TEMPO.CO, Jakarta - Teknologi kecerdasan buatan (AI) asal Cina, DeepSeek, sedang menjadi sorotan dunia sebagai pesaing besar ChatGPT dari OpenAI. Terbaru, DeepSeek berhasil menjadi aplikasi nomor satu di App Store dan Play Store, menggeser popularitas ChatGPT. Berdasarkan data dari firma analitik Appfigures, aplikasi ini kini menempati posisi pertama di kategori aplikasi gratis di 51 negara, termasuk Amerika Serikat.
DeepSeek dirancang untuk memahami dan menghasilkan teks secara otomatis mirip dengan ChatGPT. Sama seperti ChatGPT, DeepSeek dapat digunakan untuk keperluan percakapan, pembuatan konten, hingga analisis data. Pengguna dapat memakai chatbot ini untuk menganalisis file, menjawab pertanyaan, dan mendapatkan informasi dari web. Aplikasi gratis ini juga memungkinkan pengguna mengunggah file dan menyinkronkan riwayat obrolan di seluruh perangkat.
Salah satu keunggulan DeepSeek adalah penggunaan chip canggih yang dikembangkan tanpa bergantung pada impor dari AS. Teknologi ini memungkinkan aplikasi AI mereka untuk bekerja dengan daya komputasi yang lebih rendah dan biaya yang lebih hemat.
Hal tersebut dinilai mampu membawa perubahan besar dalam industri AI, sekaligus menjadi ancaman nyata bagi perusahaan AI asal Amerika, seperti OpenAI. Berikut cara menggunakan DeepSeek, dikutip dari Antara:
Cara menggunakan DeepSeek melalui Aplikasi
1. Buka Play Store atau App Store untuk mengunduh aplikasi.
2. Ketik DeepSeek atau DeepSeek R1 di kolom pencarian.
3. Pilih aplikasi yang dimaksud, lalu tekan tombol "Install".
4. Setelah proses pengunduhan selesai, buka aplikasi tersebut.
5. Pendaftaran menggunakan akun Google pengguna.
6. Aplikasi bisa digunakan.
Cara Menggunakan DeepSeek melalui Website
1. Akses situs resmi DeepSeek di https://www.deepseek.com/.
2. Daftar dengan klik Start Now kemudian isi alamat email dan membuat kata sandi untuk memulai.
3. Akun yang telah didaftarkan oleh pengguna untuk masuk.
4. Setelah berhasil login, pengguna akan bisa mengakses berbagai fitur yang tersedia di platform ini.
5. Setelah masuk, pengguna bisa mengajukan pertanyaan atau memberikan instruksi, dan DeepSeek akan merespons berdasarkan data yang dimilikinya.
6. Platform ini juga menyediakan alat tambahan yang dapat digunakan untuk analisis data, pemrosesan kode, atau tugas lainnya.
Sama halnya ChatGPT, DeepSeek memiliki sejumlah kelebihan. Salah satunya melibatkan lebih sedikit waktu, lebih sedikit akselerator AI, dan lebih sedikit biaya pengembangan daripada OpenAI. Adapun sejumlah inovasi yang dikembangkan dalam DeepSeek-R1, salah satunya modelnya adalah pembelajaran penguatan berskala besar yang berfokus pada tugas-tugas penalaran. Adapula merancang sistem insentif yang memandu pembelajaran model AI selama pelatihan.
Bahkan, DeepSeek berhasil mengompresi kapabilitas ke dalam model sekecil 1,5 miliar parameter. Selanjutnya, penemuan bahwa pola penalaran yang kompleks dapat berkembang secara alami melalui pembelajaran penguatan tanpa harus memprogramnya secara eksplisit.
Fitur DeepSeek yang melekat di DeepSeek-V3
- Memanfaatkan arsitektur Mixture-of-Experts (MoE) tingkat lanjut yang inovatif dengan total 671 miliar parameter dan mengaktifkan 37 miliar parameter untuk setiap token demi kinerja yang optimal.
- Dilatih pada 14,8 triliun token berkualitas tinggi untuk menunjukkan pengetahuan yang komprehensif di berbagai domain.
- Mencapai kinerja unggul di berbagai uji tolok ukur, termasuk matematika, pengkodean, dan tugas multibahasa.
- Mempertahankan kemampuan inferensi yang efisien melalui desain arsitektur yang inovatif.
- Dengan jendela konteks yang panjang hingga 128K, DeepSeek-V3 dapat memproses dan memahami rangkaian masukan yang luas secara efektif.
- Menggabungkan prediksi multi-token tingkat lanjut untuk peningkatan kinerja dan percepatan inferensi.
Mega Putri Mahadewi, Defara Dhanya, dan Melynda Dwi Puspita berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Pilihan editor: Mengapa Peneliti Keamanan Kaspersky Sebut Open Source Deepseek Seperti Pisau Bermata Dua