CANTIKA.COM, Jakarta - Brand fast fashion Forever 21 dikabarkan akan menutup kantor pusatnya di Los Angeles dan 200 tokonya di tengah rumor kebangkrutan yang kian beredar luas.
Termasuk gerai lokal di New York, California, Pennsylvania, Connecticut, dan Washington telah mengonfirmasi bahwa beberapa toko di negara bagian mereka akan ditutup. Meskipun jumlah pasti penutupan belum dikonfirmasi, outlet lokal New York Syracuse.com melaporkan bahwa sedikitnya 200 toko mungkin terpengaruh.
Sebelumnya, brand fashion yang populer di pusat perbelanjaan ini telah mengajukan pemberitahuan PHK sebagai langkah awal.
Seorang sumber memberi tahu PEOPLE bahwa jika restrukturisasi Bab 11 diajukan, hal itu hanya akan memengaruhi perusahaan operasi Forever 21 di AS, yang mengelola toko-toko merek tersebut dan operasi ritel sehari-hari di AS.
Mereka menambahkan, tujuan pengajuan tersebut ialah menyelaraskan kembali operasi, untuk memposisikan perusahaan dengan lebih baik demi kesuksesan jangka panjang.
Keputusan ini diperkirakan akan berdampak pada ribuan pekerja, dan kemungkinan akan ada lebih banyak PHK di masa mendatang. Seperti diberitakan Syracuse.com, perusahaan induk Forever 21, Catalyst Brands, tengah bersiap mengajukan kebangkrutan untuk kedua kalinya.
Toko Forever 21 di Mal King of Prussia, Pennsylvania, Amerika Serikat, September 2019. Reuters/Mark Makela
Jika tidak menemukan pembeli, mereka berencana untuk melikuidasi seluruh toko yang tersisa. Sementara itu bisnis global perusahaan tidak akan terpengaruh oleh pengajuan potensial apa pun.
Untuk diketahui, Pemberitahuan Penyesuaian dan Pelatihan Ulang Pekerja (WARN) telah diajukan di California dan Pennsylvania yang mengindikasikan PHK massal akan memengaruhi karyawan di wilayah tersebut, beberapa media, seperti dikonfirmasi USA Today.
PHK tersebut akan mencakup sedikitnya 350 pekerja di kantor pusat perusahaan di Los Angeles, yang juga dilaporkan akan ditutup. "Keputusan ini tidak dibuat dengan mudah," kata juru bicara Forever 21 dalam sebuah pernyataan kepada USA Today pada bulan Februari.
"Dan kami tetap berkomitmen untuk memberikan transparansi dan perlakuan yang adil kepada karyawan kami selama masa transisi ini," tambahnya.
Perwakilan Forever 21 dan Authentic Brand Groups turut memberikan komentar tentang laporan kebangkrutan tersebut. Sebagai informasi, Forever 21 sebelumnya dibeli dari kebangkrutan oleh Authentic Brands Group, Simon Property Group, dan Brookfield Property Partners seharga $300 juta pada bulan Februari 2020.
Menurut USA Today, kepala eksekutif Authentic Brands Jamie Salter mengatakan selama konferensi tahun 2023 bahwa membeli Forever 21 "mungkin merupakan kesalahan terbesar yang saya buat," ujarnya.
Sumber memberi tahu PEOPLE bahwa merek tersebut tidak akan menghilang. Sebaliknya, merek tersebut diantisipasi akan beralih ke model yang lebih berpusat pada daring agar mampu bersaing dengan raksasa mode cepat seperti Shein dan Temu, dengan menghilangkan banyak etalase tokonya di dalam prosesnya.
"Bisnis Forever 21 di AS dikatakan akan beralih ke model yang mengutamakan digital, didukung oleh jejak ritel yang ramping yang berfokus pada sekitar 100 toko dengan kinerja terbaik," kata mereka.
Tentang Forever 21
Forever 21 pertama kali dikenalkan oleh pasangan asal Korea Selatan, Jin Sook Chang dan Do Won Chang pada tahun 1984. Merek ini terus berkembang sepanjang tahun 1990-an hingga awal 2000-an bahkan menjadi ikon pusat perbelanjaan dan kiblat fashion remaja.
Kala itu retailer high street fashion itu sempat memiliki lebih dari 800 gerai di berbagai belahan dunia. Namun, dengan gelombang penutupan terbaru ini, lebih dari setengah dari total 350 toko yang masih beroperasi akan ditutup.
Sayangnya, perubahan kebiasaan belanja yang semakin mengarah ke ranah digital, terutama di kalangan generasi muda, Forever 21 justru harus siap menghadapi tantangan besar demi mempertahankan eksistensinya.
Sumber PEOPLE mengatakan pendekatan baru yang diusulkan perusahaan tersebut akan merespons tren dengan lebih cepat, serta memberikan koleksi bulanan yang dikurasi berdasarkan wawasan konsumen dan berpotensi terhubung kembali dengan target pelanggannya.
Pilihan Editor: Seni Wayang Kulit jadi Inspirasi Affania Fariza untuk Koleksi Brand Fashion VAIA
PEOPLE
Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika