Disorot! Proyek Sumur Bor Bantuan Istri Wapres Gibran di Sragen Tuai Protes, Rekanan Lokal Tak Dilibatkan

5 hours ago 7

Program bantuan 16 titik sumur bor di wilayah kekeringan Sragen yang diresmikan oleh Selvi Ananda, istri Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, pada Selasa (17/6/2025) || Huri Yanto

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM Program bantuan 16 titik sumur bor di wilayah kekeringan Sragen yang diresmikan oleh Selvi Ananda, istri Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, pada Selasa (17/6/2025) di Dukuh Kedungpring, Desa Juwok, Kecamatan Sukodono, menuai sorotan tajam.

Meski digadang-gadang membawa manfaat besar bagi warga terdampak kekeringan, proyek tersebut justru memicu kekecewaan dari sejumlah rekanan lokal. Mereka menyesalkan tidak dilibatkannya pelaku usaha pengeboran sumur dari Sragen, padahal potensi lokal dinilai cukup mumpuni.

“Rekanan lokal banyak yang bersertifikat dan terbiasa menangani pekerjaan seperti ini. Tapi semua pengerjaan justru dikerjakan rekanan dari luar Sragen,” ungkap salah satu pelaku jasa pengeboran yang enggan disebut namanya.

Kritik serupa disampaikan Anggota Komisi III DPRD Sragen, Nugroho Sulistyo. Ia menilai program yang bertujuan mulia itu seharusnya dapat melibatkan pelaku usaha lokal agar manfaatnya lebih luas.

“Saya mendapat banyak aspirasi dari rekanan lokal. Mereka menyayangkan tidak diberi kesempatan terlibat. Informasinya pelaksana proyek ditunjuk langsung dari pusat. Sragen hanya terima hasilnya,” terang Nugroho, Rabu (18/6/2025).

Politikus PDIP itu mengusulkan agar rekanan lokal bisa diajak rembugan dalam pelaksanaan titik-titik sumur berikutnya. Selain mengangkat potensi daerah, juga bisa menyerap tenaga kerja lokal.

“Kalau bisa dikerjakan pengusaha Sragen, manfaatnya bisa berlipat. Ekonomi lokal bergerak, warga juga bisa ikut bekerja,” imbuhnya.

Terkait besaran anggaran, Nugroho mengaku tidak memperoleh informasi rinci. Namun estimasi biaya untuk pengeboran satu sumur dengan kedalaman sekitar 70 meter bisa mencapai Rp 200 juta. Dari 16 titik yang direncanakan, hingga kini baru dua titik yang telah rampung. Sisanya masih menunggu pelaksanaan.

“Kami berharap di 14 titik lainnya, pelaksana bisa melibatkan pengusaha lokal. Jangan hanya jadi penonton di rumah sendiri,” tandasnya.

Huri Yanto

Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |