Lebih dari 400 Siswa di Kulonprogo Diduga Keracunan Makanan dari Program MBG

1 month ago 28
Ilustrasi keracunan makanan | kreasi AI

KULONPROGO, JOGLOSEMARNEWS.COM – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) kembali menjadi sorotan setelah ratusan pelajar di Kapanewon Wates mengalami gejala keracunan usai menyantap hidangan pada Rabu (30/7/2025).

Kepala Dinas Kesehatan Kulonprogo, Sri Budi Utami, mengungkapkan hingga Jumat (1/8/2025) tercatat lebih dari 400 siswa yang terdampak. “Sampai hari ini tercatat ada 400-an pelajar, sampai sekarang pendataan masih terus berjalan,” ujarnya.

Kasus ini melibatkan siswa dari empat sekolah di wilayah Wates, dengan jumlah terbesar berasal dari SMP Negeri 2 Wates dan SMP Muhammadiyah 2 Bendungan. Sebagian besar siswa telah pulih dan kembali bersekolah, namun masih ada yang beristirahat di rumah karena lemas. Satu siswa lainnya dirawat di RSUD Wates dengan kondisi yang dilaporkan semakin membaik.

Budi mengaku prihatin lantaran kejadian ini bukan yang pertama. Beberapa waktu lalu, insiden serupa menimpa belasan murid taman kanak-kanak di wilayah yang sama. Ia menekankan perlunya perhatian ekstra dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) terhadap kebersihan dan keamanan pangan.

Koordinasi, kata dia, telah dilakukan bersama pihak sekolah, Disdikpora, dan SPPG. Namun, ia menggarisbawahi bahwa kewenangan penuh atas SPPG berada di tangan pemerintah pusat. “Sebab yang punya kewenangan langsung terhadap SPPG hanya pemerintah pusat, kami di daerah tidak punya kewenangan,” jelasnya.

Dinkes Kulonprogo selama ini hanya dilibatkan pada tahap awal, seperti mendampingi juru masak, memeriksa kondisi dapur, dan mengawasi alur pengolahan makanan. Saat ini, sampel makanan, muntahan, dan tinja telah dikirim ke laboratorium untuk mengetahui penyebab pasti keracunan. “Kami juga sudah melakukan evaluasi berdasarkan hasil investigasi yang disampaikan ke SPPG terkait,” imbuhnya.

Bupati Kulonprogo, Agung Setyawan, menyatakan pemerintah daerah tak dapat menghentikan operasional SPPG meski terjadi kasus ini. Namun, pembinaan dan imbauan agar SPPG lebih berhati-hati dalam menyiapkan makanan tetap diberikan. “Kami di daerah saat ini fokus untuk penanganan pada pelajar yang mengalami keracunan,” tegasnya. [*] Berbagai sumber

Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |