Komedian Wendi Cagur Dirawat Sebab Penyakit GERD, Kenali Penyebab dan Faktor Risikonya

2 hours ago 6

TEMPO.CO, Jakarta - Baru-baru ini, komedian Wendi Cagur dilarikan ke rumah sakit, menjalani bed rest dan dilaporkan menderita penyakit Gastroesophageal Reflux Disease disingkat GERD.

Kabar ini dibagikan melalui Instagram Story oleh rekan-rekannya, termasuk Ayu Ting Ting yang turut menjenguknya. Dalam unggahannya, Ayu menulis "Jenguk A Wendy", memberikan dukungan kepada teman sesama artis tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

GERD adalah kondisi yang serius dan jika tidak ditangani dengan baik, dapat berujung pada komplikasi berbahaya. Lalu, apa itu GERD, penyebabnya, faktor risikonya, dan komplikasi yang bisa ditimbulkan?

Penyebab GERD

GERD adalah kondisi medis yang terjadi ketika asam lambung mengalir kembali ke kerongkongan. Menurut artikel dari National Library of Medicine Amerika Serikat, biasanya proses pencernaan terjadi ketika makanan masuk ke lambung dan otot sphincter esofagus bagian bawah (LES) menutup kerongkongan setelah makanan masuk ke lambung.

Namun, pada penderita GERD, otot LES ini melemah atau tidak berfungsi dengan baik, menyebabkan asam lambung naik ke kerongkongan. Hal ini menyebabkan iritasi dan peradangan pada dinding esofagus.

Refluks asam yang terjadi berulang kali dapat merusak lapisan esofagus dan memicu gejala seperti rasa terbakar di dada (heartburn), nyeri saat menelan, serta perasaan tidak nyaman pada perut. Beberapa faktor lain yang turut memicu terjadinya GERD adalah makanan yang terlalu pedas, berlemak, atau minuman berkafein yang meningkatkan produksi asam lambung.

Faktor Risiko GERD

Terdapat beberapa faktor yang meningkatkan risiko seseorang mengidap GERD. Salah satu faktor utama adalah obesitas. Orang yang memiliki berat badan berlebih cenderung lebih mudah mengalami GERD, karena tekanan ekstra pada perut dapat mendorong asam lambung naik ke kerongkongan.

Dikutip dari WebMD, kehamilan juga menjadi salah satu faktor risiko, khususnya pada trimester ketiga, karena perubahan hormonal dan tekanan dari janin dapat memperburuk gejala refluks. Merokok juga berperan sebagai faktor risiko karena dapat melemahkan fungsi otot LES, sehingga mempermudah asam lambung naik ke esofagus.

Faktor lainnya termasuk kebiasaan makan yang buruk, seperti makan dalam porsi besar atau terlalu dekat dengan waktu tidur, serta konsumsi makanan yang mengandung lemak tinggi, alkohol, atau kafein.

Beberapa kondisi medis juga meningkatkan kemungkinan seseorang menderita GERD, seperti gangguan pada sistem pencernaan yang disebut gastroparesis, di mana lambung mengalami keterlambatan dalam mengosongkan isinya. Penyakit-penyakit seperti scleroderma dan rheumatoid arthritis juga dapat berperan dalam melemahnya LES, yang akhirnya meningkatkan risiko GERD.

Komplikasi GERD

Jika tidak segera ditangani, GERD bisa menyebabkan berbagai komplikasi serius yang berisiko merusak kualitas hidup penderitanya. Salah satu komplikasi yang umum adalah esophagitis, yaitu peradangan pada lapisan esofagus yang disebabkan oleh asam lambung yang terus-menerus naik. Esophagitis dapat menyebabkan rasa sakit hebat saat menelan dan bahkan perdarahan pada dinding esofagus.

Selain itu, GERD dapat menyebabkan striktur esofagus, yaitu penyempitan esofagus akibat pembentukan jaringan parut yang terbentuk akibat peradangan berkelanjutan. Hal ini menyebabkan gangguan dalam proses menelan makanan.

Komplikasi yang lebih serius adalah Barrett’s Esophagus, yaitu perubahan pada sel lapisan bawah esofagus yang dapat meningkatkan risiko kanker esofagus. Penyakit ini bisa berkembang jika GERD sudah berlangsung dalam jangka waktu lama tanpa pengobatan yang memadai. GERD yang tidak terkendali juga dapat menyebabkan masalah pernapasan seperti batuk kronis, asma, dan radang tenggorokan.

Pengelolaan GERD yang tepat sangat penting untuk mencegah komplikasi yang lebih berbahaya. Penanganan awal, seperti perubahan pola makan dan penggunaan obat-obatan penghambat asam lambung, sangat diperlukan.

Pada beberapa kasus yang lebih parah, penderita mungkin membutuhkan prosedur medis lebih lanjut untuk memperbaiki kondisi ini. Maka, mengenali gejala dan segera berkonsultasi dengan dokter adalah langkah penting dalam mencegah GERD berkembang menjadi masalah yang lebih serius.

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |