
KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM – Dosen dan Mahasiswa Program Studi D3 Desain Komunikasi Visual (DKV) Sekolah Vokasi Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta memproduksi video edukatif tentang pengelolaan sampah berbasis komunitas di Desa Matesih, Kecamatan Matesih, Kabupaten Karanganyar.
Kegiatan produksi berlangsung pada Senin (2/6/2025), mulai pukul 08.00 hingga 16.00 WIB, dan merupakan bagian dari program riset kelompok Komunikasi Visual yang didanai melalui Hibah Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) UNS.
Ketua tim pengabdian, I Gusti Ngurah Tri Marutama, S.Sn., M.Sn., menjelaskan bahwa video ini bukan sekadar dokumentasi, melainkan sarana untuk membangun kesadaran ekologis masyarakat.
“Video ini dirancang untuk mengedukasi sekaligus mendorong partisipasi warga terhadap isu lingkungan,” ujarnya, seperti dikutip dalam rilisnya ke Joglosemarnews.

Desa Matesih dipilih karena dinilai berhasil mengembangkan model pengelolaan sampah terpadu melalui BUMDes Maju Sejahtera. Sampah rumah tangga di desa ini dipilah menjadi organik dan anorganik, kemudian diolah lebih lanjut. Sampah organik dimanfaatkan untuk budidaya maggot (larva lalat tentara hitam), sementara sampah anorganik didaur ulang atau dimusnahkan secara ramah lingkungan.
Budidaya maggot tersebut dipelopori oleh Gatot Suyato, warga setempat, sejak 2021. Selain mampu menekan volume sampah organik, kegiatan ini juga membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat. Ketua BUMDes Matesih, Sulamta, mengatakan bahwa program ini telah menarik perhatian banyak pihak, termasuk pelajar dan mahasiswa dari luar daerah. “Kami ingin menunjukkan bahwa sampah punya nilai jika dikelola dengan benar,” ucapnya.
Kepala Program Studi D3 DKV UNS, Dr. Alfan Setyawan, S.Sn., M.Sn., yang juga terlibat dalam program ini, menekankan pentingnya pendekatan kolaboratif antara kampus dan masyarakat.
“Kami hadir bukan untuk memberikan solusi instan, melainkan membangun langkah bersama yang sesuai dengan kebutuhan riil desa,” tuturnya.
Sementara itu, Ka.Lab D III Dkv yang juga anggota tim pengabdian lainnya, Dedy Eka Timbul Prayoga, S.Sn., M.Sn.,dan Nidyah Widyamurti, S.Sn., M.IKom menyampaikan bahwa desain komunikasi visual berperan penting dalam menjembatani informasi teknis dengan kehidupan sehari-hari masyarakat. “Bahasa visual yang kuat akan membantu pesan lingkungan lebih mudah dicerna,” kata Dedy.
Nidyah menambahkan, peningkatan literasi visual warga menjadi salah satu tujuan jangka panjang kegiatan ini.
“Harapannya, desa bisa memproduksi konten visual secara mandiri untuk edukasi, promosi, dan transparansi,” ungkapnya.

Proses produksi video juga melibatkan mahasiswa, antara lain Josephine Lola Ardanie dan Muhammad Fakhri Kurniawan yang sedang menyusun tugas akhir, serta dua mahasiswa semester IV, Ayyasy Azizah dan Alfeus Arka Dwikrisputra yang bertugas sebagai kru dokumentasi dan videografer.
Video edukatif ini akan ditayangkan secara berkala dalam forum warga serta disebarluaskan melalui media sosial milik desa dan BUMDes Maju Sejahtera.
Kepala Desa Matesih, Andrianto, S.H., menyambut baik kolaborasi ini. Ia berharap kerja sama dengan kampus tidak berhenti di isu lingkungan saja, tetapi bisa diperluas ke sektor lain seperti pertanian, UMKM, dan wisata edukatif. “Kami terbuka untuk sinergi berkelanjutan,” katanya.
Program ini menunjukkan bagaimana desain komunikasi visual dapat menjadi alat transformasi sosial yang efektif, membangun kolaborasi lintas sektor dan memperkuat upaya desa menuju keberlanjutan. [Redaksi]
Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.