MUA Asal Sleman Jadi Korban Penembak Misterius di Jogja

Ilustrasi penembakan. Seorang penata make up artis (MUA) asal Sleman menjadi sasaran penembak misterius di Kota Jogja | Istimewa

YOGYAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM  – Perempuan penata make up artis (MUA) berinisial MK, Warga Gamping, Sleman tak menyangka mobilnya akan menjadi sasaran tindak kekerasan dari seorang penembak misterius. Akibatnya kaca depan mobilnya bolong.

Peristiwa yang terjadi pada Rabu (28/5/2025) pagi itu mengejutkan MK. Saat itu, ia tengah mengemudikan mobil seorang diri, dalam perjalanan menuju lokasi klien di kawasan Sorosutan, Kota Yogyakarta. Sekitar pukul 05.00 WIB, ketika berhenti di lampu merah simpang Jokteng Wetan, tiba-tiba terdengar suara benda keras menghantam kaca depan mobilnya.

“Suaranya keras sekali, seperti benda logam menghantam kaca,” tutur Madha Soentoro, suami MK.

Awalnya, MK mengira suara tersebut berasal dari embun atau cipratan air karena kondisi masih gelap. Namun, ketika tiba di lokasi tujuan dan memeriksa mobil, barulah ia menyadari bahwa kaca bagian tengah sebelah kanan mobilnya berlubang. Dugaan sementara, lubang tersebut diakibatkan oleh proyektil peluru dari penembak misterius.

Beruntung, MK selamat dan tidak mengalami luka sedikit pun. Ia tetap melanjutkan aktivitas riasnya meskipun masih syok dengan kejadian itu.

Madha menuturkan bahwa hingga kini ia dan istrinya memilih untuk tidak mengutak-atik kondisi interior mobil, karena proses penyelidikan telah ditangani pihak kepolisian. “Kami biarkan pihak berwenang yang memeriksa. Di dalam mobil juga banyak barang, jadi tidak kami sentuh dulu,” ujarnya.

Ia juga menegaskan bahwa keluarganya tidak memiliki konflik atau masalah pribadi dengan siapa pun yang bisa saja berujung pada aksi kekerasan semacam ini. “Sepertinya ini bukan karena diikuti atau dibuntuti. Seperti ketemu orang iseng saja di jalan. Motifnya kami belum tahu,” pungkasnya.

Pihak kepolisian menyatakan kasus ini menjadi atensi dan saat ini tengah dalam proses penyelidikan lebih lanjut. Dugaan penembakan terhadap warga sipil di ruang publik menambah daftar keprihatinan atas keamanan di wilayah perkotaan.