TEMPO.CO, Jakarta - Data radar awal membuat para penyelidik dari Dewan Keselamatan Transportasi Nasional AS percaya bahwa helikopter Black Hawk terbang di atas 200 kaki atau 61 meter– ketinggian maksimum yang ditentukan ketika terbang di koridor yang disetujui dekat bandara pusat Washington yang sibuk.
Seperti dilansir Reuters ini memperkuat tuduhan Presiden Donald Trump sebelumnya bahwa helikopter Black Hawk terbang terlalu tinggi saat bertabrakan dengan pesawat American Airlines pada Rabu malam lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Informasi tersebut didasarkan pada data yang diambil dari perekam data penerbangan pesawat American Airlines – “kotak hitam” yang melacak pergerakan pesawat, kecepatan dan parameter lainnya.
Pesawat penumpang American Airlines yang bertabrakan dengan helikopter militer Black Hawk saat mendarat di ibu kota Amerika Serikat, Washington D.C, berada sekitar 325 kaki atau sekitar 99 meter di atas tanah pada saat terjadi tabrakan, ungkap penyelidik pada Sabtu malam.
“Itulah tugas kami untuk mencari tahu,” kata anggota dewan NTSB Todd Inman kepada wartawan ketika ditanya apa yang bisa menjelaskan perbedaan tersebut.
Inman juga mengatakan pada pengarahan Sabtu malam bahwa pelatihan penerbangan helikopter biasanya mencakup penggunaan kacamata penglihatan malam.
“Saat ini kami tidak tahu apakah kacamata penglihatan malam itu benar-benar dipakai, atau bagaimana lokasinya,” katanya. "Penyelidikan lebih lanjut seharusnya dapat memberi tahu kami jika hal itu terjadi dan faktor apa yang mungkin berperan dalam keseluruhan kecelakaan."
Inman mengatakan ada “perdebatan internal” di antara para penyelidik mengenai apakah akan merilis informasi sebelum ketinggian helikopter atau data radar dikonfirmasi. “Kami belum menyelesaikannya,” katanya.
Angka-angka tersebut mendukung teori bahwa helikopter Black Hawk terbang lebih tinggi dari yang seharusnya, seperti yang dinyatakan Trump secara terbuka.
“Helikopter Blackhawk terbang terlalu tinggi,” dia memposting di akun TruthSocial-nya pada Jumat. “Itu jauh di atas batas 200 kaki. Itu tidak terlalu rumit untuk dipahami, bukan???”
Inman enggan berkomentar langsung mengenai hal itu saat ditanya wartawan, Sabtu. Kemungkinan perbedaan antara ketinggian helikopter dan apa yang dilihat oleh pengendali di radar akan diselidiki, katanya.
Data menegaskan bahwa pengawas lalu lintas udara memberi tahu helikopter tentang keberadaan pesawat American Airlines CRJ700 sekitar dua menit sebelum kecelakaan.
Satu detik sebelum tabrakan, awak pesawat Amerika mengalami “reaksi verbal”, menurut perekam suara kokpit pesawat, dan data penerbangan menunjukkan hidung pesawat mulai terangkat, kata para pejabat.
Pejabat itu mengatakan peringatan transmisi radio otomatis "lalu lintas, lalu lintas, lalu lintas" terdengar di perekam suara dan kemudian suara tabrakan terdengar sebelum rekaman berakhir.
Angkatan Darat Amerika Serikat pada Sabtu merilis nama tentara ketiga yang tewas dalam tabrakan helikopter Black Hawk dengan pesawat penumpang American Airlines di dekat Bandara Nasional Ronald Reagan Washington pekan ini. Kecelakaan ini menewaskan total 67 orang.
Tentara itu diidentifikasi sebagai Kapten Rebecca Lobach, dari Durham, North Carolina. Dia adalah seorang perwira penerbangan di Angkatan Darat reguler sejak 2019 dan ditugaskan di Batalyon Penerbangan ke-12, Fort Belvoir, Virginia.
Angkatan Darat pada awalnya menolak untuk mengidentifikasi Lobach, sebuah keputusan yang tidak biasa yang menurut badan tersebut dibuat atas permintaan keluarga.
Namun pada Sabtu, Angkatan Darat mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa keluarga Lobach telah setuju untuk mengumumkan namanya ke publik.
Angkatan Darat sebelumnya mengidentifikasi dua tentara lainnya yang tewas dalam kecelakaan hari Rabu itu sebagai Sersan Staf Ryan Austin O'Hara, 28, dan Chief Warrant Officer 2 Andrew Loyd Eaves, 39.
Tidak ada yang selamat dari tabrakan di udara yang terjadi pada Rabu malam (waktu Washington). Enam puluh penumpang pesawat, empat awak maskapai penerbangan dan tiga pilot helikopter tewas dalam kecelakaan penerbangan paling mematikan di AS sejak November 2001, ketika sebuah jet jatuh tak lama setelah lepas landas dari New York.
Nama 60 penumpang dan empat awak yang tewas di dalam jet tersebut belum dirilis secara resmi, meski banyak yang telah teridentifikasi melalui keluarga dan media sosial.
Para kru sedang bersiap untuk memindahkan puing-puing pesawat dari Sungai Potomac mulai hari Minggu.
Sebanyak 42 jenazah telah ditemukan sejauh ini, kata pemadam kebakaran Washington DC pada Sabtu.
Helikopter tentara tersebut menggunakan koridor khusus untuk helikopter militer, pemerintah, dan darurat di sepanjang Sungai Potomac melalui pusat kota Washington. Koridor ini memiliki batas ketinggian 200 kaki.
Namun persimpangan penerbangan komersial dan helikopter di wilayah udara padat di sekitar bandara Reagan telah menimbulkan kekhawatiran selama bertahun-tahun. Miles O’Brien, seorang pilot dan analis penerbangan untuk CNN, mengatakan bahwa pada hari yang baik, hanya 300 kaki yang memisahkan bagian atas koridor helikopter dari lereng luncur, atau jalur turun yang ditentukan, untuk pesawat.