Klaten Jadi Sasaran Program Becak Listrik, PBLI Luncurkan Aplikasi SosioEmpowering

4 hours ago 5

TEMPO.CO, Klaten - Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, menjadi salah satu daerah sasaran Program Becak Listrik dari Persatuan Becak Listrik Indonesia (PBLI) yang didukung oleh Kementerian UMKM dan PT LEN Industri (Persero). 

Wakil Menteri UMKM Helvi Yuni Moraza hadir saat dilangsungkan serah terima becak listrik dari PBLI kepada Paguyuban Becak Listrik Jawa Tengah di wilayah Kecamatan Juwiring, Kabupaten Klaten pada Rabu, 12 Februari 2025, 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dalam kesempatan itu, sekaligus diresmikan Becak Listrik Pintar serta demo aplikasi SosioEmpowering PBLI buatan karya anak bangsa. 

Dalam sambutannya, Wamen UMKM Helvi mengemukakan bantuan itu merupakan wujud realisasi janji Presiden Prabowo Subianto untuk mengangkat hajat hidup orang banyak, terutama dari kelompok lanjut usia (lansia). "Kedua, bagi saya ini adalah peluang untuk UMKM, terutama UMKM lokal," kata Helvi. 

Ketua Umum PBLI Mayor Jenderal TNI (Purn) Glenny Kairupan menyampaikan hal senada. Ia menyebut gagasan becak listrik berawal dari Presiden Prabowo.

“Beliau (Prabowo) selalu berpikir bagaimana untuk sesuatu yang bisa digunakan oleh masyarakat,” ujar Glenny.

Ia menuturkan Program Becak Listrik itu bertujuan membantu masyarakat dengan mata pencahariannya adalah pengemudi becak, khususnya mereka yang sudah lanjut usia, atau di atas 60 tahun.

"Klaten, Jawa Tengah ini menjadi lokasi penyerahan becak listrik kali ini lantaran berdasarkan data yang dihimpun oleh PBLI mencatat, Jawa Tengah memiliki komunitas penarik becak yang sangat besar," katanya.

Glenny berharap, dengan adanya becak listrik mampu meningkatkan kehidupan masyarakat sekitar. “Semoga bisa menjadi tambahan untuk kehidupan bapak-bapak,” ucap dia. 

Ia menambahkan PBLI berkomitmen untuk meningkatkan kesejahteraan pengayuh becak di seluruh Indonesia. Melalui berbagai program, organisasi itu berupaya memberikan dukungan yang komprehensif, mulai dari penyediaan becak listrik, pelatihan, hingga bantuan teknis.

Direktur Utama PT LEN Industri (Persero) Bobby Rasyidin mengungkapkan bahwa kegiatan hari ini sekaligus memperkenalkan sebuah teknologi yang akan menunjang performa becak listrik.

“Kemudian pada hari ini Klaten mendapatkan becak listrik yang lebih maju teknologinya. Yang dilengkapi oleh sensor dan aplikasi. Kenapa kami membuat inovasi untuk bikin aplikasi ini? Itu untuk satu, menjaga dari pengemudinya sendiri,” kata Bobby.

Lalu yang kedua, ia mengatakan, agar bisa mengoptimalkan pendapatan bagi pengemudinya juga. “Jadi kita bisa lihat statistik data-datanya. Berapa kilo dia jalan, kemudian berapa kira-kira potensi pendapatannya, di mana saja pelanggan-pelanggannya," ujar dia.

Selain itu, aplikasi tersebut juga bisa melihat kondisi dari si becak itu sendiri, apakah becak listrik harus diservis, kekuatan baterai, dan lainnya.

“Dan tentunya yang dilakukan di sini adalah manfaat buat pengendara becaknya, kemudahan-kemudahan untuk pengendara becaknya, keselamatan untuk penumpangnya," ungkapnya. 

Bobby berharap dengan dimulainya becak listrik bisa membangkitkan ekonomi desa. “Pada akhirnya kita merealisasikan Asta Cita beliau (Prabowo) bahwa ekonomi itu harus bangkitnya dari desa, harus bangkitnya dari bawah,” kata Bobby. “Sehingga kami mengharapkan dari industri di sini, 2045 itu benar-benar terjadi Indonesia emas, Indonesia maju.” 

Selain penyerahan becak listrik, pada kesempatan yang sama turut digelar acara peresmian Becak Listrik Pintar serta demo aplikasi SosioEmpowering PBLI buatan karya anak bangsa

SosioEmpowering merupakan aplikasi yang dikembangkan oleh PBLI sebagai wujud nyata atas komitmen organisasi ini dalam memberikan dukungan yang berkelanjutan bagi para penerima manfaat.

Direktur PT LEN Inovasi Teknologi (IoT) Fendy Andriawan menjelaskan SosioEmpowering hadir sebagai bentuk tanggung jawab sosial dalam program becak listrik, esensi dari tanggung jawab itu sendiri terletak pada dampak positif yang berkelanjutan. 

"SosioEmpowering memiliki tiga subsistem yang terdiri dari Smart Sensor yang terpasang pada becak listrik; aplikasi becak management system; serta data analytic system. Sedangkan untuk fitur unggulan dari SosioEmpowering ini adalah fitur data analytic yang diperoleh dari tiga aspek," tuturnya menjelaskan.

Pertama, real time monitoring, sebagai media untuk melakukan analisis data seperti estimasi pendapatan, jarak tempuh, dan analisa aktivitas pengguna serta konsumen.

Kedua, asset management, sebagai media untuk mengelola database demografi, distribusi, dan status becak listrik. Terakhir, maintenance support, sebagai media untuk melakukan ticketing problem, dan mempermudah melakukan troubleshooting.

“Platform SosioEmpowering ini diharapkan dapat diintegrasikan dengan sistem pemerintah daerah, sehingga pemerintah daerah dapat turut serta memantau dan mensukseskan program-program yang berkaitan dengan kegiatan sosial,” kata Fendy.

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |