntut telah meminta hakim untuk mengeluarkan surat perintah penangkapan kepada beberapa pemimpin lainnya. ICC menarget pemimpin spiritual tertinggi Taliban, Haibatullah Akhundzada, yang dituduh melakukan penganiayaan terhadap perempuan Afghanistan. Selain itu, ada pemimpin militer Myanmar, Min Aung Hlaing, atas tuduhan kejahatan terhadap kemanusiaan atas dugaan penganiayaan terhadap etnis Rohingya yang merupakan kelompok minoritas Muslim. Permohonan-permohonan ini masih ditinjau oleh panel hakim.

Pihak berwenang Myanmar belum memberikan tanggapan atas pengumuman jaksa tersebut. Taliban menyebut permintaan surat perintah tersebut "tidak memiliki dasar hukum yang adil, ditandai dengan standar ganda, dan bermotif politik".

ICC juga sebelumnya menerbitkan surat perintah tersebut dikeluarkan terhadap panglima tertinggi Brigade Al Qassam, sayap militer Hamas, Diab Ibrahim al-Masri (dikenal sebagai Mohammed Deif). Namun, sebulan lalu, Hamas mengumumkan kematiannya. Dua nama pemimpin Hamas lainnya, Ismail Haniyeh dan Yahya Sinwar bahkan dinyatakan tewas sebelum surat perintah penangkapan dikeluarkan ICC.

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |