Dedi Mulyadi Wajibkan Pria Jalani Vasektomi Jika Ingin Terima Bansos

9 hours ago 7

kewajiban vasektomi untuk terima bansosGubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi didampingi Wali Kota Depok Supian Suri usai rapat koordinasi di ruang Edelweis lantai 5 Gedung Balai Kota Depok, Jawa Barat, 29 April 2025. Dedi mewajibkan pria jalani KB vasektomi jika ingin mendapatkan Bansos | tempo.co

DEPOK, JOGLOSEMARNEWS.COM – Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi kembali menggulirkan kebijakan yang tak lazim tapi penuh logika. Kali ini, ia mengusulkan agar prosedur vasektomi atau KB pria menjadi syarat bagi warga prasejahtera yang ingin menerima bantuan sosial dari pemerintah.

Tak hanya itu, Dedi bahkan menawarkan insentif tunai sebesar Rp 500.000 bagi pria yang bersedia menjalani prosedur tersebut. Menurutnya, langkah ini diambil untuk menekan angka kelahiran yang tidak terencana dan memutus rantai kemiskinan yang kerap diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya.

“Saya sering diminta tolong untuk biaya kelahiran, angkanya bisa sampai Rp 25 juta. Kebanyakan anak keempat, anak kelima, dan sebagian besar lahir lewat operasi caesar,” ungkap Dedi usai rapat koordinasi di Gedung Balai Kota Depok, Selasa (29/4/2025).

Menurut Dedi, menjadi orang tua bukan sekadar soal menikah, tetapi juga tentang kesiapan menanggung tanggung jawab besar atas kehamilan, persalinan, hingga pendidikan anak-anak. Ia menegaskan bahwa jika seseorang belum mampu menanggung semua itu, maka sebaiknya menahan diri dulu untuk menjadi orang tua.

“Kita harus realistis. Kalau belum mampu membiayai kehamilan dan kelahiran, jangan dulu berpikir jadi orang tua. Ini soal tanggung jawab,” tegasnya.

Karena itu, ia ingin ada aturan yang mengaitkan pemberian bantuan sosial dengan komitmen pengendalian kelahiran, khususnya melalui partisipasi pria dalam program KB. Menurut Dedi, selama ini beban pengendalian kelahiran terlalu banyak ditimpakan kepada perempuan, sementara pria kerap abai terhadap peran mereka.

“Saya ingin suaminya atau ayahnya yang ber-KB, sebagai bentuk tanggung jawab terhadap diri dan keluarganya. Jangan perempuan terus yang dibebani,” kata mantan Bupati Purwakarta itu.

Dedi menyebutkan bahwa program vasektomi pria sebenarnya sudah berjalan di sejumlah wilayah. Ia sendiri menerapkan kebijakan bahwa siapa pun yang meminta bantuan darinya harus bersedia menjalani vasektomi.

“Kemarin di Bandung sudah berjalan. Setiap Rabu ada kegiatan vasektomi, dan yang melakukannya diberi insentif Rp 500.000,” ungkapnya.

Vasektomi merupakan metode kontrasepsi permanen bagi pria yang dilakukan dengan cara memotong dan mengikat saluran sperma. Prosedur ini tidak memengaruhi produksi hormon, gairah seksual, maupun kemampuan ereksi. Pria yang sudah vasektomi masih bisa mengalami orgasme dan ejakulasi, meski tanpa sperma.

Langkah ini diyakini Dedi dapat menjadi bagian dari strategi pengentasan kemiskinan yang lebih terukur dan berbasis tanggung jawab personal, sekaligus menumbuhkan kesadaran baru tentang peran pria dalam pengendalian jumlah penduduk.

www.tempo.co

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |