Greenland Akan Tetapkan Persyaratan Hubungan Pertahanan dan Tambang dengan AS

12 hours ago 5

TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Greenland Mute Egede pada Senin, 13 Januari 2025 menyebut bahwa negeri itu tengah berupaya memperkuat hubungan pertahanan dan pertambangan dengan Amerika Serikat, meskipun dengan ketentuannya sendiri, menyusul minat baru dari Presiden terpilih AS Donald Trump.

Trump, yang akan mulai menjabat pada 20 Januari 2025, pekan lalu kembali ke gagasan yang dilontarkan selama masa jabatan pertamanya untuk memperoleh pulau Arktik yang kaya akan mineral dan penting secara strategis, serta menggambarkan kendali AS atas Greenland, wilayah semi-otonom Denmark, sebagai kebutuhan mutlak.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dilansir dari Reuters, Egede mengatakan pemerintahannya tengah mencari cara untuk bekerja sama dengan Amerika Serikat dan siap memulai dialog dengan pemerintahan Trump yang akan datang. Namun, mereka juga menekankan bahwa pemerintahlah yang akan memutuskan bagaimana cara melanjutkannya.

Ketika ditanya dalam konferensi pers di Nuuk pada Senin, 13 Januari 2025 tentang perluasan kemampuan militer AS di pulau Arktik yang luas itu, Egede berkata, "Kemerdekaan Greenland adalah urusan Greenland, juga terkait dengan penggunaan tanahnya, jadi Greenland-lah yang akan memutuskan perjanjian apa yang harus kita buat."

Egede telah memanggil para pemimpin partai politik Greenland ke sebuah pertemuan di ibu kota Nuuk untuk membahas pendekatan kolektif terhadap kepentingan AS.

"Ini adalah pertama kalinya Greenland didengarkan dengan cara yang intens. Kita perlu bersikap tenang dan memanfaatkan situasi serta bersatu," katanya seperti dikutip dari Reuters.


Sementara Trump tidak mengesampingkan kemungkinan penggunaan cara militer atau ekonomi untuk menguasai Greenland minggu lalu, Wakil Presiden terpilih AS JD Vance, berbicara kepada Fox News pada Minggu, 12 Januari 2025, menepis penggunaan kekuatan militer bahkan saat ia menyoroti pentingnya strategis Greenland dan sumber daya mineral yang kaya.

“Kami khawatir saat pertama kali mendengarnya. Namun, wakil presiden mengatakan kemarin bahwa mereka tidak tertarik menggunakan senjata. Kepentingan kami adalah kerja sama," kata Egede.

Sebelumnya, Donald Trump, yang dijadwalkan akan dilantik sebagai presiden AS lagi pada 20 Januari 2025 itu, pada 7 Januari 2025 mengatakan bahwa Amerika Serikat membutuhkan Greenland untuk tujuan keamanan nasional. Ia tidak mengesampingkan kemungkinan penggunaan kekuatan untuk mencaplok pulau terbesar di dunia tersebut dan memperingatkan bahwa Denmark dapat menghadapi tarif yang tinggi jika tidak menyerahkan kendali atas wilayah yang memiliki pemerintahan sendiri tersebut. 

Dua pekan menjelang dilantik, Trump mulai membocorkan kebijakan luar negeri yang agresif. Saat konferensi pers di resornya di Florida, ia ditanya oleh wartawan apakah tidak akan menggunakan paksaan militer atau ekonomi saat mencoba menguasai Terusan Panama dan Greenland.

Trump menjawab, "Tidak, saya tidak dapat meyakinkan Anda tentang keduanya. Namun, saya dapat mengatakan ini, kita membutuhkannya untuk keamanan ekonomi."

Ia mengisyaratkan akan mengenakan tarif pada Denmark jika negara itu menolak tawarannya untuk membeli Greenland. Menurut Trump, Greenland adalah penting bagi keamanan nasional AS. Sesaat sebelum komentar Trump, putranya Don Jr. tiba di Greenland untuk kunjungan pribadi.

Dewi Rina Cahyani turut berkontribusi dalam penulisan artikel ini

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |