TEMPO.CO, Malang - Seluruh kegiatan wisata di dalam kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru atau TNBTS ditutup total sementara mulai 28 Maret hingga 1 April 2025. Keputusan itu diumumkan melalui surat Senin, 24 Februari 2025.
Kepala Balai Besar TNBTS Rudijanta Tjahja Nugraha mengatakan, penutupan total sementara bertujuan untuk menghormati perayaan Hari Raya Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1947 pada 29 - 30 Maret 2025, serta perayaan dan libur Lebaran pada 31 Maret -1April tahun 2025. Idul Fitril 1 Syawal 1446 Hijriah diperkirakan pada 30 Maret 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kegiatan kunjungan wisata di seluruh kawasan TNBTS ditutup total mulai Jumat, 28 Maret 2025, pukul 00.01 WIB, sampai dengan Selasa, 1 April 2025, pukul 23.59 WIB. “Kunjungan wisata kembali kami buka pada 2 April 2025, pukul 00.01 WIB,” kata Rudijanta, Senin, 24 Februari 2025.
Pranata Hubungan Masyarakat Balai Besar TNBTS Endrip Wahyutama menambahkan, penutupan kawasan TNBTS hal yang rutin dilakukan, tapi tergantung momentumnya.
Penutupan total kawasan TNBTS paling jarang dilakukan dibanding penutupan secara insidental. Penutupan total biasanya dilakukan akibat cuaca ekstrem berdasarkan rekomendasi dari Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika atau BMKG. Jika hanya cuaca buruk, belum ekstrem, Balai Besar TNBTS biasanya hanya menutup objek wisata Ranu Regulo dan pendakian Gunung Semeru. Ini pun seringnya yang ditutup adalah pendakian Gunung Semeru saja.
“Seingatku sejak kerja di Balai (2016), biasanya libur Lebaran kawasan TNBTS tetap dibuka. Kali ini waktu Lebaran mepet dengan Hari Suci Nyepi sehingga Pak Kababes (Kepala Balai Besar TNBTS) memutuskan tutup total agar umat Hindu dan muslim bisa khusyuk dan bergembira merayakan hari besar agama masing-masing,” kata Endrip.
Selain hari besar agama Hindu, kawasan TNBTS memang biasanya tetap dibuka dan bahkan kuota harian pengunjung pun biasanya ditambah, seperti saat libur Natal dan tahun baru, serta Lebaran.
Sedangkan saat perayaan ibadah Nyepi, Hari Raya Yadnya Kasada, serta pembukaan dan penutupan ritual wulan kapitu, Balai Besar TNBTS pasti menutup kawasan wisata Gunung Bromo saja selama 1-2 hari.
Karena seluruh kawasan TNBTS ditutup total, maka tiga kawasan wisata tak bisa dikunjungi. Umumnya pengunjung hanya mengetahui kawasan wisata Gunung Bromo, pendakian Gunung Semeru dan tempat berkemah Ranu Regulo. Padahal, TNBTS masih punya satu objek wisata menarik, yaitu “Avichidtourisme Ranu Lingga Rekisi” alias Taman Anggrek Ranu Darungan yang diresmikan pembukaannya pada 26 Maret 2022.
Taman anggrek seluas 2.800 meter persegi ini berada dalam wilayah kerja Resor Ranu Darungan Seksi Pengelolaan Pengelolaan Taman Nasional atau SPTN Wilayah IV Pronojiwo Bidang Pengelolaan Taman Nasional (PTN) II Wilayah Lumajang Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Secara administratif, Resor Ranu Darungan berada di Dusun Darungan Desa Pronojiwo Kecamatan Pronojiwo Kabupaten Lumajang Jawa Timur.
Tingkat kunjungan ke Taman Anggrek Darungan relatif lebih sepi dari objek wisata lain dalam kawasan TNBTS. Hal ini dikarenakan Taman Anggrek Darungan berstatus sebagai objek wisata minat khusus. Siapa pun yang ingin mengunjunginya harus mendaftar dulu karena jumlah pengunjung memang sangat dibatasi, ditambah lokasinya jauh di bagian selatan taman nasional.
“Karena seluruh kawasan TNBTS, objek wisata seperti taman anggrek pun ditutup meski jumlah rata-rata kunjungan wisatawan ke sana sangat sedikit,” kata Endrip.