Gempa Myanmar-Thailand Tewaskan Sedikitnya 31 Orang dan 81 Hilang

2 days ago 15

TEMPO.CO, Jakarta - Setidaknya 28 orang tewas di Myanmar dan tiga orang di Thailand, sementara 81 lainnya masih hilang setelah sebuah gedung pencakar langit di Bangkok ambruk akibat gempa berkekuatan 7,7 magnitudo yang berpusat di wilayah Sagaing, Myanmar, pada Jumat 28 Maret 2025.

Guncangan pertama disusul oleh gempa susulan berkekuatan 6,4 magnitudo 12 menit kemudian, menurut laporan US Geological Survei seperti dilansir Anadolu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Di Bangkok, satu orang tewas dan 43 lainnya terjebak di dalam gedung bertingkat yang masih dalam tahap konstruksi di distrik Chatuchak, seperti dilaporkan Thai PBS.

Di Myanmar, sebuah biara di kota Taungoo juga runtuh, menewaskan lima anak pengungsi, menurut laporan Eleven Media Group.

Setidaknya 20 orang meninggal saat gempa mengguncang Masjid Shwe Pho Shing di wilayah Mandalay saat salat Jumat berlangsung, sebagaimana dilaporkan Khit Thit Media.

“(Masjid) itu runtuh saat kami sedang beribadah. Sekitar tiga masjid ambruk. Ada orang yang terjebak. Saat ini, setidaknya 20 orang telah meninggal, dan jumlah korban bisa bertambah. Masjid Shwe Pho Shing juga runtuh,” ujar seorang petugas penyelamat.

Upaya evakuasi terhadap para korban yang masih terperangkap terus dilakukan.

Selain itu, Jembatan Ava yang bersejarah di Mandalay dilaporkan runtuh akibat gempa, sementara Istana Mandalay juga mengalami kerusakan.

Saluran televisi pemerintah MRTV, melalui kanal Telegramnya, mengutip pernyataan dari Dewan Administrasi Negara bahwa Komite Nasional Penanggulangan Bencana telah menetapkan status darurat di wilayah yang terdampak gempa, termasuk Sagaing, Mandalay, Magway, Negara Bagian Shan bagian timur laut, Naypyidaw, dan Bago.

Di Thailand, otoritas setempat juga menetapkan Bangkok sebagai “zona darurat” akibat gempa, menurut laporan Thai PBS News.

Tiga orang tewas dan 81 lainnya terjebak di sebuah gedung bertingkat tinggi yang sedang dibangun di distrik Chauchak, Bangkok, harian The Nation melaporkan.

Wakil Perdana Menteri Thailand Phumtham Wechayachai, saat mengunjungi lokasi gedung, berkomentar bahwa gempa bumi ini belum pernah terjadi sebelumnya di Bangkok dalam abad terakhir, menurut media lokal.

Bursa Efek Thailand menghentikan perdagangan karena gempa bumi, lapor Thai Enquirer.

Sementara itu, Kepala Junta Myanmar Min Aung Hlaing telah mengunjungi daerah yang terkena dampak gempa di wilayah Dewan Naypyidaw untuk memeriksa kerusakan gempa, MRTV melaporkan.

Kepala juga memerintahkan evakuasi orang-orang yang terjebak di gedung-gedung yang runtuh untuk diprioritaskan, serta langkah-langkah lainnya. Dia dilaporkan akan terus mengunjungi daerah lain yang rusak di negara itu.

Sebuah rumah sakit besar di ibu kota Naypyidaw juga dilaporkan telah menerima banyak korban.

Dilaporkan bahwa yang terluka sedang menerima perawatan di rumah sakit umum di Wilayah Sagaing, Wilayah Mandalay, dan Area Dewan Naypyidaw dan bahwa ada kebutuhan mendesak untuk darah juga dilaporkan.

Beberapa gedung kementerian, juga dilaporkan runtuh, termasuk Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Tenaga Kerja.

Semua karyawan menara kontrol lalu lintas udara di kota itu juga dilaporkan tewas akibat gempa bumi.

Gempa itu dirasakan hingga di negara bagian Yunnan, Cina. Dua orang dilaporkan terluka ringan dan dirawat di rumah sakit di kota Ruili, Yunnan setelah guncangan itu, menurut media ShanghaiEye.

Kedua gempa, yang memiliki kedalaman 10 kilometer, memengaruhi komunikasi ponsel.

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |