Kronologi Bos Rental Mobil: dari Kehilangan Brio sampai Ditembak Anggota TNI AL Bergaya Mafia Italia

14 hours ago 6

TEMPO.CO, Jakarta - Penembakan bos rental mobil oleh anggota TNI AL menyedot perhatian masyarakat. Berita tentang sidang yang digelar Pengadilan Militer II-08 Jakarta menjadi sorotan, terutama ketika hakim memeriksa 3 terdakwa yang mengungkap bagaimana 'dinginnya' serangan mematikan dilakukan.

Anak dari almarhum korban Ilyas Abdurrahman, Rizki Agam Syahputra yang berada di lokasi penembakan, menyebut gestur Kelasi Kepala Bambang Apri Atmojo ketika menembak ayahnya mengingatkan dia pada gaya seorang mafia Italia. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

 “Terlihat jelas di video, mohon Izin Yang Mulia, terdakwa satu memang menembak layaknya mafia Italia, sambil merokok,” ujar Rizki di depan majelis hakim.

Tiga terdakwa anggota TNI AL tersebut adalah Kelasi Kepala Bambang Apri Atmojo, Sersan Satu Akbar Adli, dan Sersan Satu Rafsin Hermawan. 

Penembakan itu terjadi pada Kamis dini hari 2 Januari 2025 di depan toko Indomaret, Rest Area KM45, Tol Tangerang-Merak, Jayanti, Kabupaten Tangerang, Banten. Penembakan berawal dari pemilik rental yang curiga mobilnya dibawa kabur dan berusaha mengejarnya.

Ternyata mobil sewaan itu ada di tangan anggota TNI AL. Sebenarnya dalam pengejaran sebelumnya, terduga penggelap mobil sudah menodongkan pistol, sehingga Ilyas minta bantuan ke Polsek Cinangka, namun ditolak oleh petugas.

Bagaimana kronologi kejadiannya? Berdasarkan paparan Oditur Militer dalam sidang di Pengadilan Militer Jakarta, 10 Februari 2025, kejadian diawali dari keinginan Sersan Satu Rafsin Hermawan mempunyai mobil.

26 Desember 2024:

Sersan Satu Rafsin Hermawan mengirim pesan kepada Sersan Satu Akbar Adil minta tolong dicarikan mobil Honda Brio atau Honda Jazz tanpa BPKB

29 Desember 2024:

Akbar bicara kepada Kelasi Kepala Bambang Apri Atmojo tentang order dari Rafsin. Bambang lalu menghubungi seseorang bernama Hendri.

1 Januari 2025:

Hendri menyuruh Ajat Sudrajat menyewa mobil Honda Brio oranye bernomor B 2696 KZO di CV Makmur Jaya Renta Mobil selama 3 hari.

Terjadi kesepakatan pembayaran mobil tersebut. Akbar Adil mentransfer Rp40 juta untuk menguasai mobil rental itu. Akbar dan Rafsin kemudian membawa Brio, sedangkan Bambang membawa Daihatsu Sigra.

Pada saat bersamaan, pemilik rental mobil menyadari 2 dan 3 GPS yang dipasang di mobil sudah tidak aktif. Satu GPS yang aktif menunjukkan mobil di Pandeglang.

Ilyas Abdurrahman dan 2 anaknya serta beberapa temannya mencoba mengejar kendaraan dan bertemu di daerah Kecamatan Saketi, Kabupaten Pandeglang, Banten. Namun tujuh orang ini gagal mengambil mobil karena Akbar dan Rafsin berhasil lolos, setelah Bambang mengacungkan pistol.

Ilyas kemudian melapor ke Polsek Cinangka, Serang, Banten untuk minta pendampingan, namun ditolak karena mengira mereka pihak leasing.

2 Januari 2025

Rombongan Akbar Adil berhenti di Rest Area KM45, Tol Tangerang-Merak. Tanpa mereka duga, rombongan Ilyas bisa melacak keberadaan mobil Brio curian tersebut.

Sempat terjadi adu argumen di depan toko Indomaret, sebelum akhirnya Kelasi Kepala Bambang Apri Atmojo melepaskan tembakan mengenai dada dan bahu Ilyas serta temannya, Ramli, luka-luka.

6 Januari 2025:

Panglima Komando Armada (Pangkoarmada) Laksamana Madya TNI Denih Hendrata menyatakan 3 anggota TNI AL terlibat penambakan bos rental mobil Ilyas. Ia mengaku mendapat informasi penembakan berawal dari pengeroyokan terhadap mereka. 

Namun pernyataan adanya pengeroyokan itu dibantah oleh anak Ilyas, Rizki Agam.

8 Januari 2025:

Kapolsek Cinangka Ajun Komisaris Asep Iwan Kurniawan beserta 2 petugas piket Brigadir Deri Andriani dan Brigadir Kepala Dedi Irwanto dimutasi ke bagian Pelayanan Markas atau Yanma Polda Banten karena menolak melayani permintaan Ilyas.

3 Maret 2025:

Dalam sidang Pengadilan Militer II-08 Jakarta, diputar video rekaman CCTV detik-detik penembakan. Kelasi Kepala Bambang Apri Atmojo ketika menembak terlihat sambil merokok.

Jihan Ristiyanti berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Pilihan Editor Pakar ITB Sebut Kualitas Pertamax Sudah Diuji di Lemigas dan Lembaganya, Masyarakat Tak Perlu Khawatir?

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |