Jejak Singkat Hasan Nasbi Kepala PCO: Layu Sebelum Berkembang

7 hours ago 9

CNN Indonesia

Selasa, 29 Apr 2025 14:04 WIB

Hasan Nasbi mundur dari posisi Kepala Kantor Komunikasi Presiden setelah delapan bulan menjabat. Keputusan ini dipicu kritik terhadap gaya komunikasinya. Posisi Hasan Nasbi sebagai kepala Kantor Komunikasi Presiden atau Presidential Communication Office (PCO) hanya seumur jagung di pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. (CNN Indonesia/ Dela Naufalia)

Jakarta, CNN Indonesia --

Posisi Hasan Nasbi sebagai kepala Kantor Komunikasi Presiden atau Presidential Communication Office (PCO) hanya seumur jagung di pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

Belum genap setahun sejak diangkat Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi), Hasan memutuskan mundur dari lingkaran Istana Kepresidenan. Hasan resmi mundur per 21 April lalu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Hari Senin tanggal 21 April 2025 adalah hari terakhir saya menjalani aktivitas di Kantor Komunikasi Kepresidenan," kata Hasan lewat ungahan videonya saat terakhir ke kantor akun Total Politik, Selasa (28/4).

Hasan memutuskan mundur setelah ramai kritik terhadap gaya komunikasi yang tidak mencerminkan sikap Presiden Prabowo.

Puncaknya ketika Hasan merespons teror kepala babi kepada jurnalis dan kantor Tempo. Sejumlah pihak menilai kiriman itu sebagai ancaman terhadap kebebasan pers. Namun, Hasan justru meminta kepala babi itu dimasak.

"Sudah dimasak saja, sudah dimasak saja," kata Hasan merespons insiden itu di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (21/3).

Hasan menjabat sebagai Kepala Kantor Komunikasi Presiden di akhir periode Presiden Joko Widodo pada 19 Agustus 2024. Dia melanjutkan posisinya di era pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

Hasan hanya delapan bulan lebih dua hari menduduki posisi Kepala Kantor Komunikasi Presiden dimulai sejak 19 Agustus 2024 hingga 21 April 2025.

Sebelum masuk di lingkungan Istana, Hasan dikenal sebagai peneliti sekaligus konsultan politik lewat lembaganya Cyrus Network.

Sejak dulu, pernyataannya beberapa kali sempat menjadi sorotan. Dia pernah bertaruh mobil Alphard saat meyakini Anies Baswedan tak maju di Pilpres 2024. Namun, prediksinya gagal.

Hasan merupakan lulusan Ilmu Politik Universitas Indonesia (UI). Setelah lulus, dia sempat berkarier sebagai wartawan selama setahun mulai 2005-2006.

Hasan kemudian menjadi peneliti di Pusat Kajian Politik Universitas Indonesia sejak 2006 hingga 2008.

Pada Pilkada DKI Jakarta 2012, Hasan menjadi konsultan politik untuk Jokowi dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Hasan juga menjadi salah satu inisiator organisasi Teman Ahok. Organisasi tersebut mendorong Ahok maju sebagai calon independen di Pilkada DKI tahun 2017 sebelum akhirnya dipinang oleh PDIP Perjuangan.

Puncaknya pada Pilpres 2024, Hasan Nasbi masuk dalam jajaran juru bicara TKN Prabowo-Gibran. Dia percaya tampil di berbagai acara talk show untuk menjelaskan program-program Prabowo-Gibran dan meredam kritik yang saat itu deras tertuju kepada pasangan tersebut.

(fra/thr/fra)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |