Menelisik Penyebab dan Dampak Perang India Pakistan

20 hours ago 15

TEMPO.CO, Jakarta - Ketegangan meningkat antara India dan Pakistan. Ujungnya terjadi perang India Pakistan saat India meluncurkan serangan rudal ke sejumlah wilayah di Pakistan dan Kashmir yang dikuasai Pakistan pada Rabu pagi, 7 Mei 2025.

Serangan ini mengakibatkan sejumlah ledakan yang terdengar di berbagai daerah, termasuk Kota Bahawalpur, Muridke, Bagh, Muzaffarabad, dan Kotli di wilayah yang disengketakan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Konflik bersenjata antara India dan Pakistan dimulai setelah terjadi serangan di Lembah Baisaran, Pahalgam, wilayah Kashmir yang berada di bawah kendali India, pada 22 April 2025. Dalam insiden tersebut, sekelompok pria bersenjata menewaskan 26 orang, 25 di antaranya wisatawan dan satu lainnya penunggang kuda lokal.

India menuding Pakistan dibalik serangan dengan mendukung, mempersenjatai, dan melatih kelompok-kelompok bersenjata yang dianggap menjadi sumber kerusuhan di daerah tersebut. Namun di sisi lain Pakistan menegaskan bahwa mereka hanya memberikan dukungan moral dan diplomatik untuk gerakan pemisahan diri di Kashmir.

Setelah serangan tersebut India menuding kelompok bernama The Resistance Front (TRF) sebagai pelaku, dengan klaim bahwa kelompok itu mendapatkan dukungan dan perlindungan dari Pakistan.

Perdana Menteri Narendra Modi menyatakan bahwa India akan mengejar para pelaku serangan di Kashmir "hingga ke ujung dunia”. Namun, dikutip dari Al Jazeera, lebih dari dua pekan setelah kejadian, pasukan India masih melakukan pencarian di hutan-hutan Kashmir untuk menemukan pelaku serangan tersebut, meskipun India sudah melancarkan serangan ke wilayah di seberang perbatasan. 

Dampak Usai Serangan Pahalgam

Sejak 22 April, ketegangan meningkat, yang berpuncak pada hubungan diplomatik yang semakin terpukul. Salah satunya India telah menangguhkan partisipasinya dalam Perjanjian Perairan Indus, yang mana India berbagi perairan dari enam sungai dengan Pakistan.

Karena India adalah negara bagian di hulu sungai, secara teori, India dapat membatasi akses Pakistan terhadap air yang menjadi haknya dan yang diandalkannya. India juga mencabut visa bagi warga negara Pakistan. Sedangkan Pakistan  mengancam akan menangguhkan Perjanjian Simla.

Terbaru, India menuduh Pakistan melanggar gencatan senjata antara kedua negara setelah beberapa ledakan terjadi di Kashmir yang dikelola India pada Sabtu malam, 10 Mei 2025. Gencatan senjata India Pakistan dipimpin oleh Amerika Serikat.

Dilansir dari CBS News, Menteri Luar Negeri India Vikram Misri mengatakan pada Sabtu malam bahwa telah terjadi pelanggaran berulang terhadap kesepahaman yang dicapai antara kedua negara tentang gencatan senjata. Misri menuduh Pakistan melanggar perjanjian tersebut.

Pejabat Pakistan membantah telah melanggar gencatan senjata. Pakistan justru mengatakan India telah melakukan pelanggaran di beberapa wilayah. Ia mengatakan bahwa pasukannya telah menangani situasi dan mengendalikan diri.

"Pakistan tetap berkomitmen untuk melaksanakan gencatan senjata antara Pakistan dan India, yang diumumkan hari ini," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Pakistan.

Dewi Rina Cahyani dan Rizki Dewi Ayu turut berkontribusi dalam penulisan artikel ini

Pilihan editor: India dan Pakistan Saling Tuduh Langgar Gencatan Senjata

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |