Dedi Mulyadi Siapkan Sekolah Khusus untuk Siswa 'Alumni' Barak Militer

5 hours ago 8

CNN Indonesia

Kamis, 08 Mei 2025 20:52 WIB

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menyiapkan sekolah khusus di kabupaten/kota bagi siswa bermasalah yang sudah selesai menjalani pendidikan di barak militer. Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menyiapkan sekolah khusus di kabupaten/kota bagi siswa bermasalah yang sudah selesai menjalani pendidikan di barak militer. (ANTARA FOTO/ABDAN SYAKURA)

Jakarta, CNN Indonesia --

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menyiapkan sekolah khusus di kabupaten/kota bagi siswa bermasalah yang sudah selesai menjalani pendidikan di barak militer.

"Kami juga sedang menyiapkan program turunannya. Setelah nanti dari komplek pelatihan militer ini, mereka nanti akan masuk ke sekolah khusus yang disiapkan di setiap kabupaten/kota," kata Dedi di Kantor Kementerian HAM, Jakarta, Kamis (8/5).

Dedi menjelaskan sekolah khusus ini akan mengakomodir minat dan bakat siswa. Ia mengatakan sekolah khusus ini akan didampingi tim mentoring dari kalangan TNI.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Gurunya guru biasa, kepala sekolahnya kepala sekolah biasa, tetap mereka itu nanti didampingi oleh tim peningkatan mentoring disiplin dari kalangan TNI," ujarnya.

"Sekolah itu anak sudah akan dibikin kejuruan. Dia pengen jadi apa, pengen jadi tentara, polisi pengusaha. Kemudian seniman, kita buat, olahragawan, kita akan buat," imbuh Dedi.

Dalam kesempatan itu, ia juga mengatakan program pendidikan di barak militer yang telah berjalan di beberapa daerah, akan dibuat beberapa gelombang.

Dedi menegaskan siswa yang masuk barak harus dengan persetujuan orang tua.

"Melalui pola pendidikan disiplin ini, kami menerima dan kami akan dibuat gelombang pertama, gelombang kedua, gelombang ketiga. Seluruh rangkaian ini adalah orang atau anak yang diantar oleh orang tuanya, kami tidak menerima anak yang tidak berdasarkan persetujuan orang tua," ujarnya.

Ia menjelaskan di tahap awal, pendidikan di barak militer akan dilakukan selama 28 hari.

"28 hari setelah itu naik kenaikan kelas, karena nanti bulan Juni kenaikan kelas. Kalau kenaikan kelas mereka kembali ke orang tuanya, karena sudah waktunya libur," ujarnya.

Sejumlah daerah di Jawa Barat sebelumnya telah melaksanakan program sekolah militer yang diusung oleh Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.

Di Purwakarta, sebanyak 39 siswa yang terlibat kenakalan dari berbagai sekolah di dikirim ke Resimen Artileri Medan 1 Sthira Yudha, Batalyon Artileri Medan 9 pada Kamis (1/5).

(yoa/isn)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |