Joki UTBK di Bandung Mengaku Dijanjikan Upah Rp 30-50 Juta

4 hours ago 9

Dua orang joki UTBK di kampus Institut Seni dan Budaya Indonesia (ISBI) Bandung memberikan pengakuan yang sama ihwal upah yang dijanjikan

30 April 2025 | 18.56 WIB

Pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (UTBK-SNBT) 2025 di Universitas Diponegoro,  Tembalang, Semarang, Jawa Tengah, 30 April 2025. Antara/Aprillio Akbar

material-symbols:fullscreenPerbesar

Pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (UTBK-SNBT) 2025 di Universitas Diponegoro, Tembalang, Semarang, Jawa Tengah, 30 April 2025. Antara/Aprillio Akbar

TEMPO.CO, Jakarta - Joki Ujian Tulis Berbasis Komputer (joki UTBK) dalam Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) dijanjikan akan dibayar puluhan juta rupiah per orang jika calon mahasiswa yang menggunakan jasanya lolos dalam ujian. Pengakuan tersebut diperoleh dari dua orang joki di kampus Institut Seni dan Budaya Indonesia (ISBI) Bandung.

“Pengakuannya sama dibayar Rp 30-50 juta dan yang menyuruh orangnya sama berinisial Tn,” kata Redhiana Langen Tresna, Koordinator Pelaksana UTBK-SNBT 2025 ISBI Bandung kepada Tempo, Rabu 30 April 2025.

Kasus temuan joki pertama terjadi pada sesi keenam, Jumat 25 April 2025. Joki yang diketahui bernama Lucas Valentino Nainggolan itu awalnya dicurigai karena pengawas merasa sebelumnya pernah melihat dia ikut ujian di kampus ISBI Bandung juga. Saat itu menurut Redhiana, Lukas datang terlambat ketika peserta lain sudah masuk ke ruangan ujian.

“Pengawas tanya bukannya kamu pernah ujian di sini kemarin, jawabannya nggak,” kata dia. Begitu pun saat ditanya apakah punya saudara kembar yang ikut ujian, Lucas membantah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kecurigaan panitia terbukti setelah dilakukan pencocokan data peserta ujian pada sesi-sesi sebelumnya dan ditemukan kemiripan foto wajah Lucas. Namun begitu menurut Redhiana, nama dan nomor ujian di kartu pesertanya berbeda-beda. Pemeriksaan rekaman kamera pengawas (CCTV) menguatkan hasil temuan adanya joki ujian. 

Begitu pun pada kasus temuan joki kedua yaitu perempuan bernama Khamila Djibran yang sebelum ujian mengalami insiden. Anting-anting yang dipakainya terdeteksi alat pengawas lalu dilepasnya hingga berdarah. Setelah profilnya diperiksa, diketahui ada kesamaan pilihan jurusan dengan kasus joki pertama yaitu kedokteran. Redhiana lalu meminta tim sekretariat untuk memeriksa foto Khamila pada Album Bukti Hadir Peserta dan ditemukan kemiripan walau gambarnya dibuat agak berbeda. 

Selama lima tahun belakangan ini terlibat sebagai panitia UTBK di ISBI Bandung, menurut Redhiana, baru kali ini bisa mengungkap praktik perjokian. Dari keterangan yang disampaikan ke panitia UTBK ISBI Bandung, joki tersebut mengaku menggantikan dua orang peserta dengan sesi yang berbeda.

“Motifnya dalam melakukan aksi joki ini adalah alasan ekonomi,” kata Ketua Pelaksana UTBK-SNBT 2025 ISBI Bandung Indra Ridwan. Pelaksanaan UTBK di ISBI Bandung digelar sejak 23 April – 30 April 2025. Panitia hanya melaporkan temuan joki ke panitia pusat tanpa memproses hukum pelaku kecurangan.

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |