Kisah Sekar Tinggalkan S2 di University of Edinburgh Demi Jadi CPNS

5 hours ago 5

TEMPO.CO, Jakarta - Sekar Soca, 25 tahun, terpaksa harus melepaskan peluang kuliah S2 di University of Edinburgh demi menjadi calon pegawai negeri sipil atau CPNS. Sekar dinyatakan lolos seleksi CPNS pada Januari lalu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Namun, sayang ketika Sekar sudah memilih untuk menjadi abdi negara, pengangkatannya mesti diundur. Semula, pengangkatan CPNS seharusnya dilakukan 22 Februari hingga 23 Maret 2025. Namun, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi atau Kemenpan RB menundanya hingga Oktober 2025.

Sekar bercerita, sembari mendaftar CPNS pada akhir tahun lalu, ia juga mendaftar S2 di kampus Edinburgh. Alasannya, sebagai cadangan bila nanti tidak lulus CPNS. Apalagi, ia sudah meninggalkan pekerjaannya di salah satu perusahaan pelat merah untuk fokus menjalani tahapan seleksi.

"Nah, selain daftar CPNS, aku juga daftar S2 di Edinburgh, biar kalau misal amit-amit enggak keterima CPNS itu masih ada kegiatan, which is kuliah gitu kan," ujar dia kepada Tempo pada Rabu, 12 Maret 2025.  

Pengumuman CPNS datang lebih dahulu pada Januari lalu. Di bulan berikutnya pada Februari, Sekar mendapat pesan elektronik yang berisi pengumuman dirinya lolos di University of Edinburgh. Dia sempat bimbang dihadapkan pada pililhan itu.

Sekar mulai berhitung. Jika dia melanjutkan sekolahnya, dia berpikir masih harus mencari kerja setelah lulus. Di samping itu, Sekar belum mendapatkan sponsor atau beasiswa untuk kuliah. Ogah dipusingkan karena hal itu, Sekar akhirnya memutuskan untuk menjadi abdi negara. "Ya sudah lah, Edinburgh-nya enggak dilanjut. Eh, CPNS malah ditunda sampai Oktober," kata dia.  

Meski begitu, Sekar melihat sisi positif dari penundaan pengangkatan CPNS ini. Ia jadi memiliki lebih banyak waktu luang untuk menjalani hobi yang sebelumnya tertunda karena kesibukan kerja.  

Selain jadwal pengangkatan CPNS yang mundur, Kemenpan RB menjadwalkan ulang pengangkatan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja pada Maret 2026. Menteri PAN-RB Rini Widyantini menyebut bahwa hal tersebut bukan penundaan, melainkan agar semua CPNS bisa diangkat secara bersamaan.  

Dia mengklaim keputusan tersebut telah mempertimbangkan kebutuhan penataan serta penempatan ASN untuk mendukung program prioritas pembangunan. "Kan baru diputuskan barusan, DPR sama pemerintah sudah sepakat untuk semuanya akan diselesaikan. Oktober CPNS," kata Rini usai rapat dengar pendapat dengan Komisi II DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu, 5 Maret 2025.  

Dia mengatakan, penyesuaian itu dilakukan untuk menjawab secara tuntas berbagai tantangan yang muncul dalam proses pengadaan CASN hingga penataan ASN nasional secara menyeluruh. Selain itu, ada usulan penundaan seleksi oleh beberapa daerah.  

Setelah melewati tahapan pengadaan CASN tahun 2024, dia mencatat ada beberapa hal yang perlu dievaluasi. Pertama, terkait adanya beberapa instansi yang menunda penyelesaian dan pengadaan CPNS. "Yang kedua adalah usulan formasi yang disampaikan pemerintah itu tidak optimal, jadi tidak sesuai dengan data kami," kata dia.  

Kemudian, kata Rini, instansi yang tidak mengusulkan formasi sesuai kualifikasi pendidikan dan jabatan bagi pelamar yang sudah terdata di dalam database BKN. Selain itu, ada pelamar yang mendaftar pada unit kerja yang tidak sesuai dengan data yang bersangkutan.  

Diketahui, pada tahun 2024 pemerintah telah mengadakan seleksi CASN dengan total formasi 248.970 untuk CPNS dan 1.017.111 untuk PPPK, berdasarkan data per Januari 2025. Proses seleksi CPNS dimulai pada Agustus 2024, sementara seleksi PPPK dilakukan dalam dua tahap, yaitu tahap pertama pada September 2024 dan tahap kedua pada Januari 2025.  

Eka Yudha dan Hammam Izzuddin berkontribusi dalam tulisan ini.

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |