Kemen LH: Vegetasi DAS Ciliwung Cuma 10%, Banjir Jakarta Makin Riskan

3 days ago 15

FORUM AIR INDONESIA 2025

CNN Indonesia

Rabu, 26 Mar 2025 17:03 WIB

Kementerian Lingkungan Hidup mengungkapkan luas tutupan vegetasi di hulu Daerah Aliran Sungai (DAS) Ciliwung tinggal 10-11 persen dari total luasan DAS. Kementerian Lingkungan Hidup mengungkapkan luas tutupan vegetasi di hulu Daerah Aliran Sungai (DAS) Ciliwung tinggal 10-11 persen dari total luasan DAS. ANTARA FOTO/YULIUS SATRIA WIJAYA

Jakarta, CNN Indonesia --

Deputi Tata Lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup Sigit Reliantoro mengungkapkan luas tutupan vegetasi di hulu Daerah Aliran Sungai (DAS) Ciliwung tinggal 10-11 persen dari total luasan DAS, serta tutupan vegetasi di DAS Kali Bekasi tinggal 3,35 persen.

"Catatan kami di DAS Kali Bekasi itu hanya tersisa 3,53 persen tutupan vegetasi hutan. Di DAS Ciliwung di hulu tersedia 10-11 persen tutupan lahan berkaitan vegetasi hutan," kata Sigit dalam acara Forum Air Indonesia yang ditayangkan oleh CNN Indonesia, Rabu (26/3).

Sigit mengatakan minimnya tutupan vegetasi di dua sungai ini membuat daya sungai untuk menampung air masuk ke tanah menjadi menurun.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia memperkirakan jika Bekasi diguyur hujan lebat hingga 115 milimeter (mm), maka 80 persennya merupakan air limpasan dari Kali Bekasi sehingga membuat banjir di pemukiman.

"Artinya kemungkinan banjir di Jakarta dan Bekasi makin besar dengan fenomena seperti ini," kata Sigit.

Hampir semua sungai Indonesia tercemar

Di sisi lain, Sigit mengatakan hampir semua sungai di Indonesia tercemar. Ia merinci dari 2.195 sungai, yang penuhi baku mutu airnya hanya 2,19 persen. Kemudian 96 persen lainnya sungai tercemar ringan dan sisanya tercemar berat.

Karena itu, ia mengatakan ada tantangan untuk memenuhi air bersih perlu teknologi pengolahan. Sehingga akan berimbas pada peningkatan biaya pengolahan.

"Kemudian ada disparitas antara perkotaan dan pedesaan untuk pelayanan kebutuhan air," kata dia.

Sigit juga mengatakan Pulau Jawa dan kawasan Bali-Nusa Tenggara sudah masuk fase kritis dalam penyediaan air. Ia merinci Pulau Jawa di 2024 kekurangan 118 miliar meter kubik per tahun air untuk penuhi kebutuhan.

"Sementara di pulau lain termasuk Sumatera Kalimatan tersedia cukup kehidupan kita di sana," kata dia.

(rzr/gil)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |