Kim Sae Ron Meninggal, Psikiater Sindir Budaya Penghakiman Sosial di Korea Selatan

2 days ago 14

TEMPO.CO, Jakarta - Kim Sae Ron, aktris Korea Selatan berusia 24 tahun, ditemukan meninggal pada Ahad, 16 Februari 2025. Kepolisian Seongdong memastikan kematiannya sebagai kasus bunuh diri setelah melakukan penyelidikan selama berjam-jam. Tak ditemukan surat wasiat di tempat kejadian yang dapat mengisyaratkan alasan Kim mengakhiri hidupnya.

slot-iklan-300x100

slot-iklan-300x600

“Kami yakin bahwa mendiang Kim Sae Ron telah mengambil pilihan yang ekstrem dan akan menganggapnya sebagai kasus bunuh diri,” ujar seorang pejabat kepolisian dari Markas Besar Investigasi, seperti dikutip dari Koreaboo. Pihak kepolisian juga belum memastikan akan dilakukan autopsi dan mempertimbangkan keinginan keluarga untuk menjaga privasi.

Psikiater Kritik Tekanan Sosial di Korsel

Di tengah kabar duka ini, Na Jong Ho, asisten profesor psikiatri di Universitas Yale, Amerika Serikat, menyoroti bagaimana masyarakat memperlakukan individu yang pernah berbuat salah. Dalam program tvN You Quiz on the Block, ia berkata, “Keadaan masyarakat kita menyerupai Squid Game raksasa.”

Dilansir dari laman Chosun Biz, pada Senin, 17 Februari, ia menulis di Facebook, “Masyarakat yang mengubur seseorang tanpa memberi kesempatan rehabilitasi setelah mereka melakukan kesalahan bukanlah masyarakat yang sehat.” Ia menambahkan, “Cara masyarakat membuang mereka yang pernah melakukan kesalahan atau tertinggal, seolah-olah mereka tak pernah ada, menyerupai Squid Game raksasa.”

Jong Ho mengakui bahwa mengemudi dalam keadaan mabuk adalah pelanggaran serius. Namun, ia menilai, jika hukuman terhadap pelanggaran tersebut dianggap lemah, maka masalahnya terletak pada sistem hukum. Ia juga menyoroti bahwa kematian seseorang tidak dapat dijelaskan hanya dengan satu faktor. “Saya percaya bahwa kematian seseorang adalah hasil dari interaksi kompleks antara faktor sosial ekonomi, psikologis, dan biologis, sehingga saya jarang merujuk pada individu. Namun, saya merasa kuat bahwa kematian aktris Kim Sae Ron adalah kematian yang didorong ke jurang (oleh masyarakat),” ungkapnya menambahkan.

Ia kemudian mengingat kembali pemberitaan terakhir tentang Kim Sae Ron, yakni kabar bahwa Kim bekerja paruh waktu karena kesulitan keuangan. “Saya ingat bahwa bukan hanya artikel tersebut, tapi juga kafe tempatnya bekerja dibanjiri komentar negatif,” tulisnya. Ia lalu mempertanyakan, “Berapa banyak nyawa yang harus hilang sebelum kita berhenti memberlakukan rasa malu yang destruktif, yang tidak menyisakan ruang untuk bernapas?” Jong Ho pun menutup pernyataannya dengan seruan agar saat ini menjadi momen bagi dialog sosial dan perenungan untuk masyarakat.

Kasus Hukum Kim Sae Ron dan Tekanan Publik

Kim Sae Ron sebelumnya menjadi sasaran kritik dan perundungan online setelah insiden mengemudi dalam keadaan mabuk atau DUI pada 2022. Kecelakaan tersebut mengakibatkan kerusakan properti dan berujung pada vonis denda 20 juta won (sekitar Rp 226 juta) oleh Pengadilan Kriminal Distrik Pusat Seoul pada April 2023.

Meskipun telah meminta maaf kepada publik, hujatan terhadapnya tak kunjung mereda. Ketika mencoba kembali ke industri hiburan melalui serial Netflix Bloodhounds pada Juni 2023, sebagian besar adegannya dipotong akibat kontroversi tersebut. Pada November 2023, Kim juga menyelesaikan syuting film Guitar Man, yang diharapkan menjadi titik baliknya. Namun, upayanya untuk kembali ke dunia hiburan tetap terhalang kritik netizen Korea. Tahun lalu, ia juga sempat bergabung dalam drama Dongchimi, namun akhirnya mengundurkan diri secara sukarela karena menuai banyak reaksi negatif.

Menurut laporan Chosun Ilbo, aktris kelahiran 2000 itu sempat berusaha memulai kembali hidupnya. Ia mengubah namanya menjadi Kim A Im, membuka sebuah kafe, dan mencoba kembali ke dunia hiburan. Namun, meski berupaya bangkit, Kim tak mampu melepaskan diri dari stigma dan hujatan hingga saat ini. 

CHOSUN BIZ | KOREABOO | CHOSUN ILBO

Pilihan Editor: Polisi Pastikan Kim Sae Ron Bunuh Diri: Dia Mengambil Pilihan Ekstrem

Catatan redaksi:

Jangan remehkan depresi. Untuk bantuan krisis kejiwaan atau tindak pencegahan bunuh diri:

Dinas Kesehatan Jakarta menyediakan psikolog GRATIS bagi warga yang ingin melakukan konsultasi kesehatan jiwa. Terdapat 23 lokasi konsultasi gratis di 23 Puskesmas Jakarta dengan BPJS.

Bisa konsultasi online melalui laman https://sahabatjiwa-dinkes.jakarta.go.id dan bisa dijadwalkan konsultasi lanjutan dengan psikolog di Puskesmas apabila diperlukan.

Selain Dinkes DKI, Anda juga dapat menghubungi lembaga berikut untuk berkonsultasi:
Yayasan Pulih: (021) 78842580.
Hotline Kesehatan Jiwa Kementerian Kesehatan: (021) 500454
LSM Jangan Bunuh Diri: (021) 9696 9293

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |