Mana Lebih Sehat, Teh Hijau atau Matcha?

6 hours ago 7

CANTIKA.COM, Jakarta - Teh hijau salah satu minuman sehat terpopuler yang serbaguna. Kamu dapat mengonsumsinya dalam kondisi panas atau dingin, menyeduh daun teh atau kantong teh, dan menyajikannya polos atau dengan pemanis. Kamu bahkan dapat menggunakan teh hijau untuk menambah rasa pada beberapa hidangan penutup.

Nah, ada lebih dari satu jenis teh hijau, termasuk matcha, sencha, melati, dan banyak lagi. Keduanya serupa, tetapi tidak identik dalam hal rasa, metode persiapan, kandungan antioksidan, dan banyak lagi. Yuk, kita intip perbedaan antara teh hijau atau matcha?

Apa Itu Teh Hijau?

Teh hijau berasal dari tanaman Camellia sinensis. Faktanya, jenis teh lainnya, seperti teh hitam dan oolong, juga berasal dari tanaman yang sama, sehingga umumnya disebut sebagai tanaman teh.

Lantas, apa yang membuat berbagai jenis teh berbeda jika semuanya berasal dari tempat yang sama? Perbedaan utamanya adalah apakah daun teh difermentasi dan dioksidasi, yang mengacu pada jumlah udara dan panas yang diterima daun teh. Tingkat fermentasi dan oksidasi memengaruhi warna, rasa, aroma, dan kekuatan teh, yang membedakan satu jenis teh dari yang lain.

Teh hijau tidak difermentasi dan tidak dioksidasi. Semua daun teh awalnya berwarna hijau, tetapi oksidasi menggelapkannya. Karena teh hijau tidak dioksidasi, warnanya tetap hijau yang menginspirasi namanya. Dan karena tidak difermentasi, rasanya juga cenderung lebih pahit daripada teh lainnya, seperti teh hitam.

Setelah daun teh dipetik, biasanya dikukus, digoreng, dan dikeringkan. Daun teh kering dijual dalam bentuk lepas atau dalam kantong atau saset. Menyeduhnya dalam air panas menghasilkan minuman yang dikenal jutaan orang sebagai teh hijau.

Rasa teh hijau sering kali digambarkan sebagai rasa tanah atau rumput, tetapi juga bisa memiliki rasa bunga atau manis. Banyak orang menikmati rasanya, sementara yang lain meminumnya karena manfaat kesehatannya.

Teh hijau umumnya mengandung lebih banyak antioksidan daripada jenis teh lainnya, yang mungkin disebabkan oleh kurangnya oksidasi, menurut para peneliti.

"Antioksidan dalam teh hijau terbukti mendukung kesehatan otak dan jantung, sementara polifenolnya mendukung kesehatan usus," kata Maggie Moon, ahli diet yang berbasis di Los Angeles dan penulis The MIND Diet: 2nd Edition. Teh hijau, kecuali yang dihilangkan kafeinnya, juga merupakan sumber kafein, menurut Moon.

Namun, teh hijau bukanlah sumber kalori dan zat gizi makro yang signifikan. Menurut data USDA, secangkir teh hijau mengandung kurang dari 3 kalori, 29,4 miligram (mg) kafein, dan sejumlah kecil mineral, seperti mangan.

Apa Itu Matcha?

Matcha adalah jenis teh hijau, jadi berasal dari tanaman yang sama. "Namun, teh ini ditanam dan diolah dengan cara khusus yang membedakannya dari teh hijau biasa," kata Moon.

“Tanaman dinaungi dari sinar matahari sebelum dipanen untuk meningkatkan warna dan mengurangi rasa pahit, kemudian daun teh dibuang tangkainya, dikukus, dan digiling menjadi bubuk halus,” jelas Moon. Dengan proses yang padat karya ini, matcha umumnya lebih mahal daripada teh hijau.

Sementara teh hijau dibuat dengan merendam daun kering dalam air panas, matcha dibuat dengan mengocok bubuk dalam air panas. Jadi, saat kamu minum matcha, kamu sebenarnya menelan daun teh yang digiling halus, bukan infusnya. Karena itu, matcha memiliki rasa yang lebih kuat daripada teh hijau.

“Matcha juga menyediakan konsentrasi senyawa bermanfaat yang lebih kuat, seperti polifenol yang kaya antioksidan, dibandingkan dengan teh hijau,” kata Moon, sejalan dengan penelitian tahun 2020.

Rincian nutrisi matcha dapat bervariasi tergantung pada merek dan cara penyajiannya, tetapi sebuah penelitian pada April 2024 menemukan bahwa setiap 100 gram bubuk matcha mengandung sekitar 56 gram serat, 17 gram protein, dan 7 gram lemak.

Ukuran sajian bubuk matcha yang umum adalah sekitar 1–2 gram per cangkir, jadi bubuk ini bukan sumber kalori atau zat gizi makro yang signifikan. Penelitian lain menemukan bahwa bubuk matcha mengandung sekitar 11,3–24,67 mg kafein per gram.

Matcha juga memiliki makna budaya. Matcha berasal dari Tiongkok, tetapi sekarang sebagian besar dikonsumsi di Jepang. Matcha bahkan digunakan dalam beberapa upacara minum teh Jepang.

Apakah Matcha Lebih Sehat daripada Teh Hijau?

Teh hijau dan matcha sama-sama menyediakan antioksidan dan senyawa bermanfaat lainnya. "Karena keduanya berasal dari tanaman yang sama, keduanya mungkin juga memiliki manfaat yang sama," kata Moon.

Meskipun ada penelitian tentang potensi efek kesehatan dari teh hijau, sebagian besarnya tidak meyakinkan. Misalnya, meta-analisis tahun 2020 menemukan bukti terbatas bahwa minum teh hijau dapat mengurangi risiko kanker tertentu. Penelitian awal telah menemukan bahwa matcha dapat melindungi dari penurunan kognitif, meningkatkan perhatian, dan mengurangi viabilitas sel kanker payudara.

Secara keseluruhan, matcha cenderung lebih terkonsentrasi. "Matcha menyediakan dosis senyawa bermanfaat yang lebih kuat daripada teh hijau, seperti asam amino dan katekin, jenis polifenol dalam teh dengan efek antioksidan, anti-inflamasi, dan neuroprotektifnya," jelas Moon. "Jika kzmu menginginkan sistem pengiriman nutrisi tersebut yang efisien, pilihlah matcha," tambah Moon.

Dalam banyak penelitian untuk teh hijau atau matcha, para peneliti menyatakan bahwa studi lebih lanjut diperlukan untuk mengonfirmasi atau membantah temuan tersebut. Untuk saat ini, Moon menyarankan untuk menentukan pilihan berdasarkan preferensi pribadi. "Jika kamu lebih menyukai rasa teh hijau, minumlah beberapa cangkir sepanjang hari," sarannya.

Apakah Matcha Mengandung Kafein Lebih Banyak daripada Teh Hijau?

Jawabannya, ya menurut Moon. Rata-rata, secangkir teh hijau mengandung sekitar 29 mg kafein, sementara satu porsi matcha sekitar 2 gram mengandung hingga 49 mg kafein. Sebagai perbandingan, ini lebih sedikit kafein daripada secangkir kopi pada umumnya, kata Moon. Secangkir kopi mengandung sekitar 95 mg kafein, menurut data USDA.

Kandungan kafein dalam teh dapat bervariasi, jadi periksa label untuk memantau konsumsi kafein kamu. Hingga 400 mg kafein setiap hari dianggap aman bagi kebanyakan orang dewasa, menurut Mayo Clinic.

Jika kamu sensitif terhadap kafein, Moon menyarankan untuk memilih teh hijau, yang lebih rendah kafeinnya.

Pilihan Editor: Bukan Hanya Nikmat Diminum, Manfaat Teh Hijau juga Bikin Rambut Kuat dan Lembut

REAL SIMPLE

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |